Analisis Yuridis Pertimbangan Hakim Dalam Perkara Tindak Pidana Penyelundupan Di Bidang Impor (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik IndonesiaNomor 2480 K/Pid.Sus/2016)

Wirayunita, Bella Ayu (2019) Analisis Yuridis Pertimbangan Hakim Dalam Perkara Tindak Pidana Penyelundupan Di Bidang Impor (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik IndonesiaNomor 2480 K/Pid.Sus/2016). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Luasnya daerah pabean di Indonesia menyebabkan pengawasan di bidang kepabeanan sulit dilakukan. Kondisi ini memberikan kemudahan bagi para penyelundup untuk melakukan kegiatan ekspor impor tanpa membayarkan pajak dan biaya kepabeanan sebagaimana seharusnya. Hakim sebagai salah satu penegak hukum memiliki peranan penting dalam penegakan hukum kepabeanan. Salah satu kasus terkait penyelundupan di bidang impor adalah perkara dalam Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2480 K/Pid.Sus/2016 atas nama Terdakwa Chandra Lesmana Alias Chandra anak dari Kawie Lesmana. Di dalam perkara ini, Terdakwa dituntut dengan Pasal 102 huruf e Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP terkait dengan menyembunyikan barang impor secara melawan hukum. Dalam memutuskan suatu perkara, hakim memiliki pertimbangan atau ratio decidendi yang digunakan sebagai alasan dalam menjatuhkan putusannya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hakim dalam putusan tersebut dan mengetahui implikasi yuridis yang ditimbulkan dari putusan tersebut. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, (1) Bagaimana analisis yuridis pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2480 K/Pid.Sus/2016 terkait tindak pidana penyelundupan di bidang impor? (2) Bagaimana implikasi yuridis dari Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2480 K/Pid.Sus/2016 terkait tindak pidana penyelundupan di bidang impor? Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan metode pendekatan kasus dan pendekatan perundang-undangan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa kesalahan pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2480 K/Pid.Sus/2016 yang menyebabkan Terdakwa dijatuhi putusan bebas dan menyebabkan putusan tidak mencapai tujuan hukum. Kesalahan tersebut antara lain mengenai pengertian hakim terhadap unsur Setiap Orang dan Barang Pribadi Penumpang yang tidak sesuai dengan apa yang tertulis dalam hukum. Padahal Terdakwa telah memenuhi seluruh unsur penyelundupan di bidang impor sebagaimana yang dituntutkan oleh Jaksa Penuntut Umum. Selain itu, putusan tersebut berimplikasi kepada potensi penyalahgunaan yurisprudensi ketika ada kasus serupa yang terjadi di masa mendatang, menyebabkan tidak tercapainya fungsi kepabeanan, tujuan hukum pidana dan penegakan hukum, serta berpengaruh kepada citra lembaga peradilan di Indonesia.

English Abstract

The wide range of Indonesia’s customs house territory causes difficulties in customs supervision. This condition provides convenience among the smugglers to export and import illegaly without paying taxes and customs duty as it should be. The Judge, as law enforcer has important roles in customs law enforcement. One of the import smuggling case is as recorded in the Verdicts of Tangerang’s District Court No. 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Verdicts of Indonesia’s Supreme Court No. 2480 K/Pid.Sus/2016 with the defendant of Chandra Lesmana alias Chandra son of Kawie Lesmana. In this case, the defendant was accused by Article 102 alphabet e of the Act No. 17 of 2006 on Customs jo. Article 55 verse (1) point 1 Indonesian Penal Code related to the hiding imported goods illegaly. The Judges will have their own considerations to base the verdicts they made. This research purposed to analyze the Jugde’s considerations and the implications of the verdicts mentioned. These are the following problems in this research, (1) How are the juridical analysis of the Judges’ consideration in the Verdict of Tangerang’s District Court No. 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Verdict of Indonesia’s Supreme Court No. 2480 K/Pid.Sus/2016? (2) How are the juridical implications of the Verdicts of Tangerang’s District Court No. 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Verdicts of Indonesia’s Supreme Court No. 2480 K/Pid.Sus/2016? This research method using a type of juridical research with the case approach and statute approach. This research results showed that there are some fallacies in the Judge’s considerations in the Verdicts of Tangerang’s District Court No. 2200/Pid.Sus/2015/PN.TNG Jo. Verdicts of Indonesia’s Supreme Court No. 2480 K/Pid.Sus/2016 caused verdicts in freedom for the defendant and caused failure in law purposes. The following fallacies are regarding the Judge’s comprehensions of the phrase Setiap Orang and the comprehensions of Barang Pribadi Penumpang according to the law. This verdict implicated to the potential of misapplication of precedent, failure of the customs purposes, criminal law purposes and law enforcements, and affects the image of Indonesia’s judicial institution.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2019/43/051902737
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 345 Criminal law > 345.02 Criminal offenses > 345.023 365 Specific crimes and classes of crime (Drugs)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 20 Jun 2020 23:51
Last Modified: 20 Jun 2020 23:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169253
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item