Wijaya, Fiendo Hartawandi (2019) Aspek Biologi dan Status Pemanfaatan Ikan Layang (Carangidae-Decapterus) Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perairan Samudera Hindia tepatnya di WPP-NRI 573 memiliki potensi pelagis kecil sebesar 294.092 ton. Pelagis kecil yang mendominasi di perairan Laut Jawa adalah ikan layang (Decapterus spp) dan mempunyai peranan penting serta nilai ekonomis didalam perikanan purse seine. Kabupaten Trengalek memiliki daerah penangkapan ikan yang berpotensi yaitu di perairan Samudera Hindia. Salah satu yang menunjang potensi perikanan tersebut ialah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi. Dari 11 nominal spesies ikan layang, 5 spesies ditemukan di wilayah perairan Indonesia: Decapterus kuroides, D. macarellus, D. macrosoma, D. russelli, D. tabl. Numun penulisan di statistik Indonesia ikan layang (Decapterus spp) tidak ditulis berdasarkan spesies dan hanya tertulis ikan layang. Hasil tangkapan ikan layang di PPN Prigi beberapa tahun ini terus mengalami peningkatan. Volume hasil tangkapan layang pada tahun 2013 – 2017 cenderung meningkat. Layang deles, layang benggol, layang anggur masing-masing meningkat dari 5.496,54 ton, 86,34 ton, 160,08 ton menjadi 8.975,35 ton, 347,56 ton dan 168,33 ton. Dalam sebuah upaya penangkapan apabila tidak dilakukan pengkontrolan maka akan berdampak buruk bagi kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya di suatu perairan, seperti halnya hasil tangkapan ikan layang di PPN Prigi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2019 dan bertujuan untuk: menelusuri spesies hasil tangkapan layang, parameter biologi (Sebaran Frekuensi Panjang, Tingkat Kematangan Gonad, Faktor Kondisi), fluktuasi CpUE dan status pemanfaatan sumberdaya. Sampling dilakukan terhadap alat tangkap purse seine pada tempat pendaratan ikan, antara bulan Januari–Maret 2019. Analisis data dilakukan berdasarkan kurva logistik, regresi linier dan model produksi surplus. Identifikasi dengan menggunakan 4 variabel morfologi mendapatkan adanya 2 spesies dalam hasil tangkapan: D. macarellus dan D. ruselli. Hasil tangkapan berfluktuasi antara 4,64 – 58,24% dari total tangkapan purse seine. Panjang pertama kali matang gonad dicapai pada 20,98 ± 0,06 cmTL (jantan) dan 22,13 ± 0,20 cmTL (betina). Berdasarkan ukuran panjang, 83,17% hasil tangkapan sudah mengalami matang gonad (TKG III-V). Rata-rata berat gonad ikan betina yang sudah matang mencapai 4,66 ± 2,02 g, setara IKG 2,60 ± 0,01 %. Nilai faktor kondisi alometris mencapai 2,62 ± 0,03, menunjukkan nilai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan ikan sejenis di wilayah sekitarnya. Nilai CpUE berfluktuasi antara 0,07 – 1,33 ton trip-1, dengan rata-rata 0,59 ton trip-1. Musim penangkapan ikan layang berada pada bulan Agustus–November. Data catch-effort selama 10 tahun terakhir belum bisa digunakan untuk analisis model produksi surplus. Dengan demikian, status pemanfaatan sumberdaya masih belum diketahui. Berdasarkan nilai Lm, sebagian besar ikan layang hasil tangkapan purse seine sudah mencapai ukuran yang boleh ditangkap. Namun, stok kemungkinan mengalami keterbatasan makanan atau tekanan lingkungan lainnya yang belum diketahui (b<3). Pendugaan status pemanfaatan ikan layang sebaiknya menggunakan metode lain yang tidak membutuhkan data catch-effort secara time series.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/367/051903987 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 20 Jul 2020 11:16 |
Last Modified: | 27 Oct 2021 06:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170615 |
Preview |
Text
Fiendo Hartawandi Wijaya (2).pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |