Andiani, Aisyah (2019) Konflik Kepala Desa Dengan BPD Dalam Kasus Pembuatan Jalan Dan Jembatan (Studi Kasus Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Tahun 2018). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Munculnya konflik BPD dengan Kepala Desa di Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang diawali dari tahun 2013 sampai tahun 2019. Konflik Pertama karena adanya usulan pemungutan biaya bagi calon perangkat desa keputusan digagas oleh dua anggota BPD dan Kepala Desa. Usulan tersebut ditolak oleh kedua anggota lainnya dan akhirnya dibatalkan dan menimbulkan konflik diantara BPD dengan Kepala Desa karena kurangnya kepercayaan Kepala Desa dengan BPD. Konflik Kedua terputusnya jalan desa akibat bencana alam mengakibatkan Kepala Desa harus mengalihkan jalan ke jalan alternatif melalui Desa Banturejo tanpa melalui musyawarah sehingga menimbulkan penolakan dari warga Desa Banturejo dan BPD Desa Pandansari. Konflik Ketiga yaitu adanya dugaan penyelewengan dana bantuan pembuatan jembatan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang dilakukan oleh Kepala Desa sehingga berujung pada pelaporan ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang yang dilakukan oleh BPD Desa Pandansari. Sehingga Konflik ini menimbulkan kurang maksimalnya kinerja dari pemerintah Desa Pandansari. Penelitian ini dilakukan menggunakan wawancara, studi Pustaka, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan Teori Segitiga ABC konflik Galtung Behaviour (Perilaku) yaitu Sebuah Perilaku dan komunikasi terhadap pihak lawan yang bertentangan terhadap pihak lawan selama konflik berlangsung, seperti saling memukul, menampar, menghindar, atau saling mengumpat. Attitude (A) Melihat persepsi poitif atau negatif adanya sebuah rasa benar atau ingin berbaikan, melihat status lawan, marah. Pada konflik yang terjadi di Desa Pandansari terdapat beberapa Sikap positif atau negatif yang mencari bentuk-bentuk tingkah laku atau ciri-ciri yang mengarah pada hadirnya pihak ketiga yang menjadi katup penyelamat dalam konflik di Desa.Contradiction (Kontradiksi) yaitu sebuah pertentangan yang muncul perbedaan tujuan pada pihak-pihak yang berkonflik. Pada konflik di Desa Pandansari terdapat beberapa perbedaan tujuan dan keinginan yang berbeda-beda, keinginan untuk menggantikan posisi ketua BPD dari Sutjipto selaku Wakil BPD dan keinginan untuk memiliki kekuasaan yang penuh oleh Kepala Desa Pandansari.
English Abstract
The emergence of BPD conflicts with the Village Head in Pandansari Village, Ngantang District, Malang Regency began from 2013 until 2019. First Conflict because it involved collecting fees for prospective village officials, the decision was initiated by two BPD members and the Village Head. The proposal was rejected by other members and eventually canceled and caused a conflict between the BPD and the Village Head because it increasingly entrusted the Village Head with the BPD. Second Conflict of village road interruption through natural disaster Exit Village Head must be moved to the road through Banturejo Village without going through deliberations so that it attracts the attention of the residents of Banturejo Village and Pandansari Village BPD. The Third Conflict is the alleged misappropriation of bridge construction assistance funds from the central government through the National Disaster Management Agency carried out by the Village Head so that it ends in reporting to the Malang District Public Prosecutor's Office conducted by Pandansari Village BPD. How this conflict caused a lack of maximum performance from the Pandansari village government. This research was carried out by using interviews, studies in the library, and documentation which were then analyzed using ABC Triangle Theory Galtung Behavior (Behavior) conflict, namely A Policy and Communication against opposing parties who opposed opponents who were in combat, as happened, slapping, dodging , or swear at each other. Attitude (A) See positive or negative perceptions of feeling right or want to make up, see the status of your opponent, get angry. In the conflict that occurred in Pandansari Village there were several positive or negative attitudes that sought forms of behavior or characteristics that were related to the presence of third parties who were the place of rescue in the conflict in the village. Contradiction (Contradiction) to parties in conflict. In the conflict in Pandansari Village, there were different objectives and desires, the wishes of the BPD from Sutjipto as the Deputy of the BPD and the desire to have full power by the Village Head of Pandansari.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FISIP/2019/438/051903889 |
Uncontrolled Keywords: | Konflik, BPD, Kepala Desa, Desa Pandansari. Conflict, BPD, Village Heads Pandansari Village |
Subjects: | 300 Social sciences > 303 Social Processes > 303.6 Conflict and conflict resolution |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 20 Jul 2020 07:07 |
Last Modified: | 31 Jul 2020 04:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170269 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |