Analisis Bioekonomi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

-, Fetriyani (2019) Analisis Bioekonomi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan ikan pelagis yang umumnya ditemukan di perairan tropis dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Secara komersial ikan cakalang ditangkap dengan menggunakan pukat cincin (purse seine), jaring insang (gill net) dan pancing. Hasil tangkapan ikan cakalang adalah 50% dari total tangkapan ikan tuna tropis (tropical tuna) di Samudera Hindia Penyebaran ikan cakalang di Samudera Hindia meliputi perairan Barat Sumatra, Selatan Jawa, dan Bali. Penelitian mengenai bioekonomi ikan cakalang (K. pelamis) sangat diperlukan guna mengetahui status pemanfataan sumberdaya ikan cakalang (K. pelamis) Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi hasil tangkapan Maximum Sustainable Yield (MSY), jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB), Maximum Economic Yield (MEY), dan Open Access (OA), menduga status dan tingkat pemanfataan ikan cakalang (K. pelamis). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu konversi alat tangkap, metode produksi surplus dari Fox dan Schaefer untuk mengestimasi potensi lestari dan model Gordon-Schaefer untuk mengestimasi potensi lestari secara ekonomi. Analisis bioekonomi ikan cakalang (K. pelamis) ini menggunakan data primer berupa wawancara dengan pemilik kapal dan data sekunder berupa data produksi dan upaya penangkapan berdasarkan data statistik tangkap tahun 2009 sampai tahun 2017 yang diperoleh dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hasil analisis konversi alat tangkap diperoleh alat tangkap standar yaitu pancing dengan memiliki nilai Fishing Power Index (FPI) sebesar 1. Hasil analisis Gordon-Schaefer menunjukkan bahwa nilai hasil tangkapan dan upaya penangkapan ikan cakalang (K. pelamis) pada tingkat MSY sebesar 718 ton/tahun dan 1.479 trip/tahun, sementara estimasi nilai MEY sebesar 670 ton/tahun dan 1.096 trip/tahun dan untuk estimasi nilai OA adalah 552 ton/tahun dan 2.192 trip/tahun, sedangkan hasil analisis model Schaefer menunjukkan hasil analisis terbaik dikarenakan nilai R Square mendekati angka 1 yaitu sebesar 0,2656. Dari hasil analsisis Schaefer tersebut didapatkan tingkat pemanfaatan ikan cakalang (K. pelamis) sebesar 122% dan berada pada stastus Over Exploited. Hasil analisis model Schaefer didapatkan nilai YMSY sebesar 718 ton/tahun, FMSY sebesar 1.480 trip/tahun, Yjtb sebesar 575 ton/tahun, dan Fjtb sebesar 1.184 trip/tahun. Status pemafaatan pada model ini tergolong Over Exploited yang artinya sumberdaya ikan telah menurun dikarenakan sudah tereksploitasi melebihi MSY, maka dianjurkan menurunkan upaya penangkapan karena stok sumberdaya ikan cakalang (K. pelamis) telah terganggu.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/350/051903874
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 20 Jul 2020 11:07
Last Modified: 23 Oct 2021 05:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170582
[thumbnail of Fetriyani.pdf]
Preview
Text
Fetriyani.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item