Analisis Histopatologi Usus pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang diinfeksi WSSV (White Spot Syndrome Virus)

Farida, Ema Ladiana (2019) Analisis Histopatologi Usus pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang diinfeksi WSSV (White Spot Syndrome Virus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan spesies udang yang memiliki nilai ekonomis dan produksi yang tinggi. Namun hal ini terkendala oleh adanya infeksi penyakit salah satunya WSSV. Infeksi WSSV menyebabkan kematian masal mencapai 100% dalam waktu 3-10 hari sejak timbulnya gejala klinis dengan penyebaran secara horizontal dan vertikal. Organ target WSSV sel-sel insang, hepatopankreas dan usus. Infeksi ini ditandai dengan kerusakan seperti hipertopi inti (eosinofilik hipertropi) dan inklusi sel bodi. Penanganan WSSV pada udang vaname,dapat dilakukan dengan deteksi awal menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) dan analisa histopatologi yang berfungsi untuk memonitoring perubahan pada jaringan atau organ. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi usus udang vaname (Litopenaeus vannamei) serta untuk mengetahui gejala klinis yang muncul pasca infeksi WSSV (White Spot Syndrome Virus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari s/d Maret 2019 di Laboratorium Manajemen Kesehatan Hewan Akuatik, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan satu kontrol dan tiga perlakuan. Perlakuan yang digunakan yaitu dengan konsentrasi virus yang infeksikan yaitu sebesar 102 (A), 103 (B) dan 104 (C). Prosedur yang digunakan meliputi persiapan dan sterilisasi alat dan bahan, penyediaan virus, penularan virus dengan metode infeksi intramuskular, deteksi menggunakan PCR dan analisa hitopatologi usus. Parameter penunjang seperti survival rate dan kualitas air. Hasil menunjukkan bahwa infeksi WSSV pada udang vaname memberikan pengaruh sangat nyata yang ditandai dengan adanya hipertropi atau pembengkakan inti sel. Kerusakan paling tinggi didapatkan pada konsentrasi 104 yaitu sebesar 2,60 kemudian diikuti perlakuan infeksi menggunakan konsentrasi 103 dengan nilai rata-rata 2,13 dan terendah pada perlakuan infeksi virus pada konsentrasi 102 sebesar 1,67. Gejala klinis yang nampak pada udang vaname pasca infeksi virus WSSV antara lain: terjadi perubahan warna merah pada tubuh, kaki jalan dan bagian kaki renang udang, udang berenang miring, pergerakan pasif serta respon terhadap rangsangan lambat. Gejala klinis tersebut pada semua perlakuan infeksi muncul pada 24 jam setelah diinfeksi virus WSSV. Hasil pengamatan SR selama pemeliharaan diperoleh nilai ratarata SR tertinggi pada perlakuan infeksi dengan konsentrasi 102 dengan nilai 36,67, kemudian diikuti perlakuan infeksi dengan konsentrasi 103 sebesar 3,33 dan terendah pada perlakuan konsentrasi 104 dengan rata-rata 0. Kualitas air selama pemeliharaan secara umum menunjukkan nilai yang berada pada kisaran optimal udang vaname. Saran untuk penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai prevelensi organ terhadap infeksi WSSV yang menginfeksi udang vaname (L. vaname) serta dlikakukan uji yang lain seperti uji hemolim atau hemosit untuk mengetahui perkembangan sel darah udang vaname (L. vaname) saat diinfeksi WSSV.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/34/051903073
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 595 Arthropoda > 595.3 Crustacea > 595.38 Eucarida > 595.388 Natantia (Shrimps)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Oct 2019 04:08
Last Modified: 23 Oct 2021 06:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169674
[thumbnail of Ema Ladiana Farida.pdf]
Preview
Text
Ema Ladiana Farida.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item