Resistensi Masyarakat Adat Talonang terhadap Penguasaan Wilayah Adat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat

-, Yudistira (2019) Resistensi Masyarakat Adat Talonang terhadap Penguasaan Wilayah Adat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat yang mengusasi lahan dengan klaim tanah Negara di Blok Batu Nampar melalui Hak Pengelolaan Lahan (HPL), mendapat perlawanan dari masyarakat adat Talonang. Masyarakat adat Talonang merasa hak-hak atas wilayah adat mereka telah dikuasi secara sepihak, dengan menjadikan wilayah Blok Batu Nampar sebagai wilayah transmigrasi dan masuknya PT. Pulau Sumbawa Agro dalam mengelola tanaman sisal sebagai upaya pengembangan wilayah pertanian. Untuk mempertahankan hak atas wilayah adat, masyarakat adat Talonang melakukan resistensi dengan upaya pembuktian keberadaan wilayah adat dan berabagai upaya advokasi. Dengan melakukan protes langsung kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat dan melaporkannya ke Komnas HAM dan KPK. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang didapat ialah dengan observasi, wawancara, dokumentasi melalui foto, dan dokumen-dokumen yang digunakan untuk memperoleh hasil penelitian. Teknik sampling yang digunakan ialah dengan cara menentukan informan kunci, informan utama, dan informan pendukung. Kemudian dalam melakukan validasi data, peneliti menggunakan triangulasi dari berbagai sumber data penelitian dan teori sebagai penguat. Simpulan penelitian ini menunjukan bentuk-bentuk penguasaan atas wilayah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat di Blok Batu Nampar dan menunjukan bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan oleh masyarakat adat Talonang terhadap penguasaan wilayah adat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Penguasaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat terindikasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan berbagai ancaman yang diterima oleh masyarakat adat Talonang. Sementara itu, resistensi yang dilakukan oleh masyarakat adat Talonang didampingi oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) wilayah Sumbawa. Hasilnya, terdapat berbagai upaya perundingan dan penguasaan yang sampai saat ini belum terselesaikan.

English Abstract

The policy of the Regional Government of West Sumbawa Regency which has been carrying out land claims with state land claims in the Batu Nampar Block through Land Management Rights (HPL), has been challenged by the Talonang indigenous people. The Talonang indigenous people feel their rights to their customary territories have been unilaterally controlled, by making the Batu Nampar Block area a transmigration area and the entry of PT. Sumbawa Island Agro in managing sisal plants as an effort to develop agricultural areas. In order to defend the rights to indigenous territories, the Talonang indigenous people carried out resistance by trying to prove the existence of indigenous territories and various advocacy efforts. By conducting a direct protest to the Regional Government of West Sumbawa Regency and reporting it to the National Commission on Human Rights and the Corruption Eradication Commission. The methodology used in this study is a qualitative research method with a case study approach. The source of the data obtained is by observation, interviews, documentation through photos, and documents used to obtain research results. The sampling technique used is by determining key informants, main informants, and supporting informants. Then in conducting data validation, researchers used triangulation from various sources of research and theory data as reinforcement. The conclusions of this study show the forms of control over the territory carried out by the Regional Government of West Sumbawa Regency in the Batu Nampar Block and show the forms of resistance carried out by the Talonang indigenous people to the control of indigenous territories by the Regional Government of West Sumbawa Regency. Mastery by the Regional Government of West Sumbawa Regency indicated human rights violations and various threats received by the Talonang indigenous people. Meanwhile, the resistance carried out by the Talonang indigenous people was accompanied by the Nusantara Indigenous People’s Alliance (AMAN) in the Sumbawa region. As a result, there have been various negotiation and control efforts that have not yet been resolved.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/271/051902643
Uncontrolled Keywords: Masyarakat Adat, Resistensi, Wilayah Adat. Resistance, Indegenous People, Territories Indegenous.
Subjects: 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.8 Ethnic and national groups
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 11 Jul 2020 05:52
Last Modified: 11 Jul 2020 05:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169553
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item