Yuliani, Evi (2019) Analisis Potensi Sumberdaya Ikan Kurisi (Nemipterus Spp.) Di Perairan Selat Madura Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan kurisi (Nemipterus spp.) adalah salah satu jenis ikan demersal yang termasuk dalam kategori hasil tangkapan dominan di Perairan Selat Madura. Ikan kurisi (Nemipterus spp.) berkontribusi 8% dari total penangkapan ikan demersal di wilayah selat tersebut. Sebagian besar spesies ikan ini ditangkap dengan menggunakan alat tangkap seperti dogol, trammel net, jaring klitik dan jaring insang hanyut. Peningkatan permintaan ikan kurisi mengakibatkan tingginya laju eksploitasi yang dilakukan oleh nelayan tanpa memperhatikan stok sumberdaya ikan tersebut. Seiring dengan hal tersebut maka perlu mengetahui hasil tangkapan terbesar yang dihasilkan dari tahun ke tahun dan tingkat pengusahaan sumberdaya untuk menjaga kelestarian ikan kurisi di Perairan Selat Madura Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk potensi hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY), jumlah upaya penangkapan maksimum lestari (fMSY), jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB), jumlah upaya penangkapan yang diperbolehkan (fJTB), potensi cadangan lestari (Be) serta tingkat pengusahaan ikan kurisi di Perairan Selat Madura. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan nelayan. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan pengumpulan data statistik dari DKP Provinsi Jawa Timur dan DKP Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini analisis dengan pendekatan holistik yaitu menggunakan model surplus produksi melalui yaitu model Schaefer (1954), model Fox (1970) dan model yaitu Walter Hilborn (1976). Dari penelitian didapatkan jenis alat tangkap standar yang menangkap ikan kurisi (Nemipterus spp.) di Perairan Selat Madura adalah jaring insang hanyut. Hasil analisis menggunakan model surplus produksi yang sesuai adalah model Fox karena memiliki nilai R Square yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil analisis model Fox didapatkan hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 45.896,98 ton per tahun dan upaya penangkapan maksimum lestari (fMSY) sebesar 372.677 trip per tahun. Jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) sebesar 36.717,58 ton per tahun dengan upaya penangkapan yang diperbolehkan (fJTB) sebesar 175.782 trip per tahun. Hasil pendugaan potensi cadangan biomassa lestari ikan kurisi (Nemipterus spp.) di Perairan Selat Madura didapatkan sebesar 169.196,34 ton dan sisa cadangan biomassa pada tahun 2017 sebesar 44%. Tingkat pengusahaan ikan kurisi didapatkan sebesar 191% pada status Depleted. Pada kondisi ini penangkapan ikan kurisi (Nemipterus spp.) di Perairan Selat Madura telah melebihi nilai MSY sehingga perlu dilakukan pembatasan upaya penangkapan untuk memulihkan kembali sumberdaya ikan kurisi di Perairan Selat Madura.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/115051903154 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 24 Jul 2020 04:14 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 06:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169959 |
Preview |
Text
EVI YULIANI (2).pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |