Pemanfaatan dan dampak Pengelolaan Sumber Air Kalireco dan Sumber Waras, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

Rahayu, Refika (2019) Pemanfaatan dan dampak Pengelolaan Sumber Air Kalireco dan Sumber Waras, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Skripsi ini dilaksanakan di dua sumber air yaitu Kalireco dan Sumber Waras, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2019. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui pengelolaan dan pemanfaatan sumber air beserta dampak pengelolaannya terhadap masyarakat di sumber Air Kalireco dan Sumber Waras Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan sejarah sumber air Kalireco dan Sumber Waras, menganalisa pengelolaan sumber air Kalireco dan Sumber Waras, menganalisa pemanfaatan sumber air Kalireco dan Sumber Warasa, serta menganalisa dampak dari pengelolaan sumber air Kalireco dan Sumber Waras. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa sumber data primer dan sumbber data sekunder. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Menurut Sallata (2015), sumber daya air merupakan salah satu sumber daya non-hayati dan dapat diperbaharui yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Karena kebutuhan manusia yang terus-menerus meningkat menyebabkan sumber daya air menjadi kurang karena pengelolaan yang kurang efektif sehingga menjadi konflik kepentingan di wilayah masyarakat. Sehubungan dengan itu, dibutuhkannya sistem pengelolaan yang efektif dan efisien secara komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk membangun model konservasi air yang tepat guna. Sejarah sumber air Kalireco berasal dari jaman Kerajaan Singosari yang mana pada masa perang ditemukannya sumber air ini. Dinamakan dengan Kalireco karena pada masa itu, di dekat sumber air terdapat dua patung yang satu patung biasa yang satunya berbentuk petani. Maka dari sinilah muncul nama Kalireco, reco sendiri dalam bahasa Indonesia berarti patung. Sedangkan sejarah dari Sumber Waras sendiri karena kepercayaan masyarakat dari jaman dahulu bahwa air Sumber Waras dapat menyembuhkan penyakit. Dalam kegiatan pengelolaannya, stakeholder yang berperan meliputi aparat kelurahan, ketua RW, ketua RT 02, dan masyarakat sekitar. Kegiatan pengelolaan yang dilakukan meliputi kerja bakti, pembangunan dan perbaikan, serta kegiatan konservasi. Dalam melakukan kegiatan pengelolaan masyarakat tidak dibayar dan melakukannya secara sukarela. Tanpa adanya partisiasi masyarakat, kegiatan pengelolaan sumber air di Kalirejo tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk pemanfaatan dari sumber air Kalireco dan Sumber Waras digunakan untuk beberapa hal. Pemanfaatan yang pertama yaitu untuk pemenuhan kebutuan rumah tangga. Selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan irigasi, hal ini hanya terdapat di Sumber Kalireco karena disekitarnya adalah vi persawahan. Kegiatan perikanan baik kolam pribadi maupun kolam bersama. Terakhir adalah pemanfaatan untuk wisata air, khususnya di sumber Kalireco. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber air Kalireco dan Sumber Waras memberikan dampak bagi ekologi sekitar, ekonomi dan sosial masyarakat. Dampak ekologi dari adanya pengelolaan sumber air ini adalah terjaganya sumber air dan lingkungan sekitarnya. Dampak ekonomi dari adanya pengelolaan pada sumber air khususnya Kalireco dapat menambah penghasilan masyarakat dengan berjualan disekitar pemandian. Kemudian, untuk dampak sosial yang ditimbulkan dari kegiatan pengelolaan sumber air yaitu menjaga dan meningkatkan nilai-nilai sosial dalam masyarakat seperti kebersamaan, gotong-royong, toleransi, dan lain sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sejarah Kalireco dan Sumber Waras diyakini masyarakat sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan dan dijaga. Dalam kehidupan masyarakat setempat, terdapat mitos yang berkembang mengenai kedua sumber air ini yang dipercaya dapat berkhasiat untuk pengobatan. Dalam kegiatan pengelolaan dapat diketahui stakeholder yang berperan meliputi ketua RW setempat, ketua RT 02, serta masyarakat kawasan Sumber Waras. Aktivitas pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat meliputi kerja bakti, pembangunan dan perbaikan, serta kegiaran konservasi. Sumber air Kalireco dimanfaatkan masyarakat setempat untuk keperluan domestik, irigasi, perikanan dan wisata. Sedangkan, untuk Sumber Waras hanya dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kebutuhan domestik dan perikanan. Dengan adanya pengelolaan ini memberikan dampak terhadap ekologi setempat serta kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah, bagi pemerintah atau instansi terkait untuk memberikan campur tangan atau interfensi terhadap pengelolaan sumber air Kalireco dan Sumber Waras. Bagi bidang akademik agar lebih meningkatkan informasi dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengelolaan dan pemanfaatan sumber air khususnya di Kalireco dan Sumber Waras. Terakhir, kepada masyarakat diharapkan untuk bijaksana, konsisten, lebih giat, dan lebih kreatif lagi dalam melakukan pengelolaan maupun pemanfaatan sumber air Kalireco dan Sumber Waras.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/348/051903872
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.04 Special topics of hydraulic engineering
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Jul 2020 08:07
Last Modified: 23 Oct 2021 05:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170578
[thumbnail of Refika Rahayu.pdf]
Preview
Text
Refika Rahayu.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item