Perbaikan Tata Letak dengan Metode SLP dan MOST untuk mengurangi Pemborosan Pergerakan Sub-Departemen Perakitan PT. X Indonesia

-, Subodro (2017) Perbaikan Tata Letak dengan Metode SLP dan MOST untuk mengurangi Pemborosan Pergerakan Sub-Departemen Perakitan PT. X Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemborosan adalah sesuatu yang menambah waktu dan biaya namun tidak memberikan nilai tambah, sehingga pemborosan ini sebisa mungkin harus dilihangkan. Dalam objek penelitian ini, tepatnya di bagian perakitan PT X Indonesia ditemukan beberapa proses yang merupakan pemborosan. Hal ini diperkuat dengan data mengenai 9 waste yang dihimpun oleh pihak perusahaan. Diantara aktivitas pemborosan tersebut, didapati bahwa wasting motion (movement) adalah jenis pemborosan yang mendominasi permasalahan tersebut. Sehingga terpikirlah bagaimana metode/cara untuk mengurangi pemborosan pergerakan tersebut. Menurut Richard Mutter (1973) metode SLP adalah metode tata letak yang cocok diterapkan untuk permasalahan bagian perakitan. Dengan metode ini harapannya dapat menghasilkan usulan layout yang lebih baik dari sebelumnya. Sebagai indikator keberhasilan/kegagalan perbaikan maka waktu siklus dicari datanya secara kuantitatif sebagai dasar pijakan yang ilmiah, sehingga digunakanlah teknik MOST untuk perhitungan waktu siklus. Dengan begitu akan diketahui apakah terobosan yang diberikan menghasilkan dampak lebih baik atau tidak, serta seberapa besar dampak perbaikan tersebut secara kuantitatif. Tahap penelitian ini tentunya adalah dilakukan pengumpulan data yang mana memuat beberapa hal penting seperti layout kondisi awal, video aktivitas kerja, peralatan-peralatan penunjang proses perakitan dan sebagainya. Lalu dihitunglah berapa waktu standart sebelum perbaikan tata letak. Perhitungan ini seperti pada uraian diatas, menggunakan teknik MOST dimana detail aktivitas kerja operator dijabarkan secara detail sesuai dengan kaidah teknik tersebut. Setelah itu diberikan activity sequence model sesuai dengan kaidah MOST, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga didapati waktu siklusnya. Setelah itu, dilakukan perbaikan tata letak dengan metode SLP yang mana memuat beberapa tahap dari penyusunan from to chart, ARC, ARD, SRD, beberapa pertimbangan modifikasi, alternatif layout dan akhirnya keluarlah sebuah layout yang dipilih berdasarkan standart-standart layout yang baik. Terakhir, dilakukan perhitungan waktu siklus setelah perbaikan tata letak tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum perbaikan tata letak didapati waktu standart sebesar 2493,72 detik. Dalam perbaikan tata letak berdasarkan tingkat prioritas kedekatan didapatkan 2 alternatif layout. Setelah dilakukan komparasi keluarlah sebuah layout yang terpilih sebagai layout terbaik dengan peritmbangan material handling yang lebih pendek, serta luas area yang lebih kecil. Setelah dilakukan perbaikan tata letak didapati waktu standart sebesar 2181,24 detik. Dengan kata lain terjadi penurunan waktu standart sebesar 12,5 % dari sebelum perbaikan. Dampak positif dari perbaikan ini juga pada perbaikan kapasitas produksi, serta berpotensi mengurangi pengeluaran perusahaan sebesar Rp 20.800.000,- setiap tahunnya. Hasil ini tentu cukup signifikan memberikan perbaikan bagi perusahaan itu sendiri. Konsep yang sama harapannya dapat diterapkan di stasiun kerja lainnya di PT X Indonesia.

English Abstract

Wasting is something that added the time and cost but doesn’t increase added value., which must be intensively eliminated. PT X Indonesia is the object of this research, in final assembly workstation to be exact. This workstation has some of wasting processes has been identified. The evident became stronger with 9 waste data whom gathered by industrial engineer department. The biggest wasting problems based on data is motion (movement). Therefore, reduction of wasting movement became the critical goal of his research. Richard Mutter (1973) says that SLP is the appropriate method to overcome facility layout planning problem which can be applied in the stations about assembly. With this method, the expectation of it is this method can discover the improved layout that better than before. As an indicator of performance, the standart time be founded quantitatively as a scientific foundation. Then, the MOST technique used for count the standart time. With that procedure, we will know; is that new layout can be better improvement or no, and how many the impact of this improvement quantitatively. Absolutely the procedure of this research is the gathering of the data that consist some of important thing, like; existing layout, video about working activity, the tools that used in assembly process, etc. Then, standart time be counted as an existing situation (before improvement). The counted above using MOST technique that detailed activity about operator’s working verified with the direction of it technique. After that activity we add sequence model with the direction of this technique too. Finally we can found the standart time before improvement. After that, we do facility layout planning with SLP method that consist some process like; from to chart, SRC, ARD, SRD, some of modified consideration, alternative layout and finally one of some alternative layout before has been selected with foundation of the kind layout standart. In the final, we count the standart time after the improvement of facility layout. The outputs of the research is; before improvement of facility layout has the standart time about 2493,72 second. In the improvement of facility layout with the foundation of priority of nearness, we found 2 alternative layout. After we do the comparation of both layout, the best layout has been discovered with the consideration of smaller of material handling, and smaller area. After the improvement of facility layout, the standart time is about 2181,24 second. In the other word we can think that the reduce has happening about 12,54% than before. The other positive impact of this improvement is the improvement of production capacity, and potentionally reduce the wasting money about Rp 20.800.000,- per year. It is significantyly giving the improvement for the factory itself. We expect that the same concept can be implied in the other workstation in PT X Indonesia.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FT/2017/714/051707307
Uncontrolled Keywords:	Waktu Standart, Perbaikan Tata Letak, SLP (Systematic Layout Planning), MOST (Maynard Operations Sequence Tecnique)
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.5 Management of production > 658.54 Work studies > 658.542 Time and motion studies
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User:	Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited:	25 Aug 2017 06:44
Last Modified:	29 Sep 2020 08:01
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1695

	Text BAGIAN DEPAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (955kB)
	Text BAB I.pdf Restricted to Repository staff only Download (464kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (106kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (165kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (147kB)

Actions (login required)

View Item