Pengaruh Perubahan Salinitas Terhadap Histopatologi Hepatopankreas Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Yang Diinfeksi Bakteri Vibrio Parahaemolyticus

Luthfansyah., Erfanda Ardha (2019) Pengaruh Perubahan Salinitas Terhadap Histopatologi Hepatopankreas Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Yang Diinfeksi Bakteri Vibrio Parahaemolyticus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesisa merupakan negara maritim yang memiliki kekayaan alam pada sektor perikanan yang melimpah. Salah satunya adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei). Udang ini memiliki daya tahan yang kuat terhdap infeksi penyakit serta mudah dibuddayakan, hal ini memicu para pembudidaya untuk membudidayakan dan mengembangkan udang vaname. Sejalan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dalam usaha budidaya udang vaname, penyakit yang menyerang udang seamakin berkembang. Akhir akhir ini terpantau adanya penyakit yang disebut dengan vibriosis. Agensia vibriosis salah satunya adalah dari spesies Vibrio parahaemolyticus. Bakteri ini biasa menignfeksi otot, insang, hepatopankreas dan usus. Ciri ciri yang ditunjukan udang vaname yang terserang vibriosis dapat dilihat dari gejala klinis nya. Gejala klinis tersebut meliputi perubahan warna tubuh udang menjadi kemerahan, adanya nekrosis pada ujung ekor dan karapas, adanya nekrosis pada kaki jalan dan kaki renang, perubahan pola gerakan menjadi pasif, mengalami moulting dan berkurangnya nafsu makan. Tujuan diakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap histopatologi udang khususnya hepatopankreas. Infeksi bakteri dilakukan dengan cara perendaman udang. Perendaman dilakukan selama enam jam. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Maret di Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Air Payau Bangil, Pasuruan, Jawa timur. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah K- (30 ppt) digunakan sebagai perlakuan kontrol tanpa infeksi, sedangkan perlakuan yang digunakan sebagai perlakuan infeksi adalah K+ (30 ppt), A(25 ppt), B (20 ppt) dan C (15 ppt). Penentuan konsentrasi bakteri infeksi menggunakan metode LD50 dengan perhitungan regresi linear. Konsentrasi bakteri infeksi yang digunakan adalah sebesar 1,5 x 106 CFU/ml. Parameter utama yang diukur adalah kerusakan organ hepatopankreas. Parameter penunjang yang diukur adalah gejala klinis, survival rate (SR) serta kualitas air. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kerusakan yang ditimbulkan oleh bakteri V. parahaemolyticus pada hepatopankreas adalah nekrosis, hemoragi dan vakuolosis. Penurunan salinitas memiliki pengaruh terhadap kerusakan yang ditimbulkan. Penurunan salinitas menunjukan grafik linier menaik seiring dengan kenaikan salinitas. Koefisien determinasi (R2) yang didapatkan dari nekrosis sebesar 0,71, hemoragi 0,71 dan vakuolosasi sebesar 0,72. Semua perlakuan yang dilakukan mendapatkan hasil yang berbeda nyata terhadap KKesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh perbedaan salinitas terhadap kerusakan histopatologi hepatopankreas. Salinitas 15 ppt memiliki jumlah kerusakan terendah pada setiap jenis kerusakan. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian ini adalah perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan rentang salinitas yang lebih sempit guna menemukan salinitas optimal untuk menangani infeksi bakteri V. parahaemolyticus.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/578/051904167
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.5 Crustacean fisheries > 639.58 Crustacean fisheries (Natantia (Shrimps))
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 18 Oct 2020 16:32
Last Modified: 16 Oct 2023 08:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170475
[thumbnail of Erfanda Ardha Luthfansyah.pdf] Text
Erfanda Ardha Luthfansyah.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item