Analisa Daya Saing Komoditas Unggulan Perikanan Indonesia Ke Negara Tujuan Utama

Arifin, Yahya (2019) Analisa Daya Saing Komoditas Unggulan Perikanan Indonesia Ke Negara Tujuan Utama. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perdagangan internasional adalah sebuah aktivitas pertukaran barang, jasa, ataupun modal yang melintasi batas negara. Biasanya aktivitas ini disebut sebagai kegiatan ekspor, yakni menjual dan mengirim barang/jasa ke luar negeri, dan impor, yaitu membeli dan menerima kiriman barang/jasa dari luar negeri (Aulia, 2008). Potensi perikanan tangkap Indonesia memiliki peluang yang besar untuk berkembang, hal ini berdasarkan dari stok ikan atau angka potensi sumberdaya ikan / measurable suistinable yield (MSY) yang meningkat yang awalnya dari tahun 2011 stok angka MSY sebesar 6,53 juta ton/tahun, pada tahun 2013 MSY meningkat menjadi 7,31 juta ton/tahun, pada tahun 2015 MSY meningkat menjadi 9,93 juta ton/tahun hingga tahun 2017 MSY meningkat menjadi sebesar 12,54 juta ton/tahun (KKP, 2018). Sumbangan produk perikanan cukup berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pada Tahun 2014 pertumbuhan PDB pada sektor perikanan sebesar 7,35% meningkat pada tahun 2015, pertumbuhan PDB sektor perikanan sebesar 7,89%. Perkembangan PDB sektor perikanan pada tahun 2014 sampai 2016 selalu berada diatas pertumbuhan PDB pertanian dan Pertumbuhan PDB nasional dimana pertumbuhan PDB pertanian pada tahun 2015 sebesar 3.00% dan pertumbuhan PDB nasional sebesar 4,88%. Pada triwulan pertama sampai dengan triwulan ketiga, tahun 2017, pertumbuhan PDB sektor perikanan mencapai 6,79% , disusul dengan pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,03% dan pertumbuhan PDB pertanian sebesar 3,91%. Dengan nilai PDB sektor perikanan sebesar Rp. 169.513,10 miliar (KKP,2018). Tujuan dari skripsi ini adalah Mendeskripsikan perkembangan nilai ekspor perikanan Indonesia di negara importir utama dan dunia dalam sektor perikanan. dan menganalisis posisi daya saing melalui keunggulan komparatif dan performa produk ekspor dinamis produk perikanan Indonesia di negara importir utama. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam analisa EPD adalah data sekunder dengan deret waktu berkala (time series) jangka waktu selama lima tahun (2014-2018). Pada analisa RCA data yang digunakan adalah tahun 2014, 2016 dan 2018 data berjarak dua tahun dianggap bisa mewakili dari tahun tahun lainya, dan data impor komoditas perikanan dua negara importir utama masing masing komoditas dan 2 pesaing dengan rata rata nilai impor tertinggi pada masing masing negara tujuan. Jenis data yang diperoleh meliputi data nilai ekspor. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Trade map, International Trade Centre (ITC), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Trend pertumbuhan nilai ekspor kepiting ke Amerika merupakan trend negatif dengan nilai penurunan sebesar 33,2%, begitu pula dengan trend ekspor kepiting ke Jepang dengan penurunan nilai ekspor selama lima tahun kebelakang sebesar 40,3%. Trend pertumbuhan nilai ekspor udang ke Amerika merupakan trend negatif dengan nilai penurunan sebesar 2,9%, begitu pula dengan trend ekspor udang ke Jepang dengan penurunan nilai ekspor sebesar 5,4%. Trend pertumbuhan nilai ekspor cumi cumi ke Amerika merupakan trend positif dengan nilai kenaikan sebesar 33,9% pertahun, begitu pula dengan trend ekspor cumi cumi ke Canada dengan kenaikan nilai ekspor pertahun sebesar 25,4%. Kenaikan nilai ekspor cumi cumi ke Amerika dan Canada disebabkan oleh produksi cumi-cumi dalam negeri yang meningkat. Trend pertumbuhan nilai ekspor rumput lau ke Cina merupakan trend positif dengan nilai kenaikan sebesar 1,3%, sedangkan trend ekspor rumput laut ke Korea Selatan merupakan trend negatif, dengan nilai penurunan 0,1%. Indonesia merupakan Eksportir utama Cina dalam komoditas rumput laut, bahkan 90,7% Impor rumput laut Cina berasal dari Indonesia pada tahun 2018. Naiknya produksi rumput laut merupakan salah satu