Strategi Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Dalam Peningkatan Pendapatan Nelayan di PPP Tamperan Pacitan, Jawa Timur

Agustin, Putriana (2019) Strategi Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Dalam Peningkatan Pendapatan Nelayan di PPP Tamperan Pacitan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 8 Tahun 2012). Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan adalah salah satu pelabuhan perikanan di Jawa Timur yang terletak di wilayah selatan. PPP Tamperan terletak di Tamperan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kabupaten Pacitan terletak di pesisir selatan Propinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Secara administratif terbagi atas 12 wilayah kecamatan, 5 kelurahan dan 166 desa. Potensi yang dimiliki cukup beragam mulai dari potensi kelautan, potensi pesisir dan potensi untuk pengembangan budidaya ikan di wilayah darat. Potensi pesisir yang dimiliki wilayah Kabupaten Pacitan juga cukup menjanjikan dimana panjang pantai mencapai 70,709 km dengan luas sampai 4 mil laut mencapai 523,82 km2, membentang melewati 7 kecamatan mulai dari Kecamatan Sudimoro sampai dengan Kecamatan Donorojo. Hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPP Tamperan terdiri dari jenis ikan pelagis besar seperti ikan Tuna dan Cakalang, pelagis kecil seperti ikan Kembung dan Lemuru, demersal seperti ikan Pari maupun dari jenis udang-udangan (Crustacea) seperti Lobster, Rajungan dan lain-lain. Jenis ikan yang mem-punyai nilai produksi tertinggi yakni ikan tuna. Penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan cara survey untuk mengumpulkan data mentah ayang akan diolah. Metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan mengenai keadaan atau masalah yang ada secara tepat, yaitu suatu unsur keadaan, gejala atau fenomena tertentu yang didukung oleh data dan informasi yang dapat diinterpretasikan dengan tepat (Dasim, 2012). Hasil matriks SWOT berada pada kuadran II dimana dengan nilai X, Y (0.089 : -0.108), dimana PPP Tamperan dalam situasi yang mempunyai Kekuatan yang sangat besar untuk ditingkatkan dan ancaman yang dimiliki. Posisi ini menandakan bahwa PPP Tamperan memiliki kekuatan dalam pengembangan fasilitas pelabuhan, namun menghadapi tantangan yang besar dalam pengerjaanya. Hasil dari analisi AHP sendiri menunjukan bahwa aktor pengusaha (38,2%), faktor ekonomi (48,7%) memiliki nilai tertinggi dalam berjalanya kebijakan strategi.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/339/051903836
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 20 Jul 2020 10:57
Last Modified: 23 Oct 2021 05:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170546
[thumbnail of Putriana Agustin.pdf]
Preview
Text
Putriana Agustin.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item