Penurunan Kadar Protein Pada Air Sisa Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus) Oleh Bakteri Bacillus Subtilis

Pratiwi, Audina Intan (2019) Penurunan Kadar Protein Pada Air Sisa Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus) Oleh Bakteri Bacillus Subtilis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kegiatan budidaya ikan dapat menghasilkan sisa air budidaya yang mengandung bahan organik yang dapat menurunkan kualitas perairan jika masuk ke perairan umum. Bahan organik pada sisa kegiatan budidaya ikan lele dihasilkan dari penumpukan sisa makanan, urin dan feses ikan yang dapat terdiri dari protein, lemak dan karbohidrat. Protein dapat menjadi penyebab adanya eutrofikasi di perairan, sebab penguraiannya akan menghasilkan ammonia jika mengalami nitrifikasi akan menjadi nitrat yang dapat menjadi sumber nitrogen bagi tumbuhan di air. Disamping itu adanya ammonia juga dapat mengganggu konsumsi oksigen terlarut sehingga dapat menyebabkan ikan sulit bernafas sampai berakibat kematian. Dalam penelitian ini dilakukan upaya untuk menurunkan kadar protein didalam air limbah sebelum masuk ke perairan umum yaitu dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri) Bacillus subtilis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar protein pada air sisa budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) setelah ditambahkan bakteri Bacillus subtilis dengan waktu pemeraman sampai 5 hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen disusun dalam rancangan acak lengkap tersarang (2 faktor yaitu waktu dan kepadatan bakteri) dengan ulangan sebanyak 3 kali. Sampel air diambil pada bagian outlet kolam budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) di UPTPTPBP2KP Kepanjen, Malang Jawa Timur pada saat akhir masa budidaya. Air sampel langsung dibawa ke laboratorium tanpa pengawetan (±1 jam perjalanan) selanjutnya di Laboratorium Ichtyologi FPIK UB setiap toples volume 3 liter diisi dengan 1 liter sampel dan ditambahkan bakteri sesuai perlakuan. Pengamatan kadar protein dilakukan setiap hari selama 5 hari. Disamping itu diukur kualitas air yaitu suhu, pH, ammonia, oksigen terlarut, dan kekeruhan. Selama penelitian protein mengalami penurunan, dengan persentase penurunan terbesar (13,34%) diperoleh pada perlakuan kepadatan bakteri 106 dengan lama waktu inkubasi 120 jam. Pada masa inkubasi yang sama dengan kepadatan bakteri yang lebih tinggi (107) hanya dapat menurunkan kadar protein 8,8% dan pada kepadatan 105 hanya dapat menurunkan kadar protein 11,15%. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa bakteri Bacillus subtilis mampu menurunkan protein dengan kepadatan bakteri optimum yaitu 106. Dalam penelitian ini diperoleh kondisi kualitas air yang sesuai untuk kehidupan bakteri Bacillus subtilis (suhu 26-270C,pH 6-7, oksigen terlarut 1,8-3,5 mg/L dan amonia 0,29-2,9 mg/L). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bakteri Bacillus subtilis dapat menurunkan kadar protein pada air sisa budidaya ikan lele sangkuriang sebesar 13% dalam waktu 120 jam (5 Hari). Dengan demikian dapat disarankan jika akan menurunkan kadar protein menggunakan Bakteri Bacillus subtilis dibutuhkan waktu 120 jam (5 hari) dengan kepadatan bakteri 106.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/244/051903241
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Jul 2020 05:16
Last Modified: 31 Jul 2020 04:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169893
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item