Pengaruh Bentuk Struktur Ruang Kota Malang terhadap Pola Pergerakan Masyarakat

Romdhani, Wahyu Laily (2017) Pengaruh Bentuk Struktur Ruang Kota Malang terhadap Pola Pergerakan Masyarakat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kemacetan merupakan permasalahan yang umum terjadi di perkotaan besar Indonesia, umumnya disebabkan oleh pertumbuhan penggunaan kendaraan pribadi yang tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Hal yang sama juga ditemui di Kota Malang, dalam RTRW Kota Malang tahun 2010-2030 dijelaskan bahwa Kota Malang ditetapkan sebagai pusat pelayanan skala regional Malang Raya. Hal ini tentu menjadi daya tarik untuk jumlah pergerakan yang lebih banyak khususnya untuk pergerakan internal Kota Malang, sehingga tanpa solusi transportasi yang komprehensif kondisi tersebut dapat menyebabkan kemacetan lalulintas. Berdasarkan penjelasan tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk memodelkan pengaruh bentuk struktur ruang Kota Malang terhadap pola pergerakan masyarakat. Terdapat tiga metode analisis yang digunakan, yaitu analisis bentuk struktur ruang perkotaan dengan mengkuantifikasikan variabel pembentuk struktur ruang, analisis pola pergerakan, dan analisis model pengaruh bentuk struktur ruang Kota Malang terhadap pola pergerakan masyarakat. Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur bentuk struktr ruang diantaranya adalah, analisis indeks sentralitas, kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, kepadatan jaringan, indeks entropi, dan analisis indeks beta, dengan input data berupa data fisik perkotaan Kota Malang, sedangkan teknik untuk menganalisis pola pergerakan masyarakat adalah dengan analisis asal tujuan pergerakan yang menghasilkan jumlah pergerakan perzona, yang selanjutnya menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode backward, variabel yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah pergerakan masyarakat dari zona asal ke zona tujuan di Kota Malang (Y) adalah pemusatan fasilitas perkotaan berdasarkan jumlah jenis dan sebaran fasilitas (X1), kepadatan penduduk (X2), dan konektivitas jaringan jalan/indeks beta (X6), dengan model persamaan : Y = -3,458 + 3,616 X1 + 1,252 X2 + 0,620 X6 + 0,8454. Kostanta dari persamaan regresi menunjukkan nilai sebesar -3,458 artinya ketika tidak terdapat kontribusi variabel X maka Jumlah Pergerakan Masyarakat Kota Malang perhari (Y) akan bernilai sebesar -3,458, tanda minus pada konstanta regresi bukan menjadi alasan untuk menyimpulkan bahwa persamaan model yang terbentuk salah, hal yang harus diperhatikan adalah nilai X1, X2 dan X6 tidak sama dengan 0, sehingga tidak akan menghasilkan jumlah pergerakan masyarakat perhari sama dengan 0. Seluruh variabel memiliki pengaruh positif terhadap jumlah pergerakan masyarakat, maka dapat disimpulkan setiap peningkatan nilai setiap variabel X sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan Jumlah Pergerakan Masyarakat Kota Malang perhari (Y) sebesar nilai β masing-masing variabel X. Berdasarkan hasil penlitian, terdapat tiga variabel pembentuk struktur ruang Kota Malang sebagai variabel bebas yang mempengaruhi pola pergerakan masyarakat seperti yang telah disebutkan diatas, pemerintah dapat mengatur dua dari ketiga variabel tersebut untuk dapat meratakan pergerakan masyarakat ke setiap bagian wilayah perkotaan Kota Malang, yaitu terkait dengan penganturan land use melalui penyediaan fasilitas perkotaan dan pengaturan pada jaringan jalan yang dapat dilihat dari konektivitas jaringan jalan.

English Abstract

Traffic congestion is a common problem in large urban Indonesia, generally caused by the growth of the use of private vehicles that are not balanced by adequate infrastructure development. The same thing is also found in Malang, In RTRW Malang City Year 2010-2030 is designated as a regional service center Malang Raya. This is certainly an attraction for the number of movements that are more specifically for the internal movement of Malang, so without such a comprehensive transportation solution can cause traffic congestion. Based on the explanation, the purpose of this study is to model spatial structure effect of Malang City to the pattern of society movement. There are three forms of analysis used, namely the analysis of the structure of the pool space by quantifying the variables forming the structure of urban space, the pattern of analysis that affects the number of community movements, and model of the influence of urban space model. Technical analysis used to measure the shape of economic space structure is the analysis of centrality index, population density, building density, network density, entropy index, and beta index analysis, with data input physical data of Malang city, While the technique for analyzing patterns of community movement is by results. The results of this analysis is a variable that will be used for further analysis, namely multiple linear regression analysis. Based on the results of a multiple linear regression analysis using backward, the variables wich have significantly effect to the amount of the community's movement from origin to destination zone in the city of Malang (Y) is the centrality of urban facilities based on the number of types and distribution facilities (X1), population density (X2), and road network connectivity/beta index (X6), with a model equation: Y = -3,458 + 3,616 X1 + 1,252 X2 + 0,620 X6 + 0,8454. Kostanta regression equations demonstrate the value of registration is -3.458 meaning when there is no contribution to the variable X then the number of movements (Y) per day will be worth the registration-3.458, the minus sign on a constant regression is not a reason to conclude that the equation models formed were wrong, the thing to watch out for are the values of X1, X2 and X6 is not equal to 0, so that it will not produce the amount of movement of the society per day equal to 0. The entire variables have positive influence against the amount of movement of the society, then it can be summed up any increase in the value of each variable X by 1 unit, it will increase the Number of Movement of Malang City per day (Y) equal to β value of each variable X. Based on the results of the studies, there are three variables forming the spatial structure of the space of Malang as Independent variables that affect movement patterns of society as it has been mentioned above, the Government can set up two of the three variables to be able to flatten the society to any part of the urban area of Malang, that is associated with the settings land use through the provision of urban amenities and settings on a network path that can be seen from the road network connectivity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/655/051707248
Uncontrolled Keywords: Struktur-ruang, pola-pergerakan, regresi-linier-berganda, Kota-Malang.
Subjects: 700 The Arts > 711 Area planning (civic art) > 711.4 Local community planning (city planning)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 25 Aug 2017 06:49
Last Modified: 18 Nov 2020 07:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1697
[thumbnail of Romdhani, Wahyu Laily.pdf]
Preview
Text
Romdhani, Wahyu Laily.pdf

Download (9MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item