Bustomi, Ilham Al (2018) Pengaruh Komposisi Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa L.) terhadap Sifat Fisik dan Sifat Kimia Agregat Halus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Cangkang kerang darah (Anadara Granosa L.), salah satu limbah di daerah pantai, memiliki potensi menjadi material konstruksi. Pada umumnya, cangkang kerang terlebih dahulu melalui tahap kalsinasi sehingga setara dengan semen. Pada penelitian ini, cangkang kerang tanpa kalsinasi digunakan untuk campuran agregat halus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi cangkang kerang terhadap sifat fisik meliputi densitas, pH dan daya serap air serta sifat kimia agregat halus. Komposisi semen terhadap cangkang kerang, dalam prosentase adalah 100:0, 75:25, 50:50, 25:75 dan 0:100. Faktor Air Semen (FAS) dibuat tetap 0,65. Monolith dibuat dalam cetakan berbentuk kubus dengan sisi 4 cm kemudian dilakukan proses curing dalam air selama 28 hari. Densitas monolith berdasarkan ukuran padatan dilakukan untuk spesimen sebelum dan setelah proses curing. Daya serap terhadap air setelah curing dilakukan secara gravimetri dilengkapi dengan pengukuran pH selama proses berlangsung. Adapun karakterisasi diperoleh dari hasil analisis secara spektrofotometri FTIR. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya cangkang kerang menyebabkan densitas menurun sedangkan pH dan daya serap terhadap air meningkat. Agregat setelah proses curing mengalami hidrasi sehingga diperoleh monolith yang berpotensi digunakan sebagai bata beton untuk pejalan kaki atau keperluan taman.
English Abstract
Blood shell (Anadara Granosa L.) is one of the solid waste on beach, but they have potency to become construction materials. Generally, blood shell first through calcination process so can equally to cement. This study used blood shell without calcination for smooth aggregate mix. The purpose of this study is to know the effect blood shell composition on physical properties covers density, pH and water absorption ability also chemical properties smooth aggregate. Cement composition on blood shell, on precentage are 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100. Cement Water Factor (FAS) stays at 0,65. Monolith created in cubic shaped print with side 4 cm then go to curing process in water for 28 days. Monolith density based from solid size was measured before and after curing process. Water absorption ability after curing process were done with gravimetry completed with pH measurement during the process. Characterization were gained from spectrophotometric FTIR. The result is blood shell caused the decrease of density but increase pH and water absorption ability. Aggregate undergo curing process sustain hydration, then gained monolith that have potential used for concrete brick for pedestrian or park.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/MIPA/2018/406/051807981 |
Uncontrolled Keywords: | Cangkang kerang, monolith, curing, bata beton, Blood shell, monolith, curing, paving block |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 573 Specific physiological systems in animals, regional histology and physiology in animals > 573.1 Circulatory system > 573.15 Circulatory fluids |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 10 Jul 2020 14:10 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 06:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/168738 |
Preview |
Text
Ilham Al Bustomi.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |