Pengaruh Pemberian Ekstender Sari Buah Yang Berbeda Terhadap Kualitas Sperma Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio) pada Proses Preservasi dengan Penambahan Gliserol

Umam, Muhammad Chotibul (2019) Pengaruh Pemberian Ekstender Sari Buah Yang Berbeda Terhadap Kualitas Sperma Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio) pada Proses Preservasi dengan Penambahan Gliserol. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan hias air tawar merupakan komoditas perikanan yang bisa dibudidayakan secara terus-menerus. Ikan hias air tawar tidak hanya dinikmati oleh pasar lokal, tetapi juga telah memasuki pasar ekspor. Salah satu jenis ikan hias yang mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya ialah ikan koi (Cyprinus carpio). Ikan koi merupakan ikan hias yang sudah lama dikenal masyarakat karena bentuk yang bermacam-macam dan warnanya yang indah sehingga permintaan akan ikan hias ini semakin meningkat. Oleh sebab itu, banyak dari kalangan masyarakat yang ingin membudidayakan ikan ini. Akan tetapi, masa pematangan gamet induk ikan jantan dan betina terkadang tidak terjadi secara bersamaan dan akan mengakibatkan kesulitan di dalam pemijahan serta mengganggu ketersediaan benih. Salah satu alternatif pemecahan dalam masalah tersebut adalah melakukan penyimpanan spermatozoa ikan, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan dapat dilakukan dengan menggunakan ekstender sari buah dan kemudian menyimpan sperma pada suhu rendah dalam beberapa hari. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen menggunakan RAL dengan 5 perlakuan dan 1 kontrol serta masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Perlakuan konsentrasi penambahan sari buah yang berbeda dalam penelitian ini adalah perlakuan kontrol tanpa penambahan sari buah, perlakuan A yaitu sari air kelapa 1 ml dengan 49,5 ml ringer laktat dan 49,5 ml gliserol, perlakuan B yaitu 1 ml sari buah Zaitun dengan 49,5 ml ringer laktat dan 49,5 ml gliserol, perlakuan C yaitu 1 ml sari buah Tin dengan 49,5 ml ringer laktat dan 49,5 ml gliserol, perlakuan D yaitu 1 ml sari buah apel hijau dengan 49,5 ml ringer laktat dan 49,5 ml gliserol serta perlakuan E yaitu 1 ml sari buah kurma dengan 49,5 ml ringer laktat dan 49,5 ml gliserol. Parameter utama yang diukur adalah motilitas, viabilitas dan ferilitas. Selain itu terdapat parameter penunjang berupa kualitas air yang meliputi suhu dan kandungan oksigen terlarut (DO). Berdasarkan persentase dapat disajikan motilitas, viabilitas, daya fertilitas dan daya tetas tertinggi hingga terendah berturut-turut yaitu perlakuan E kemudian D, A, C, B dan K. Pemberian sari kurma dengan kombinasi gliserol memberikan nilai tertinggi karena diduga dapat mencukupi kebutuhan nutrisi sebagai sumber energi dan melindungi membran sel sperma. Hal ini sesuai pendapat Setiowati dan Nuriah (2018) yaitu sebagian kandungan gula sari kurma terdiri atas glukosa, fruktosa dan sukrosa yaitu mencapai 70% atau 70-73 gram per 100 gram berat keringnya. Rahardianto, et al. (2012) menambahkan, nutrisi yang disumbangkan berupa glukosa dan fruktosa dapat dipakai sebagai sumber energi untuk kelangsungan hidup dan motilitas spermatozoa. Menurut Mumu (2009), gliserol berfungsi sebagai agen pelindung terhadap efek mematikan. Selain itu, gliserol juga dapat berdifusi ke dalam sel-sel sperma dan dapat dimetabolisir dalam proses-proses yang menghasilkan energi dan membentuk fruktosa. Berdasarkan persentase tersebut pada perlakuan kontrol tidak terdapat pemberian sari buah yang dapat memberi suplai nutrisi pada sel sperma. Selain itu, ringer laktat dengan kombinasi gliserol pada perlakuan K belum dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada sperma ikan koi. Menurut Danang, et al. (2012), pada dasarnya dalam larutan ringer’s juga terdapat kandungan glukosa yang merupakan energi pengganti fruktosa dalam plasma semen yang diperlukan untuk aktivitas metabolisme selama penyimpanan, tetapi hanya dapat dipertahankan selama 18 jam. Kesimpulan yang dapat diberikan yaitu Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pemberian sari buah yang berbeda yaitu sari buah kurma, sari apel, sari air kelapa, sari buah tin, sari buah zaitun ke dalam larutan pengencer sperma dengan ringer laktat dan penambahan gliserol berpengaruh terhadap motilitas, viabilitas, daya fertilitas dan daya tetas telur ikan mas koi. Pemberian sari buah kurma 1 ml, ringer laktat 49,5 ml dan gliserol 49,5 ml (perlakuan E) menghasilkan nilai motilitas, viabilitas, daya fertilitas dan daya tetas tertinggi dalam proses preservasi sperma dengan persentase masing-masing 81,46%, 82,18%, 77,33% dan 76,73%. Pada saat penetasan telur kualitas air yang diamati yaitu suhu berkisar antara 26º-28ºC, pH berkisar antara 6,75-8,38 dan oksigen terlarut berkisar antara 4,38-7,41 ppm. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan untuk melihat kadar sari buah untuk penelitian berkelanjutan atau menggunakan dosis 1 ml sari kurma dengan 49,5 ml ringer laktat dan 49,5 ml gliserol untuk penyimpanan sperma ikan koi agar dapat digunakan sebagai stok pembudidaya. Selain itu, disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan dosis lainnya agar didapatkan hasil yang lebih maksimal.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/535/051904102
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.37 Culture of amphibians and specific kinds of fishes > 639.374 84 Culture of specific kinds of fishes (Carassius (Goldfish))
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Oct 2020 22:59
Last Modified: 18 Oct 2020 23:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170699
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item