Strategi Pemulihan Personal Branding Aktor Politik Pasca Penetapan Tersangka Kasus Korupsi (Studi Kasus Pemulihan Personal Branding Pasangan Calon Walikota Ya’qud Ananda Gudban dan Ahmad Wanedi dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Malang 2018)

-, Nazula (2019) Strategi Pemulihan Personal Branding Aktor Politik Pasca Penetapan Tersangka Kasus Korupsi (Studi Kasus Pemulihan Personal Branding Pasangan Calon Walikota Ya’qud Ananda Gudban dan Ahmad Wanedi dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Malang 2018). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ya’qud Ananda Gudban dan Ahmad Wanedi adalah salah satu pasangan calon walikota dan wakil walikota pada Pilkada Kota Malang 2018. Pada masa kampanye Nanda ditetapkan menjadi tersangka korupsi pada kasus suap APBD. Pemulihan personal branding yang sudah dilakukan tim pemenangan dan partai koalisi tidak berdampak signifikan dengan perolehan hasil suara. Untuk membahas pemulihan personal branding penelitian ini menggunakan teori personal branding McNally dan Speak dan pemulihan citra William Benoit. Penelitian ini membahas bagaimana proses personal branding yang dibangun dan pemulihan personal branding pasca penetapan Nanda sebagai tersangka korupsi . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Hasil dari penelitian ini menemukan jika strategi pemulihan citra yang dilakukan tim pemenangan berupa klarifikasi disetiap kegiatan kampanye tidak efektif karena kondisi rasionalitas masyarakat Kota Malang sudah cukup tinggi. Selain itu faktor internal dari kordinasi dan konsolidasi antar partai koalisi partai yang kurang baik menjadikan pasangan ini mendapatkan suara terendah yakni sebesar 18.87%.

English Abstract

Ya'qud Ananda Gudban and Ahmad Wanedi were one of the candidates for mayor and deputy mayor in Malang City Election 2018. During the campaign, Nanda was named a corruption suspect in the APBD bribery case. The recovery of personal branding that has been carried out by the winning team and the coalition party does not have a significant impact on the acquisition of votes. To discuss personal branding recovery this research uses the personal branding theory of McNally and Speak and image recovery from William Benoit. This study discusses how the personal branding process was built and the recovery of personal branding after the appointment of Nanda as a corruption suspect. This study uses a case study qualitative approach. The results of this study found that if the image recovery strategy carried out by the winning team was in the form of clarification in any ineffective campaign activities because the people rationality conditions in Malang were already quite high. In addition, the internal factors of coordination and consolidation among party coalition parties that were not good made the pair get the lowest vote of 18.87%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/212/051902584
Uncontrolled Keywords: Strategi, Personal Branding, Pemulihan Citra, Korupsi, Pemilihan Kepala Daerah. Personal Branding Strategy, Recovery Image, Corruption, Regional Head Election.
Subjects: 300 Social sciences > 345 Criminal law > 345.02 Criminal offenses > 345.023 23 Specific crimes and classes of crime (Corruption)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 07 Jul 2020 07:13
Last Modified: 07 Jul 2020 07:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169734
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item