Habeahan, Jesti Belasavitri (2019) Deskripsi Perikanan Demersal Tahun 1990 – 2017 di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712 Provinsi Jawa Timur dalam Rangka Pengelolaan yang Berkelanjutan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perikanan demersal merupakan spesies yang paling diminati dan memiliki nilai jual yang tinggi serta diharapkan mampu memberikan pemasukan yang besar dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Berdasarkan data statistik perikanan tangkap Provinsi Jawa Timur tahun 2017 dinyatakan bahwa nilai produksi ikan pelagis kecil Rp1.417.898.165.300, ikan pelagis besar Rp1.162.973.856.800, ikan demersal Rp1.842.770.852.300, binatang berkulit keras (crustacea) Rp1.152.994.270.100, dan binatang berkulit lunak (mollusca) Rp463.486.145.200. Hal ini menunjukkan bahwa perikanan demersal memiliki nilai produksi tertinggi dan dapat dikategorikan sebagai ikan – ikan yang bernilai ekonomis penting. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan spesies dominan dan komoditas unggulan ikan demersal, mengestimasi hasil tangkapan lestari maksimum (MSY/Maximum Sustainable Yield), menduga tingkat pengusahaan dan status sumberdaya, serta menyusun skenario atau strategi pengelolaan berkelanjutan sumberdaya ikan demersal di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712 Provinsi Jawa Timur. Metode penelitian yang akan dilakukan yaitu menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan kondisi sumberdaya perikanan tangkap kategori ikan demersal yang ada di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 712 Provinsi Jawa Timur dengan langkah pengumpulan data, pengolahan menggunakan program Microsoft Excel, dan analisis statistik yang kemudian dipaparkan secara tertulis. Analisis data yang digunakan diantaranya Location Quotient (LQ), analisis Schaefer, analisis Fox, analisis Walter Hilborn, dan pemrograman STELLA (System Thinking, Experimental Learning Laboratory with Animation). Spesies dominan yang tertangkap diantaranya: ikan peperek, manyung, layur, ekor kuning, dan merah/bambangan, sedangkan spesies yang menjadi komoditas unggulan adalah ikan beloso. Hasil tangkapan lestari maksimum (MSY/Maximum Sustainable Yield) perikanan demersal adalah sebesar 106.336,57 ton per tahun, ikan peperek 10.503,67 ton per tahun, dan ikan beloso 2.206,08 ton per tahun. Tingkat pengusahaan perikanan demersal sebesar 56,87% dengan status Moderately Exploited. Tingkat pengusahaan ikan peperek sebesar 151,39% dengan status Depleted, serta tingkat pengusahaan ikan beloso sebesar 154,07% dengan status Depleted. Skenario pengelolaan berkelanjutan perikanan demersal untuk 10 tahun mendatang (2018 – 2027) didapatkan cadangan biomassa tahun 2027 tertinggi yaitu pada alokasi upaya penangkapan yang diperbolehkan (fJTB) sebesar 17,01% dari potensi cadangan lestari (32.913,89 ton) dan terendah adalah pada alokasi upaya penangkapan setara effort tahun 2017 disertai penambahan effort setiap tahunnya sebesar 0,00% dari potensi cadangan lestari (0 ton). Adapun pengelolaan berkelanjutan ikan beloso yaitu upaya penangkapan sangat dianjurkan untuk dihentikan karena stok sumberdaya dari tahun ke tahun jumlahnya menurun drastis serta jumlah hasil tangkapan yang tidak sebanding dengan nilai cadangan biomassa dan pertumbuhan di tahun 2017, berdampak pada stok ikan beloso pada tahun selanjutnya sudah tidak ada lagi (habis)
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPIK/2019/3/051903042 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 20 Jul 2020 04:46 |
| Last Modified: | 23 Oct 2021 07:14 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169639 |
Preview |
Text
Jesti Belasavitri Habeahan.pdf Download (9MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |