Sinergisme Pemangku Kepentingan dalam Pencapaian Target Open Defecation Free (Studi Kasus di Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Periode Januari 2016 – Oktober 2018)

Kholidah, Nur (2018) Sinergisme Pemangku Kepentingan dalam Pencapaian Target Open Defecation Free (Studi Kasus di Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Periode Januari 2016 – Oktober 2018). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Open Defecation Free (ODF)” merupakan salah satu target pencapaian pada program “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)”, bertujuan untuk merubah perilaku hiegene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. ODF mulai dijalankan di Desa Pandansari pada awal tahun 2016 dengan bersinerginya seluruh pemangku kepentingan, mulai dari sektor publik/ pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Sinergisme antar ketiga pemangku kepentingan tersebut terlihat dari pelaksanaan pencapaian target ODF salah satunya dengan target pembangunan jamban yang layak. Terhitung sejak awal dimulainya program, sebanyak 179 KK dari 1.550 KK atau sebanding dengan 31,4 persen rumah tidak memiliki jamban. Pada pelaksanaannya, ODF memiliki lima tahapan dalam memenuhi indikator yang harus dipenuhi oleh seluruh pemangku kepentingan, antara lain: pendataan, pemicuan, pemetaan, komitmen atau kontrak sosial, dan pleno. Setelah mengidentifikasi kelima tahapan tersebut, dilakukan analisa melalui teori sistem David Easton dengan menggunakan empat atribut sistem politik. Pertama, unit-unit batasan-batasan suatu sistem telah saling bekerja sama dalam mencapai target ODF, contohnya dana yang didapatkan untuk membangun jamban bukan hanya dari sektor publik dan masyarakat, tetapi sektor swasta juga membantu memberikan dana. Tahun 2018 mulai mendapat dana dari APBDes sebesar Rp. 63,120,000,- dan swasta sebesar Rp. 18.000.000,-. Kedua, input dan output dapat dikomunikasikan dengan baik antar setiap sektor, hal ini dapat terlihat saat rapat pleno pada tanggal 22 April 2018 di Kantor Desa Pandansari. Ketiga, diferensiasi yang ada pada setiap sektor pada pelaksanaannya dapat saling mengisi. Akan tetapi, meskipun permasalahan anggaran dana sudah terbantu oleh pihak swasta dan APBDes, pencapaian target ODF masih belum dapat diselesaikan secara cepat. Keempat, integrasi dalam mencapai tujuan dari ODF di Desa Pandansari dapat berjalan berjalan dengan baik, hanya saja hingga bulan November 2018 Desa Pandansari belum mendeklarasikan diri menjadi Desa ODF dikarenakan belum dibangunnya jamban, dan pemenuhan indikator yang belum sempurna. Simpulannya, sinergisme antar pemangku kepentingan di Desa Pandansari sudah terbangun dengan harmonis, akan tetapi masih perlu penguatan dan percepatan pada pencapain hasil agar tercapainya tujuan yang pasti.

English Abstract

Open Defecation Free (ODF) is one of the achievement target on “Community Led Total Sanitation”. It is aimed to change hiegene and sanitations behaviour through society empowerment using triggering method. ODF starts to be carried out in Pandansari village in the early of 2016 by synergizing all the stakeholders such as in public sektor or government, privete sektor, and society. The synergism between those three stakeholders can be seen from the implementation of the ODF achievement target, one of them is by targeting the suitable latrines construction. It has been calculated since the program was started, there were 179 households from 1.555 households or 13,4 percent of houses doesn’t have latrine. On the implementation, ODF has five steps in fulfilling the indicator that should be fulfilled by all the stakeholders such as logging, triggering, mapping, social contract, and plenary. After identifying all those five steps, the things next to do is analizing through Systems Theory by David Easton using four attribute of politic system. First, units of the limits in a system have worked mutually to reach ODF target, for example the fund for building latrines is not only from the public sektor and society but also from privat sektor. In 2018 the fund is from Village Budget was Rp. 63.120.000,- and form privat sektor Rp. 18.000.000,-. Second, input and output can be communicated well in every sektor, it can be seen at the plenary meeting on 22 April 2108 in Pandansari administrative village. Third, the implementation of differentiation in every sektor can be fulfilling mutually. Yet, although fund problems can be solved by Village Budget and privat sektor, the achievement target of ODF have not been solved quickly. Fourth, the integration in fulfilling the aim of ODF in Pandansari village ccan be work well, but until November 2018 the village has not declared itself to be ODF village yet, because there was no latrine and the indicator fulfillment has not benn perfect yet. The conclusion is the synergism between stakeholders in Pandansari village is already good, but it still need to be strengthened and accelerated for getting the result in order to reach the certain goal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2019/118/051902490
Uncontrolled Keywords: Sinergisme, Pemangku Kepentingan, Teori Sistem David Easton. Synergism, Stakeholders, Systems Theory by David Easton.
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 320.8 Local government > 320.84 Rural government
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 06 Sep 2020 08:51
Last Modified: 06 Sep 2020 08:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169317
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item