Penggunaan Ekstrak Daun Saga (A. precatorius) Sebagai Antibakteri P. fluorescens Secara In Vitro

Andriani, Fitri Ari (2019) Penggunaan Ekstrak Daun Saga (A. precatorius) Sebagai Antibakteri P. fluorescens Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Salah satu kendala dalam usaha perikanan adalah timbulnya penyakit yang menginfeksi pada ikan yang dibudidayakan. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit merah yang disebabkan oleh P.flourescens. Pencegahan terhadap penginfeksian bakteri pada umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik dan bahan kimia. Namun penggunaan antibiotik secara berlebihan dapat menyebabkan resistensi Oleh karena itu dibutuhkan pengobatan yang aman bagi pembudidaya dan ramah lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit bakterial yaitu dengan menggunakan tanaman herbal yang mempunyai kemampuan anti bakteri yaitu dengan munggunkan tanaman daun saga (A. precatorius). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak daun saga (A. precatorius) sebagai antibakteri P. fluorescens secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Parasit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari 2019 – Maret 2019. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan 2 kontrol, yaitu kontrol positif dengan menggunakan kertas cakram pada dosis 5000 ppm dan kontrol negatif dengan menggunakan larutan DMSO 10%. Rancangan penelitian ini dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Konsentrasi ekstrak daun saga (A. precatorius) yang digunakan yaitu 300 ppm (A), 600 ppm (B), 900 ppm (C), 1200 ppm (D), 1500 ppm (E). Semua kertas cakram direndam selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak daun saga (A. precatorius) terhadap bakteri P. fluorescens selama 24 jam diperoleh hasil berbeda nyata yaitu pada pengamatan diameter zona bening didapatkan nilai tertinggi pada perlakuan D (1200 ppm) dengan rata-rata 8, 39 mm. Sedangkan rata-rata zona bening terendah pada perlakuan E (1500 ppm) sebesar 7, 66 mm. Dosis optimum yaitu 900 ppm pada perlakuan C diperoleh hasil zona bening yaitu 8, 31 mm. Zona bening yang dihasilkan pada masinmasing perlakuan menunjukkan peningkatan secara kuadratik dengan persamaan y= - 0,0000015 x2 + 0,0027x + 7,1 koefisien R² = 0,70.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/165/051903204
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.3 Prokaryotes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 12 Aug 2020 08:19
Last Modified: 23 Oct 2021 06:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169802
[thumbnail of Fitri Ari Andri ani.pdf]
Preview
Text
Fitri Ari Andri ani.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item