Analisis Ketidakpatuhan Filipina Terhadap Prinsip Nondiscrimination Wto Dalam Sengketa Perdagangan Distilled Spirits Dengan Amerika Serikat Tahun 2011

Silvia, Novi Serly (2019) Analisis Ketidakpatuhan Filipina Terhadap Prinsip Nondiscrimination Wto Dalam Sengketa Perdagangan Distilled Spirits Dengan Amerika Serikat Tahun 2011. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam suatu perjanjian internasional, negara dapat menjadi patuh dalam menerapkan syarat dan ketentuan yang telah dibuat, dan dapat menjadi tidak patuh ketika negara memiliki kapasitas yang terbatas. Filipina dinyatakan tidak patuh terhadap ketentuan WTO pada tahun 2011, yang mana sebelumnya Amerika Serikat menuntut Filipina ke WTO atas tuduhan melakukan pelanggaran yang tidak sesuai dengan Pasal III:2 dari perjanjian GATT (General Agreement on Tariff and Trade) 1994. Pasal tersebut berisikan ketentuan tentang tidak diperbolehkannya menaikkan tarif pajak terhadap sesama negara anggota WTO dari yang telah ditentukan apabila melakukan aktivitas perdagangan. Filipina menaikkan tarif pajak terhadap minuman impor jenis distilled spirits dari Amerika Serikat sebesar 10 hingga 40 kali lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan. Oleh karena itu AS melaporkan tindakan Filipina yang dianggap telah merugikannya. Dalam mencari faktor penyebab ketidakpatuhan Filipina tersebut, penulis menggunakan teori non-compliance oleh Abrahan Chayes dan Antonia Handler Chayes melalui variable ambiguity, limitation on capacity, dan temporal dimension.

English Abstract

In international agreement, states can comply to implement terms and conditions that have made. States can show behaviour of non-compliance because they have limited capacity. The Philippines showed behaviour of non-compliance towards WTO Agreement in 2011 when United States claimed that The Philippines violated Article III:3 of General Agreement on Tariff and Trade (GATT) 1994. This article regulates that member states of WTO are not allowed to increase tax towards fellow WTO member states. The Philippines increased tax towards importation minimum of distilled spirits from the United States ten to fourty times higher from the price that had been set before. To find out the factors that caused The Philippines’s non-compliance behaviour, writer used the Non-Compliance theory by Abram Chayes and Antonia Handler Chayes through three variables; ambiguity, limitation on capacity, and temporal dimension.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/426/051903851
Uncontrolled Keywords: Non-Compliance, Non-Compliance Theory, GATT 1994, WTO, Distilled Spirits, Tax.
Subjects: 300 Social sciences > 382 International commerce (Foreign trade) > 382.9 Trade agreements > 382.92 World Trade Organization (WTO) / General Agreement on Tariffs and Trade (Organization)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 15 Sep 2020 02:34
Last Modified: 15 Sep 2020 02:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170223
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item