penyebab dari naiknya nilai ekspor rumput laut ke Cina. Trend pertumbuhan nilai ekspor tuna sirip kuning segar ke Jepang merupakan trend negatif dengan nilai penurunan sebesar 26,4%, begitu pula dengan trend ekspor tuna sirip kuning segar ke Amerika dengan penurunan nilai ekspor sebesar 1,8%. Hal ini bisa disebabkan oleh meningkatnya produksi dari negara pesaing seperti palau. Trend pertumbuhan nilai ekspor tuna sirip kuning beku ke Thailand merupakan trend positif dengan nilai kenaikan sebesar 1,8% pertahun, begitu pula dengan trend ekspor tuna sirip kuning beku ke Amerika dengan kenaikan nilai ekspor pertahun sebesar 13%. Kenaikan nilai produksi ini disebabkan oleh produksi tuna sirip kuning Indonesia yang Meningkat. Pada tahun 2014 ekspor kepiting dari Indonesia ke Amerika memiliki keunggulan komparatif sehingga memiliki daya saing yang kuat, namun pada tahun lainya ekspor kepiting ke negara tujuan utama memiliki daya saing yang lemah. Selain memiliki daya saing yang lemah, possisi daya saing kepiting juga berada pada posisi retreat. Hasil dari perhitungan RCA komoditas udang Indonesia menunjukan bahwa komoditas udang Indonesia memiliki daya saing kuat di negara tujuan utama baik di Amerika maupun di Jepang. Hasil dari perhitungan RCA komoditas cumi cumi Indonesia menunjukan bahwa komoditas cumi cumi Indonesia memiliki daya saing kuat di negara tujuan utama baik di Amerika maupun di Canada. Untuk perhitungan posisi pemasaran, komoditas cumi cumi Indonesia di negara tujuan utama memiliki status produk Falling star. Hasil dari perhitungan RCA komoditas rumput laut Indonesia menunjukan bahwa komoditas rumput laut Indonesia memiliki daya saing kuat di negara tujuan utama. Hasil dari perhitungan RCA komoditas tuna sirip kuning segar Indonesia menunjukan bahwa komoditas tuna sirip kuning segar Indonesia memiliki daya saing kuat di Jepang, namun di Amerika, RCA tuna sirip kuning segar hanya memiliki daya saing kuat pada tahun 2016. RCA komoditas tuna sirip kuning beku Indonesia menunjukan bahwa komoditas tuna sirip kuning beku Indonesia memiliki daya saing kuat di negara tujuan utama. Untuk perhitungan posisi pemasaran, komoditas tuna sirip kuning beku Indonesia di negara tujuan utama memiliki status produk Lost Oportunity pada pasar Thailand dan Retreat pada pasar Amerika yang menandakan bahwa komoditas tuna sirip kuning beku Indonesia mengalami kemunduran pada pasar Amerika dan mengalami kemunduran pasar komoditas pada Negara Thailand. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan Pada hasil perhitungan RCA komoditas kepiting ekspor Indonesia ke Amerika dan Jepang, pada tahun yang diteliti menyatakan bahwa daya saing kepiting Indonesia lemah kecuali pada tahun 2014 ekspor kepiting ke Amerikan memiliki daya saing yang kuat. Pada ekspor komoditas udang, cumi-cumi, rumput laut, tuna sirip kuning segar dan beku masing masing memiliki daya saing yang kuat pada negara tujuan utama, untuk posisi mayoritas komoditas utama perikanan Indonesia berada pada posisi retreat, meskipun tidak ada komoditi yang berada pada posisi rising star adanya posisi falling star pada komoditas unggulan Indonesia menunjukan bahwa perikanan Indonesia masih bisa berkembang di pasar Internasional. Saran yang dapat diberikanan adalah untuk perguruan tinggi agar melanjutkan penelitian untuk mengetahui penyebab kemunduran pada pasar komoditas unggulan Indonesia. untuk pengusaha agar meningkatkan kualitas produksinya. Untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan agar, memperketat pengawasan kebijakan penangkapan kepiting, memberi proteksi pada pembudidaya, dan meningkatkan sarana penanganan produk perikanan.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/369/051903989
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 20 Jul 2020 07:42
Last Modified: 27 Oct 2021 06:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170619
[thumbnail of Yahya Arifin (2).pdf]
Preview
Text
Yahya Arifin (2).pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item