Prayoga, Taufik Anshar (2019) Pengaruh Penggunaan Alat Injeksi Hidrogen Peroksida (H2o2) Terhadap Perifiton Pada Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Budidaya L. vannamei sistem intensif mulai diterapkan di Indonesia. Sumber utama DO (dissolved oxygen) pada sistem intensif berasal dari kincir air, difusi dan fotosintesis. Penggunaan senyawa kimia H2O2 dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kadar DO pada media budidaya. H2O2 secara langsung dapat terdekomposisi menjadi oksigen dan air. Selain memberikan dampak baik, senyawa H2O2 juga memberikan dampak buruk karena dapat bersifat anti mikroba. Media pemeliharaan L. vannamei merupakan kesatuan yang kompleks dan terdiri dari berbagai komunitas. Salah satu komunitas organisme yang ada adalah perifiton. Perifiton berperan penting dalam perairan budidaya, selain dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami, perifiton juga dapat dijadikan bioindikator kualitas air. Keberadaan senyawa kimia H2O2 pada perairan budidaya tentunya dapat mengancam kelangsungan hidup perifiton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat injeksi hidrogen peroksida (H2O2) terhadap kelimpahan, komposisi dan klorofila perifiton pada budidaya intensif udang vaname (L. vannamei). Penelitian ini dilaksanakan di tambak UPT. Perikanan Air Payau dan Laut Probolinggo, Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Laboratorium Hidrobiologi Divisi Biota Perairan dan UPT. Perikanan Air Tawar Sumber Pasir Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan November 2018 sampai Januari 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif komparatif merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah aktual dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis serta menginterpretasikannya dan membandingkan hasil antara perlakuan dan kontrol untuk mengetahui hubungan antara waktu pemeliharaan udang, suhu, DO, pH, salinitas, nitrat, nitirit, ammonia, kecerahan dan H2O2 terhadap kelimpahan, komposisi dan klorofil-a perifiton. Hasil penelitian didapatkan kelimpahan perifiton pada masa pemeliharaan 56 hari memiliki nilai yang hampir sama, yakni kontrol sebesar 15.200 Ind/cm2 dan Perlakuan sebesar 14.890 Ind/cm2. Jenis-jenis perifiton yang ditemukan pada kedua tambak adalah phylum Chlorophyta yaitu genus Chlorella, Ulothrix dan Oocystis. Phylum Cyanobacteria yaitu genus Oscillatoria, Anabaena, Calothrix, Chroococus dan Eucapsis. Phylum Bacillariophyta yaitu genus Coscinodiscus, Navicula, Nitzschia, Cymbella dan Actinella. Phylum Ciliophora yaitu genus Favella, Zoothamnium dan Epistylis. Phylum Miozoa ditemukan genus Ceratium. Phylum Euglenozoa yaitu genus Euglena. Jenis mikroalga yang hanya ditemukan pada tambak kontrol adalah Phylum Bacillariophyta yaitu genus Synedra. Konsentrasi klorofil-a tertinggi pada masa pemeliharaan 56 hari memiliki nilai yang hampir sama, yakni kontrol sebesar 5,19 mg/L dan perlakuan sebesar 4,91 mg/L. Nilai parameter kualitas air pengukuran suhu berkisar antara 26,2-32,8°C, DO 2,4- 7,8 mg/L, Salinitas 26-38 ppt, pH 6,1-8,8, kecerahan 10-49 cm, amonia 0-1 mg/L, nitrit 0-5 mg/L, nitrat 0-5 mg/L dan total injeksi H2O2 sebanyak 51,03 L selama 62 hari. Nilai amonia dan nitrit yang didapatkan tergolong tidak optimal untuk pertumbuhan perifiton.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPIK/2019/178/051903267 |
| Uncontrolled Keywords: | - |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture > 639.68 Shrimps culture |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 02 Jul 2020 02:34 |
| Last Modified: | 04 Aug 2020 05:00 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169604 |
Actions (login required)
 |
View Item |