Modal Sosial Masyarakat Dalam Meningkatkan Sektor Wisata di Kampung Setu Babakan (Studi Kasus di Kampung Cagar Budaya Jakarta Selatan)

Hanif, Dwisetyo Irfan (2019) Modal Sosial Masyarakat Dalam Meningkatkan Sektor Wisata di Kampung Setu Babakan (Studi Kasus di Kampung Cagar Budaya Jakarta Selatan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Modal Sosial merupakan seperangkat hubungan horizontal antara individu-individu yang terdiri dari jaringan sosial yang diatur oleh norma-norma yang menentukan produktivitas suatu kelompok masyarakat atau komunitas. Untuk dapat memaksimalkan modal sosial masyarakat di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi dibutuhkan 3 aspek penting yaitu: Jaringan Sosial, Kepercayaan, dan Norma Sosial. Peranan penting dalam menjalankan 3 aspek ini tergantung dari hubungan sosial diantara masyarakat dan pemerintah. Hal ini lah yang mendasari individu dengan individu lain maupun kelompok memiliki faktor pemicu untuk bekerjasama yaitu keseragaman dari identitas, budaya, dan kebiasaan yang dijalankan pada kesehariannya yang dapat dilihat dari teori modal sosial. Pada akhirnya modal sosial menarik karena jika secara kolektivitas dapat dilakukan nantinya akan menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat Kawasan Perkampungan Budaya Betawi. Kawasan Perkampungan Budaya Betawi merupakan Kampung Cagar Budaya yang berlokasikan di Kelurahan Srengseng Sawah, Kota administrasi Jakarta Selatan. Selain itu kawasan ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dinaungi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi sebagai instansi pelaksana teknis. Di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi terdapat berbagai wisata, seperti wisata budaya, wisata air, dan wisata argo. Dikarenakan lokasi wisata ini berada di Perkampungan mayoritas Betawi model pengelolaan yang dilakukan yaitu dengan cara melibatkan partisipasi masyarakat di Kampung tersebut. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Modal Sosial milik Robert David Putnam. Hasil yang didapatkan melalui pembahasan penelitian menunjukan bahwa Modal Sosial masyarakat berdampak pada peningkatan sektor wisata di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi. Khususnya dari 3 parameter yakni jaringan sosial yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang kegiatan kebudayaan, selanjutnya kepercayaan antar masyarakat dan pemerintah daerah menjadi modal untuk saling bekerjasama dalam membangun Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, dan norma sosial yang masih dijaga untuk mengatur kehidupan dan sebagai identitas masyarakat Betawi.

English Abstract

Social Capital is a set of horizontal relationships between individuals consisting of social networks governed by norms that determine the productivity of a community group or community. To be able to maximize the social capital of the community in the Betawi Cultural Settlement Area, 3 important aspects are needed, namely: Social Networking, Trust, and Social Norms. The important role in carrying out these 3 aspects depends on social relations between the community and the government. This is what underlies the individual with other individuals and groups that have a trigger factor for collaboration, namely the uniformity of identity, culture, and habits that are carried out on a daily basis which can be seen from the theory of social capital. In the end, social capital is interesting because if it is collectively carried out, it will produce economic value for the Betawi Cultural Village Community. The Betawi Cultural Village Area is a Cultural Heritage Village located in Srengseng Sawah Village, South Jakarta Administrative City. In addition, this area is managed by the DKI Jakarta Provincial Government, which is sheltered by the Tourism and Culture Office and the Betawi Cultural Settlement Area Management Unit as a technical implementing agency. In the Betawi Cultural Area there are various tours, such as cultural tourism, water tourism, and metered tourism. Because this tourist location is in the majority Betawi Village management model that is carried out by involving community participation in the Village. This research uses qualitative research methods with a type of case study research. While the theory used in this study is the theory of Social Capital owned by Robert David Putnam. The results obtained through discussion of research show that the social capital of the community has an impact on the improvement of the tourism sector in the Betawi Cultural Settlement Area. Particularly from the 3 parameters, the existing social network can be utilized properly to support cultural activities, then trust between the community and local government becomes capital to cooperate with each other in building the Betawi Cultural Settlement Area, and social norms are still maintained to regulate life and community identity Betawi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/419/051903844
Uncontrolled Keywords: Modal Sosial, Peningkatan Sektor Wisata, Perkampungan Budaya Betawi, Unit Pengelola Kawasan Pekampungan Budaya Betawi Social Capital, Improvement in the Tourism Sector, Perkampungan Budaya Betawi, Perkampungan Budaya Betawi’s Area Management Unit
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions > 306.4 Spesific aspects of culture > 306.48 Recreation and performing arts > 306.481 General topics of recreation > 306.481 9 Travel and tourism
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 25 Oct 2020 07:05
Last Modified: 02 Jan 2023 04:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/170209
[thumbnail of Dwisetyo Irfan Hanif (2).pdf] Text
Dwisetyo Irfan Hanif (2).pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item