Analisis Penawaran Dan Permintaan Garam Di Kabupaten Tuban Jawa Timur (Pendekatan Sistem Dinamis)

Rahmadhini, Rosalinda (2019) Analisis Penawaran Dan Permintaan Garam Di Kabupaten Tuban Jawa Timur (Pendekatan Sistem Dinamis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki potensi laut yang melimpah dengan garis pantai sepanjang 95,161 km menjadikan Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar. Salah satu pemanfaatan sumberdaya laut yang melimpah adalah produksi garam. Diperkirakan sekitar 48.000 triliun ton garam yang larut dalam air laut. Bertolak belakang dengan potensi yang melimpah, pemanfaatan lahan dalam produksi garam masih belum optimal. Pada tahun 2011, lahan garam Indonesia mencapai 33.854,36 hektar, dengan pemanfaatan lahan hanya mencapai 24.130,93 hektar atau sekitar 71% dari total pemanfaatan lahan. Secara umum, kebutuhan garam di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu garam konsumsi dan garam industri. Kebutuhan garam nasional mencapai 3,61 juta ton pada tahun 2014. Produksi tersebut terdiri dari garam konsumsi sebesar 1,48 juta ton dan garam industri sebanyak 2,13 juta ton. Petani garam rakyat menghasilkan garam dengan kadar NaCl kurang dari 90%. Padahal untuk pemenuhan garam konsumsi adalah sebesar 85%-97% NaCl dan garam industri adalah 90%-99,8% NaCl. Sebagai produsen garam utama di Indonesia, Jawa Timur menyumbang 70% dari total produksi garam nasional. Tuban adalah salah satu wilayah utama produsen garam di Jawa Timur dengan sumbangsih produksi sebesar 0,99% terhadap produksi garam nasional, atau setara dengan 29.425,14 ton. Namun, seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia, kuantitas dan kualitas garam yang dihasilkanpun mengalami ketidaksinambungan. Fluktuasi penawaran dan permintaan garam di Kabupaten Tuban terjadi akibat dari berbagai faktor, diantaranya adalah faktor cuaca dan iklim yang tidak menentu dan faktor pemanfaatan luas lahan garam yang belum optimal. Permainan harga garam di pasar juga dikendalikan oleh konsumen. Dalam hal ini perlu ada campur tangan dari pemerintah agar ketersediaan produksi dengan permintaan kebutuhan garam tetap dapat dikendalikan dalam jangka waktu kedepan. Analisis terkait penawaran dan permintaan garam di Kabupaten Tuban dalam kurun waktu kedepan dapat dilakukan dengan pendekatan yang menyajikan hubungan sebab-akibat. Analisis ini dapat dilakukan dengan pendekatan sistem dinamis. Sistem dinamis dapat menggunakan beberapa variabel secara bersamaan dan menampilkan model simulasi pendekatan berupa mind mapping sehingga terlihat variabel yang mempengaruhi secara langsung. Berdasarkan uraian tersebut, analisis penawaran dan permintaan terkait dengan komoditas garam di Kabupaten Tuban, Jawa Timur dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesinambungan sistem dinamis penawaran dan permintaan garam di Kabupaten Tuban. Selain itu penelitian ini juga bertujuan menganalisis skenario alternatif penawaran dan permintaan garam di Kabupaten Tuban. Untuk menjawab tujuan penelitian, maka metode yang digunakan adalah menggunkan pendekatan sistem dinamis dimana dapat memodelkan sistem dari penawaran dan permintaan garam di Kabupaten viii Tuban. Model dibangun atas 3 submodel utama yaitu (1) Submodel permintaan garam konsumsi (2) Submodel penawaran garam konsumsi (3) Submodel permintaan garam industri. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh proyeksi penawaran dan permintaan garam di Kabupaten Tuban tahun 2019-2028 yaitu total penawaran garam dan permintaan garam yang mengalami surplus dan masing-masing memiliki rata-rata trend sebesar 0,964% dan 2,75%. Diperoleh pula permintaan garam konsumsi dan permintaan garam industri yang mengalami surplus dan masing-masing memiliki rata-rata trend sebesar 0,035% dan 5,622%. Penawaran garam konsumsi mengalami surplus dengan rata-rata trend sebesar 1,22%, sedangkan penawaran garam industri mengalami defisit dengan rata-rata trend sebesar 0%. Dilakukan impor garam agar kebutuhan garam industri terpenuhi. Berdasarkan hasil penambahan berbagai skenario maka diperolej kebijakan alternatif penawaran dan permintaan garam terutama garam industri di Kabupaten Tuban tahun 2019-2028 yaitu skenario 1 diperoleh trend sebesar 0,00519%, skenario 2 diperoleh trend sebesar 0,00563%, dan skenario 3 diperoleh trend sebesar 0,00512%. Dengan penambahan ekstensifikasi dan intensifikasi berupa kristalisasi garam tunnel, kristalisasi garam model rumah, maupun kristalisasi garam model prisma sebesar 5% maka penawaran dan permintaan garam industri telah mencapai swasembada garam, sehingga tidak perlu dilakukan impor garam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, saran yang dapat penulis sampaikan yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai studi tentang analisis penawaran dan permintaan garam di Kabupaten Tuban dengan pendekatan sistem dinamis dengan batasan penelitian yang lebih luas, tidak terbatas hanya dari segi penawaran saja. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat dijabarkan dengan sistem yang lebih kompleks.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/592/051904181
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.8 Aquaculture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Jul 2020 07:46
Last Modified: 16 Aug 2020 02:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170514
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item