Strategi Advokasi Industriall Bangladesh Council Dalam Upaya Perbaikan Kondisi Pekerja Sektor Ready-Made Garments (RMG) Di Bangladesh Pada Tahun 2013 - 2017

Ovelia, Karina (2019) Strategi Advokasi Industriall Bangladesh Council Dalam Upaya Perbaikan Kondisi Pekerja Sektor Ready-Made Garments (RMG) Di Bangladesh Pada Tahun 2013 - 2017. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Membeli kemeja Oxford baru, celana jeans ataupun pakaian model terkini lainnya di H&M terdekat mungkin merupakan hal yang biasa untuk kita. Sama halnya dengan bagaimana para pekerja garmen di Bangladesh setiap harinya terbiasa untuk berangkat kerja ke salah satu dari 4.000 pabrik garmen yang ada di sana. Perbedaannya adalah kita bisa mengelilingi toko ber-AC dengan nyaman sementara para pekerja ini harus tetap berdiri selama jam kerja mereka yang biasanya menghabiskan waktu sepanjang 11 hingga 12 jam setiap harinya. Saat kita tersenyum lebar karena berhasil mendapatkan model pakaian terkini dengan harga miring, para pekerja garmen di Bangladesh masih harus bekerja lembur agar kebutuhan sehari-hari mereka bisa terpenuhi karena mereka hanya menerima upah sebesar $95 setiap bulannya. Pada tahun 2013, Rana Plaza, sebuah kompleks pabrik garmen setinggi 8 lantai di Dhaka, runtuh dan menewaskan setidaknya 1.100 pekerja garmen di dalamnya. Peristiwa ini kemudian mendapatkan perhatian dari masyarakat internasional karena diketahuinya kondisi pekerja pabrik garmen yang jauh dari kata layak. Mereka tetap dipaksa bekerja walaupun sudah melaporkan terdapat dinding bangunan yang retak besar. Terkait kondisi ini, IndustriALL Bangladesh Council merupakan salah satu kelompok di garda terdepan yang mengadvokasi para pekerja garmen di Bangladesh untuk mendapatkan lingkungan kerja yang lebih layak. Penelitian ini akan menjelaskan strategi mereka dengan menggunakan konsep Transnational Advocacy Networks.

English Abstract

Buying a new Oxford shirt, a pair of jeans or whatever latest fashion trend you can find in the nearest H&M store in town may seem to be a very trivial thing for you. Just as trivial as how Bangladeshi workers go to one out of 4.000 garment factories spread throughout the country every day. The difference is you can storm around the air-conditioned store to find another cute t-shirt without any slightest bit of uneasiness while these workers have to keep standing on their feet manufacturing those t-shirts up to 11 – 12 hours per day. While you keep the grin on your face bagging another gorgeous deal of a trendy shirt, these workers have to work overtime to meet their basic needs every month because they only get paid for $95 per month. In 2013, Rana Plaza, an 8 level garment factory complex in Dhaka, collapsed and killed more than 1.100 garment workers. This horrific incident revealed poor conditions of garment factories in Bangladesh where workers are forced to work even after they reported that there were huge cracks on the factory walls. IndustriALL Bangladesh Council is one of the leading group making efforts to advocate Bangladesh garment workers for better working conditions. This research will explain their strategy in advocating Bangladesh garment workers using Transnational Advocacy Networks concept.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/274/051902646
Uncontrolled Keywords: pekerja garmen Bangladesh, RMG, Rana Plaza, IndustriALL Bangladesh Council, Transnational Advocacy Networks. Bangladesh garment workers, RMG, Rana Plaza, IndustriALL Bangladesh Council, Transnational Advocacy Networks.
Subjects: 300 Social sciences > 327 International relations > 327.1 Foreign policy and specific topics in international relations
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 06 Sep 2020 14:40
Last Modified: 06 Sep 2020 14:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169556
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item