Ravenialdy, Oky (2019) Dinamika Konflik Kelompok Nelayan Tradisional Dengan Kelompok Nelayan Semi Modern dan Proses Resolusi Konflik di Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini membahas tentang dinamika konflik kelompok nelayan tradisional dengan kelompok nelayan semi modern dan proses resolusi konflik nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinamika konflik yang terjadi antar kelompok nelayan dan resolusi konflik yang diupayakan oleh pihak ketiga atau pihak netral dalam meredam konflik antara kelompok nelayan tradisional dengan kelompok nelayan semi modern di Desa Jangkar. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme konflik Lewis Alfred Coser dengan menggunakan konsep model pemetaan konflik SIPABIO. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu dengan menggunakan model Miles dan Huberman yaitu kondensasi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini dilakukan di salah satu desa pesisir bernama Desa Jangkar yang merupakan bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo. Pihak yang terlibat dalam konflik ini ialah nelayan yang mencari ikan menggunakan teknologi tradisional dengan nelayan yang menggunakan teknologi semi modern. Kemudian pihak netral yang menjadi penengah langsung pertikaian terdiri dari Ketua Kelompok Pengawas Masyarakat (pokwasmas), Ketua Koperasi Unit Desa, dan Lembaga Keamanan Laut Terpadu (kamladu) Desa Jangkar. Kemudian pihak lain yang tidak terlibat secara langsung dalam intervensi konflik namun berperan dalam merumuskan kebijakan disini terdiri dari Pemerintah Desa Jangkar dan Dinas Perikanan dan Kelautan Situbondo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinamika konflik antar kelompok nelayan terjadi secara bertahap mulai dari pra konflik, konfrontasi, krisis, dan pasca konflik. Kemudian faktor penyebab terjadinya konflik karena adanya penggunaan teknologi alat tangkap ikan mini trawl yang dilarang, adanya bentuk pelanggaran aturan alat tangkap dan jalur wilayah penangkapan ikan, adanya perusakan rumpon ikan milik nelayan tradisional oleh alat tangkap mini trawl milik nelayan semi modern, dan belum diterapkannya peraturan hukum secara bijak oleh instansi terkait. Adapun proses resolusi konflik oleh pihak netral untuk menyelesaikan konflik ini ialah dengan melakukan intervensi konflik melalui dua cara yakni cara pertama dengan musyawarah mufakat dan kedua dengan mekanisme aturan hukum.
English Abstract
This study discusses the dynamics of conflict between traditional fishermen groups and semi-modern fishing groups and fishermen conflict resolution processes. The purpose of this study was to find out how the dynamics of conflict that occur between groups of fishermen and conflict resolution sought by third parties or neutral parties in reducing conflict between traditional fishermen groups with semi-modern fishermen groups in Desa Jangkar. The theory used in this study is Lewis Alfred Coser's conflict structuralism theory by using the concept of the SIPABIO conflict mapping model. This study uses a research method with a descriptive qualitative approach. Data collection uses the method of observation, interviews and documentation. Data analysis is carried out at the time of data collection, and after completion of data collection in a certain period using the Miles and Huberman models, namely condensation of data, presentation of data and conclusions or verification. This research was conducted in one of the coastal villages called Desa Jangkar which is part of the administrative area of the District of Jangkar, Situbondo Regency. Parties involved in this conflict are fishermen who are looking for fish using traditional technology with fishermen who use semi-modern technology. Then the neutral party who became the direct mediator of the dispute consisted of the Chairperson of the Community Supervisory Group (pokwasmas), the Chairperson of the Village Unit Cooperative, and the Integrated Marine Security Agency (kamladu) Desa Jangkar. Then other parties who were not directly involved in the conflict intervention but had a role in formulating policies here consisted of the Village Anchor Government and the Fisheries and Marine Services Situbondo. The results of the study indicate that the dynamics of conflict between fishermen groups occur gradually starting from pre-conflict, confrontation, crisis, and post-conflict. Then the causes of conflict due to the use of prohibited mini trawl fishing gear technology, the existence of violations of fishing gear rules and fishing grounds, the destruction of traditional fish FADs owned by semi-modern fishermen's mini trawlers, and the absence of regulations law wisely by relevant agencies. The conflict resolution process by neutral parties to resolve this conflict is to do conflict intervention in two ways, namely the first way with consensus deliberation and secondly with the rule of law mechanism.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FISIP/2019/270/051902642 |
Uncontrolled Keywords: | Nelayan, Dinamika Konflik, Resolusi Konflik. Fishermen, Conflict Dynamics, Conflict Resolution. |
Subjects: | 300 Social sciences > 305 Groups of people |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 08 Jul 2020 13:34 |
Last Modified: | 08 Jul 2020 13:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169552 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |