Bella Citra Wijaya (2019) Pengaruh Pemberian Lumbricus rubellus dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Kematangan Gonad (Ovarium) Ikan Uceng (Nemacheilus fasciatus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan uceng (Nemacheilus fasciatus) merupakan jenis ikan lokal spesifik di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pemenuhan permintaan ikan uceng sampai saat ini masih mengandalkan tangkapan dari alam. Hal tersebut mengakibatkan populasi ikan uceng di alam mengalami penurunan. Salah satu upaya dalam menangani masalah tersebut yaitu dengan pengembangan budidaya ikan uceng melalui tahapan domestikasi. Tahapan domestikasi yang perlu diperhatikan dalam memenuhi ketersediaan ikan uceng adalah proses reproduksi ikan uceng. Pakan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses reproduksi. Hal ini karena pemberian pakan yang bernutrisi tinggi dan pemberian pakan dengan dosis yang tepat sangat berpengaruh terhadap kematangan gonad. Salah satu pakan bernutrisi adalah cacing tanah (Lumbricus rubellus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh dosis pemberian pakan cacing tanah yang diberikan kepada induk ikan uceng terhadap kematangan gonadnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 - Januari 2019 di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter utama yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tingkat kematangan gonad, gonadosomatic Index dan histologi gonad. Parameter penunjang yang digunakan adalah suhu, pH dan DO. Penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan, adaptasi ikan, setting akuarium dan pemeliharaan ikan. Pemeliharaan ikan uceng dilakukan selama 28 hari. Setiap akuarium diisi dengan 20 ekor. Perlakuan yang diberikan diantaranya A) dosis pakan 7%, B) dosis pakan 9%, C) dosis pakan 11% dan D) dosis pakan 13%. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dan pengukuran kualitas air (DO, suhu dan pH) dilakukan 2 kali sehari. Pengambilan sampel dilakukan setiap 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TKG yang didapat selama penelitian TKG II, TKG III, TKG IV dan TKG V. Nilai GSI yang didapat berkisar antara 8,98%-13,06%. Hasil terbaik selama penelitian yaitu pada perlakuan D dengan dosis 13% dengan nilai TKG mencapai TKG V, nilai rata-rata GSI sebesar 13,06% dan hasil histologi menunjukkan fase oosit matang. Nilai suhu pagi hari berkisar 24,2-26oC dan sore hari berkisar 25-26,8oC. Nilai pH pada pagi hari berkisar 7,25-7,65 dan sore hari berkisar 7,48-7,79. Nilai oksigen terlarut pada pagi hari berkisar 5,1-6,4 ppmdan sore hari berkisar 6,1-7,1 ppm.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/37/051903076 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.31 Fish culture in fresh water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 17 Oct 2020 06:11 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 06:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169685 |
Preview |
Text
Bella Citra Wijaya.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |