Pengaruh Frekuensi Jus Sargassum sp. yang Berbeda Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah dan Peningkatan Ekspresi ERK 1/2 pada Organ Pankreas dan Mata Tikus Diabetes Melitus Tipe 2

Muhammad, Irfan Nur (2019) Pengaruh Frekuensi Jus Sargassum sp. yang Berbeda Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah dan Peningkatan Ekspresi ERK 1/2 pada Organ Pankreas dan Mata Tikus Diabetes Melitus Tipe 2. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sargassum sp. adalah kelompok rumput laut coklat yang memiliki senyawa bioaktif salah satunya polifenol (florotanin). Senyawa bioaktif yang terdapat dalam Sargassum sp. dilakukan menggunakan metode jus. Metode jus ini menghasilkan beberapa senyawa bioaktif diantaranya polifenol, tannin, flafonoid, saponin dan alkaloid. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemik) yang disebabkan oleh gangguan pada insulin. Pada kondisi ini terjadi resistensi insulin yang ditandai dengan berkurangnya kemampuan GLUT4 dalam merespon glukosa untuk bisa masuk kedalam sel. Akibat dari resistensi insulin juga menyebabkan terjadinya penurunan beberapa protein kinase, salah satunya ERK 1/2. Penurunan ekspresi ERK 1/2 dapat mengakibatkan retinopati diabetik dan rusaknya pankreas. DM tipe 2 dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan pemberian Sargassum sp. Sargassum sp. memiliki senyawa bioaktif seperti polifenol (florotanin) yang berperan sebagai antihiperglikemik dan antidiabetes. Polifenol dalam Sargassum sp. dapat digunakan sebagai nutraseutikal. Salah satu metode ekstraksi nutraseutikal yaitu metode dingin yakni salah satunya juicing. Frekuensi pemberian jus Sargassum sp. tergantung pada afinitasnya. Polifenol memiliki afinitas yang rendah dan waktu paruh yang relatif pendek. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian frekuensi polifenol dari jus Sargassum sp. yang berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang berbeda terhadap afinitas polifenol dalam menurunkan glukosa darah dan peningkatan ekspresi ERK 1/2 pada pankreas dan mata tikus DM tipe 2. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang efektif terhadap peningkatan afinitas polifenol dalam menurunkan glukosa darah dan peningkatan ekspresi ERK 1/2 pada pankreas dan mata tikus DM tipe 2. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedik dan Laboratorium Hewan Coba, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang; Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang; Laboratorium FAAL, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang; serta Institut Biosains Universitas Brawijaya Malang pada bulan Januari hingga September 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 7 perlakuan dan 5 kali ulangan. Sargassum sp. segar di juicing dengan slow juicer memakai perbandingan 1:4 (b/v). Tikus diberi perlakuan menggunakan frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang berbeda (1-3 kali sehari) selama 20 hari. Parameter uji pada penelitian ini meliputi: kadar glukosa darah dilakukan setiap 5 hari sekali, pada akhir penelitian dilakukan pengukuran OGTT, kemudian dilakukan pembedahan untuk diambil organ pankreas dan mata serta darah untuk diuji kadar ERK 1/2 dan kadar insulin menggunakan metode ELISA, serta pengambilan organ hati untuk dilakukan uji menggunakan Western Blot. Frekuensi pemberian jus Sargassum sp. pada tikus DM tipe 2 memberikan pengaruh perbedaan yang nyata terhadap kondisi DM tipe 2. Pada penelitian ini, didapatkan hasil frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang efektif, yaitu sebanyak 3 kali sehari. Frekuensi pemberian tersebut mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 48,53% dan menurunkan kadar insulin sebesar 33,28% yang sudah memunuhi standar normal. Pemberinan jus Sargassum sp. frekuensi 3 kali juga mampu meningkatkan kadar ERK 1/2 pada mata sebesar 60,73% dan pada pankreas 52,72 % namun masih belum memenuhi standar normal. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi pemberian jus Sargassum sp. berpengaruh lebih efektif terhadap penurunan kadar glukosa darah dan kadar insulin tikus DM 2 serta frekuensi pemberian jus Sargassum sp. 3x juga lebih efektif dalam meningkatkan ERK 1/2 pada pankreas dan mata dibandingkan dengan frekuensi pemberian 1x dan 2x sehari. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan penambahan dosis maupun frekuensi pemberian jus Sargassum sp. yang mampu meningkatkan ERK 1/2 pada organ pankreas dan mata pada tikus sampai mencapai batas normal.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/287/051903417
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.4 Diseases of endocrine, hematopoietic, lymphatic, glandular system; diseases of male breast > 616.46 Diseases of islands of Langerhans > 616.462 Diabetes mellitus > 616.462 4 Diabetes mellitus, type 2 (Non-insulin-dependent diabetes)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 16 Jul 2020 01:37
Last Modified: 23 Oct 2021 06:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169894
[thumbnail of Irfan Nur Muhammad.pdf]
Preview
Text
Irfan Nur Muhammad.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item