Kinanti, Admira (2019) Terlambatnya Proses Formulasi Kebijakan Pada Program LCEV. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kementerian Perindustrian merancang kegiatan perindustrian dengan membuat program pengembangan industri kendaraan bermotor berbasis ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau. Program ini dibagi menjadi dua tahap yakni program KBH2, Kemudian dilanjutkan dengan program LCEV yang menggunakan teknologi hybrid dan listrik dengan harga yang terjangkau. Pemerintah juga mengutamakan kenyamanan dalam berkendara infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri dan dukungan lain yakni kebijakan fiscal dan nonfiskal agar kendaraan listrik dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa harus dibebani dengan biaya tambahan yang tinggi. Namun hingga saat ini regulasi untuk aturan main program LCEV belum ada. Penelitian ini akan menganalisis terlambatnya proses formulasi kebijakan pada program LCEV. Melalui metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menggambarkan upaya penyelarasan kebutuhan dengan pelaku industri meliputi komponen produk dan harga jual produk masih belum mendapatkan kesepakatan. Data yang dikumpulkan melalui Forum Group Discussion (FGD) dan studi literatur dianalisis bersama dengan model analisis implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Hasilnya program kendaraan bermotor berbasis ramah lingkungan ini sudah baik. Namun, dalam pembangunan segala komponen dan fasilitas untuk memenuhi berjalannya program LCEV belum terealisasi. Beberapa hambatan tersebutlah menyebabkan terlambat rilisnya regulasi dari lanjutan program otomotif ini.
English Abstract
The Ministry of Industry is designing industrial activities by making an environmentally friendly industry-based industry development program at an affordable price. The program is divided into two stages, namely the KBH2 program, then continued with the LCEV program that uses hybrid and electricity technology at affordable prices. The government also prioritizes comfort in driving electricity charging infrastructure, domestic supply chains and other support namely fiscal and non-fiscal policies so that electric vehicles can be utilized by the public without having to be burdened with high additional costs. However, until now there is no regulation for the rules of the LCEV program. This study will analyze the delay in the process of policy formulation on the LCEV program. Through descriptive qualitative methods, this study illustrates the effort to align needs with industry players including product components and product selling prices that have not yet reached an agreement. Data collected through Forum Group Discussion (FGD) and literature studies were analyzed together with the implementation analysis model of Van Meter and Van Horn policies. The result is that this environmentally friendly motorized vehicle program is good. However, in the development of all components and facilities to fulfill the LCEV program implementation has not been realized. Some of these obstacles cause the late release of regulations from the continuation of this automotive program.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FISIP/2019/1/051902373 |
Uncontrolled Keywords: | Green Economy, Implementasi Kebijakan, Program LCEV, Hybrid dan Listrik Green Economy, Policy Implementation, LCEV, Hybrid and Electricity Programs |
Subjects: | 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 320.6 Policy making |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 04 Jun 2020 09:34 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 03:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/168923 |
Actions (login required)
View Item |