Urgensi Pengaturan Doktrin De Minimis Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Terkait Penyiaran Kembali Secara Langsung Melalui Aplikasi Media Sosial

Pratama, Alyssa Putri (2019) Urgensi Pengaturan Doktrin De Minimis Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Terkait Penyiaran Kembali Secara Langsung Melalui Aplikasi Media Sosial. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada penelitian ini, penulis mengangkat permasalahan mengenai ketidaklengkapan norma mengenai doktrin de minimis di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta atas tindakan penyiaran kembali secara langsung melalui aplikasi media sosial. Permasalahan ini dilatarbelakangi dengan kurangnya aturan yang lebih jauh mengenai fair use di Indonesia. Di Amerika Serikat sendiri memiliki kriteria-kriteria fair use yaitu tujuan yang lebih mengatur secara spesifik atau merinci. Dari kriteria-kriteria tersebut dapat digunakan untuk menangangi kasus-kasus live streaming di Indonesia dalam perlindungan Hak Cipta. Doktrin de minimis ini dapat digunakan oleh para pelaku pelanggaran tindakan live streaming apabila tujuan dari penggunaannya tidak untuk komersial, lalu bagian yang disiarkan tidak merupakan bagian yang substansial, serta tidak berdampak kerugian ekonomi yang besar. Karena tujuan dari doktrin de minimis sendiri adalah suatu perkara seharusnya tidak menjadi kasus persidangan di pengadilan karena dianggap terlalu kecil atau remeh, atau bisa dikatakan hukum tidak mengadili kasus yang dianggap sepele. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam skripsi ini adalah urgensi pengaturan doktrin de minimis sebagai elemen fair use dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta di Indonesia? Dan bagaimana penerapan doktrin de minimis terhadap tindakan live streaming di Indonesia? Untuk menjawab permasalahan diatas, jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan perbandingan. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh melalui melalui studi kepustakaan dan media internet. Bahan hukum yang telah diperoleh, dianalisis menggunakan metode interpretasi sistematis yaitu penafsiran hukum yang didasarkan atas didasarkan atas sistematika pengaturan hukum dalam hubungannya antar pasal atau ayat dari peraturan hukum itu sendiri dalam mengatur masalahnya masing-masing Berdasarkan pembahasan, maka diperoleh hasil bahwa tindakan live streaming ini tidak sepenuhnya merugikan pencipta atau pemegang hak cipta, karena ada pelaku yang melakukannya berdasarkan hal yang sepele dan tidak komersialisasi. Oleh sebab itu tindakan live streaming tersebut tidak termasuk tindakan fair use, karena di pengaturan fair use di Indonesia tidak seperti di Amerika Serikat yang memempunyai kriteria-kriteria seperti yang telah dijelaskan.

English Abstract

In this study, the authors raised the issue of incomplete norms regarding the de minimis principle in Law No. 28 of 2014 concerning Copyright for broadcasting actions directly through social media applications. This problem is motivated by a lack of further rules regarding fair use in Indonesia. In the United States itself has the criteria of fair use, namely goals that are more specifically regulated or detailed. From these criteria can be used to handle cases of live streaming in Indonesia in Copyright protection. This de minimis principle can be used by perpetrators of violations of live streaming actions if the purpose of their use is not for commercial purposes, then the broadcast part is not a substantial part, and does not have a large economic loss. Because the purpose of the de minimis principle itself is a case should not be a trial case in court because it is considered too small or trivial, or it can be said that the law does not try cases that are considered trivial. Based on this, the formulation of the problem in this thesis is the urgency of setting the principle of de minimis as an element of fair use in Law No. 28 of 2014 concerning Copyright in Indonesia? And what is the application of the de minimis principle to the actions of live streaming in Indonesia? To answer the above problems, the type of research used by the author is normative legal research that uses a legislative approach, a case approach, and a comparative approach. The legal materials used in this study are primary, secondary, and tertiary legal materials obtained through library research and internet media. Legal materials that have been obtained are analyzed using the method of systematic interpretation, namely the interpretation of the law based on based on the systematic legal arrangements in relation to the articles or verses of the legal regulations themselves in managing their respective problems. Based on the discussion, the results obtained that the live streaming action is not entirely detrimental to the creator or copyright holder, because there are actors who do it based on trivial matters and not commercialization. Therefore the live streaming action does not include fair use, because it is in a fair use arrangement in Indonesia unlike in the United States which has the criteria as described.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FH/2019/210/051902901
Uncontrolled Keywords:	-
Subjects:	300 Social sciences > 346 Private law > 346.04 Property > 346.048 Intangible property > 346.048 2 Copyright
Divisions:	Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	17 Jun 2020 06:42
Last Modified:	10 Aug 2022 07:50
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/169167

Text Alyssa Putri Pratama.pdf Download (833kB)

Actions (login required)

View Item