Memaknai Teks Eksploitasi Ekonomi Dan/Atau Seksual Dalam Putusan Hakim Sebagai Upaya Pemenuhan Hak-Hak Anak

Marinda, Rezha (2019) Memaknai Teks Eksploitasi Ekonomi Dan/Atau Seksual Dalam Putusan Hakim Sebagai Upaya Pemenuhan Hak-Hak Anak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan tentang Memaknai Teks Eksploitasi Ekonomi dan/atau Seksual dalam Putusan Hakim sebagai Upaya Pemenuhan Hak-Hak Anak. Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh adanya Putusan Pengadilan Negeri Tenggarong Nomor 49/Pid.Sus/2016/Pn.Trg dan Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 1194/Pid.Sus/2016/Pn.Pbr. Rumusan masalah yang diteliti adalah (1) Apa Makna teks eksploitasi ekonomi dan/atau seksual menurut Pasal 76 I Undang-Undang Perlindungan Anak? (2) Bagaimana makna eksploitasi ekonomi dan/atau seksual menurut putusan hakim dalam Putusan Nomor 49/Pid.Sus/2016/Pn.Trg dan Putusan Nomor 1194/Pid.Sus/2016/Pn.Pbr? Untuk menjawab permasalahan diatas, penelitian hukum normatif dengan pendekatan peraturan perundang – undangan dan pendekatan kasus. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan internet. Bahan hukum yang telah diperoleh, dianalisis menggunakan metode penafsiran teleologis dan sistematis sehingga dapat menjawab permasalahan hukum yang telah dirumuskan. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna eksploitasi ekonomi dan/atau seksual dapat dilihat dari doktrin, dan penulis menyimpulkan pengertian Eksploitasi Ekonomi ialah pemanfaatan tenaga anak untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi dan pengertian eksploitasi seksual ialah pihak yang ingin memperoleh keuntungan materiil tanpa adanya kekerasan dengan memperlakukan anak sebagai obyek seksual. Kemudian Hakim pada Putusan Nomor 49/Pid.Sus/2016/Pn.Trg memaknainya sebagai dan/atau yakni sebagai kedua-keduanya kumulatif (menambah) dan alternatif (pilihan), dengan mempertimbangkan dari segi sosiologisnya yakni terdakwa merupakan tulang punggung bagi keluarganya yang dimana hakim mempertimbangkan nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat. Berbeda dengan hakim dalam Putusan Nomor 1194/Pid.Sus/2016/Pn.Pbr memaknainya sebagai “dan” yakni kumulatif (menambah), karena benar-benar telah terbukti dalam fakta hukumnya bahwa terdakwa redho telah memenuhi unsur ekonomi dan unsur seksualnya. Hakim dalam menjatuhkan putusan pertama tidak melihat anak sebagai cikal bakal lahirnya generasi baru masa depan suatu bangsa dan negara akan tetapi lebih melihat terdakwa Ansar sebagai tulang punggung keluarga dengan hukuman hanya 10 bulan, yang dimana hukuman tersebut lebih rendah dari putusan kedua.

English Abstract

In this thesis, the author raises the issue about interpreting the text of economic and / or sexual exploitation in judges' decisions as an effort to fulfill children's rights. This problem is motivated by the Decision of the Tenggarong District Court Number 49 / Pid.Sus / 2016 / Pn.Trg and the Decision of the Pekanbaru District Court Number 1194 / Pid.Sus / 2016 / Pn.Pbr. The formulation of the problems studied are (1) What does the text of economic and / or sexual exploitation mean according to Article 76 I of the Child Protection Act? (2) What is the meaning of economic exploitation and / or sexuality according to the decision of the judge in Decision Number 49 / Pid.Sus / 2016 / Pn.Trg and Decision Number 1194 / Pid.Sus / 2016 / Pn.Pbr? To answer the above problems, normative legal research with a regulatory approach and case approach. The legal materials used in this study are primary, secondary and tertiary legal materials obtained through library and internet studies. Legal materials that have been obtained, analyzed using teleological and systematic interpretation methods so that they can answer legal problems that have been formulated. The results show that the meaning of economic exploitation and / or sex can be seen from doctrine, and the authors conclude the notion of Economic Exploitation is the use of child labor to gain economic benefits and the notion of sexual exploitation is those who wish to obtain material benefits without violence by treating children as objects sexual. Then the Judge in Decision Number 49 / Pid.Sus / 2016 / Pn.Trg interpret it as and / or that is as both cumulative (alternative) and alternative (optional), taking into account the sociological aspect that the defendant is the backbone of his family where the judge considers the values that live in the community. It is different from the judge in Decision Number 1194 / Pid.Sus / 2016 / Pn.Pbr interpreting it as "and" that is cumulative (adding), because it really has been proven in the legal fact that the defendant Redho has fulfilled the economic elements and sexual elements. The judge in deciding the first decision did not see the child as the forerunner to the birth of a new generation of future nations and countries but rather saw the defendant Ansar as the backbone of the family with a sentence of only 10 months, which was lower than the second verdict.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2019/108/051902799
Uncontrolled Keywords: makna, eksploitasi anak-Interpret, childern’s exploitation
Subjects: 300 Social sciences > 345 Criminal law > 345.02 Criminal offenses > 345.025 3 Specific crimes and classes of crime (Sex offenses) > 345.025 34 Specific crimes and classes of crime (Prostitution)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 17 Jun 2020 07:46
Last Modified: 07 Jan 2022 04:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169170
[thumbnail of Rezha Marinda.pdf]
Preview
Text
Rezha Marinda.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item