Sinuhaji, Nina Jenira Sinthya (2019) Akibat Hukum Atas Perolehan Lisensi Marchandise Karakter Animasi Sebagai Objek Perlindungan Hak Cipta (Studi Perbandingan Hukum Hak Cipta Dan Hukum Hak Cipta Amerika). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hak Cipta dapat pula dianggap lahir dengan adanya pengumuman. Secara prinsip kedua hal tersebut juga diakui dalam konvensi-konvensi Intelectual Property Right (Konvensi Berne dan WIPO Copy Right Treaty). Sedangkan mengenai pendaftaran, konvensi-konvensi tersebut tidak mengaturnya . Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa masing-masing negara peratifikasi konvensi-konvensi internasional IPR (Intellectual Property Rights) tersebut dapat bebas mengatur mengenai pengakuan Hak Cipta berdasarkan pendaftaran. Dimana pendaftaran tersebut dapat bersifat alternatif atau bersifat prioritas. Menjadi pemahaman umum bahwa yang berlaku di Indonesia adalah tidak adanya keharusan pendaftaran suatu karya cipta. Tidak diperluasnya hukum terhadap setiap situasi dimana seseorang yang melakukan usaha atau sumber daya kedalam sesuatu melibatkan pengeluaran akal budi, pengetahuan, keahlian atau tenaga menimbulkan masalah. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan hukum yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana akibat hukum yang terjadi apabila terdapat perbedaan jangka waktu perlindungan antara negara pemegang Hak Cipta karakter animasi dengan negara produsen merchandise serta bagaimana perolehan lisensi karakter animasi apabila terdapat perbedaan jangka waktu perlindungan antara negara pemegang Hak Cipta karakter animasi dengan negara produsen merchandise. Untuk menjawab permasalahan di atas, penelitian hukum yuridis normatif ini menggunakan pendekatan perundang-udangan dan pendekatan perbandingan. Teknik pengumpulan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier sebagai sumber penelitian hukum. Penelusuran bahan hukum dalam penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode penelitian bersifat analisa deskriptif menggunakan interpretasi gramatikal dan analisis untuk menjawab permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1) Akibat hukum yang terjadi apabila terdapat perbedaan jangka waktu perlindungan adalah pengalihan lisensi dan royalty. Mekanisme pengalihan lisensi dengan cara perjanjian antara para pihak dimana pihak yang ingin menggunakan karyanya dengan pihak pencipta. Royalty yang didapatkan dimintakan oleh pencipta atau pemegang hak cipta kepada produsen sesuai dengan perjanjian. Disney meminta sebesar 15% kepada produsen dari setiap penjualan. 2)Pada pelaksanaanya lisensi merupakan jembatan penghubung pada multi fungsi animasi. Lisensi juga melahirkan hak dan kewajiban dalam menggunakan animasi secara jelas, dan berfungsi sebagai win-win solution antara pemilik hak cipta dan penerima lisensi.
English Abstract
Copyright can also be considered born with an announcement. In principle, both of these are also recognized in the intellectual property rights conventions (Berne Convention and WIPO Copy Right Treaty). As for registration, the conventions do not regulate it. This has the consequence that each country ratifying international conventions of IPR (Intellectual Property Rights) can freely regulate the recognition of Copyright based on registration. Where registration can be alternative or priority. It is a common understanding that what is applicable in Indonesia is the absence of the obligation to register a copyrighted work. The non-expansion of the law against any situation where a person doing business or resources into something involves spending on reason, knowledge, expertise or energy creates a problem. Based on this background, the legal issues raised in this study are how legal consequences occur when there are differences in the period of protection between the copyrighted state of the character of the animation and the merchant producing country as well as how to obtain animated character licenses if there are differences in the duration of protection between the country of copyright holders of animated characters with the country of merchandise producers. To answer the above problems, this normative juridical legal research uses a legislative approach and a comparative approach. The technique of collecting primary, secondary and tertiary legal materials as a source of legal research. The search for legal material in this study was carried out through library research. Then analyzed using a research method that is descriptive analysis using grammatical interpretation and analysis to answer the problems that are the focus of research. Based on the discussion, it can be concluded: 1) The legal consequences that occur if there is a difference in the period of protection between the copyright holder countries and the country of the merchandise producer are the transfer of licenses and royalties. The mechanism of transfer of licenses by means of an agreement between the parties where the party wants to use his work with the creator. Royalty obtained is requested by the creator or copyright holder to the manufacturer in accordance with the agreement. Disney requests 15% for the producers of each sale. 2) The implementation of the license is a bridge in multi-function animation. Licenses also give birth to rights and obligations in using animation clearly, and function as a winwin solution between the copyright owner and the licensee.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2019/185/051902876 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 300 Social sciences > 346 Private law > 346.04 Property > 346.048 Intangible property > 346.048 6 Patents |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 30 Jun 2020 04:26 |
Last Modified: | 04 Aug 2020 05:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169509 |
Actions (login required)
View Item |