Kristian, Teguh Dwi (2019) Pemodelan Sebaran Suhu Air Bahang Dan Analisis Korelasi Suhu Perairan Terhadap Kelimpahan Fitoplankton Di Perairan Pltu Paiton. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Suhu perairan merupakan salah satu parameter penting yang mendukung keberlangsungan hidup organisme laut. Suhu perairan dapat mengalami perubahan yang sangat drastis jika terdapat buangan limbah air panas yang disebut thermal pollution. Thermal pollution merupakan hasil dari proses pendinginan mesin penunjang kegiatan industri. Salah satu industri yang melakukan hal tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton. Pola sebaran limbah air panas (air bahang) akan dilakukan dengan pendekatan model. Model merupakan penyederhanaan dari kondisi yang kompleks. Proses penyebaran suhu air bahang akan mempengaruhi ekosistem perairan terutama plankton. Komunitas plankton terdiri dari 2 kelompok utama, yaitu fitoplankton dan zooplankton. Secara umum, kondisi suhu perairan yang optimum untuk pertumbuhan plankton di perairan tropis bervariasi antara 25 - 32°C. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola arus dan pola sebaran suhu air bahang di pesisir perairan PLTU Paiton berdasarkan 4 musim serta mengetahui korelasi suhu perairan terhadap kelimpahan fitoplankton dari tahun 2016 – 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode numerik dengan pendekatan model simulasi hidrodinamika dan simulasi adveksi-dispersi dengan software MIKE 21 sedangkan korelasi suhu perairan terhadap kelimpahan fitoplankton digunakan uji korelasi spearman. Penentuan stasiun titik pengamatan berdasarkan metode purposive sampling dan terdapat 3 stasiun titik pengamatan. Stasiun titik pengamatan 1 (TP 1) berlokasi di depan kanal outlet, stasiun titik pengamatan 2 (TP 2) berada di depan kanal inlet, dan stasiun titik pengamatan 3 (TP 3) terletak di dermaga. Data masukan untuk simulasi model diantaranya, data garis pantai, batimetri, kecepatan dan arah angin, pasang surut, serta curah hujan. Simulasi model dilakukan pada 4 musim, yaitu Musim Barat, Musim Peralihan I, Musim Timur, dan Musim Peralihan II saat kondisi Bulan Purnama (pasang tertinggi dan surut terendah). Pemodelan dilakukan pada Bulan Maret 2018 untuk Musim Barat, Bulan April 2018 untuk Musim Peralihan I, Bulan Agustus 2018 untuk Musim Timur, dan Bulan Oktober 2018 untuk Musim Peralihan II. Hasil pola arus berdasarkan 4 musim pada daerah stasiun titik pengamatan mempunyai pola yang relatif sama saat kondisi pasang tertinggi maupun surut terendah. Kondisi pasang tertinggi didominasi menuju arah Timur dan Tenggara. Sedangkan, kondisi surut terendah didominasi menuju arah Utara dan Barat. Pola sebaran suhu air bahang berdasarkan 4 musim memiliki pola sebaran yang sama saat kondisi pasang tertinggi dan surut terendah dengan nilai bervariasi antara 30 - 32°C. Kondisi pasang tertinggi menuju arah Timur sejauh kurang lebih 550 meter. Sedangkan, kondisi surut terendah menuju arah Utara sejauh kurang lebih 773 meter. Korelasi suhu perairan terhadap kelimpahan fitoplankton memiliki hubungan yang kuat serta signifikan pada Musim Timur karena kemungkinan dipengaruhi oleh adanya upwelling dengan nilai r sebesar 0,750, r2 sebesar 0,5625, dan nilai signifikansi sebesar 0,20.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/259/051903310 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.8 Algae / Algae culture / Microalgae--Cultures and culture media > 579.817 76 Phytoplankton |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 20 Jul 2020 04:32 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 08:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169601 |
Preview |
Text
TEGUH DWI KRISTIAN (2).pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |