Karakteristik Peforman Sapi Peranakan Ongole (PO) Kecamatan Palang Dan Tuban Kabupaten Tuban

Febri, Hervina Intan Isnaini (2018) Karakteristik Peforman Sapi Peranakan Ongole (PO) Kecamatan Palang Dan Tuban Kabupaten Tuban. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilakukan di wilayah Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kabupaten Tuban dan Desa Leran Kulon dan Leran Wetan Kecamatan Palang Kabupaten Tuban mulai bulan Agustus hingga September 2017. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini ialah untuk mengetahui karakteristik kualitatif dan kuantitatif sapi Peranakan Ongole (PO). Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui perbedaan fenotip di kedua wilayah yaitu di wilayah Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) dan wilayah pengembangan sapi PO. Manfaat dari penilitian ini sebagai bahan informasi, khususnya berguna untuk melakukan seleksi bibit sapi PO berdasarkan dari sifat kualitatif dan kuantitatifnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Peranakan Ongole 130 ekor, yang terdiri dari 4 ekor sapi PO jantan dan 61 ekor sapi PO betina pada desa Leran Kulon dan Leran Wetan, Kecamatan Palang. UPTD 10 ekor sapi PO jantan dan 55 ekor sapi PO betina. Umur sapi dikelompokkan menurut gigi seri permanen, yaitu PI 0, PI 2, PI 4, PI 6, PI 8. Penentuan lokasi secara purposive sampling dengan pengambilan sampel acak. Data kualitatif yang diperoleh dihitung frekuensi relatif berdasarkan jenis kelamin dan tingkat umur (PI). Data kuantitatif dihitung menggunakan uji t tidak berpasangan berdasarkan umur ternak dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan dan simpangan baku ukuran statistik vital sapi betina PO UPTD dan Palang pada kelompok umur PI2 termasuk dalam kelas I dengan lingkar dada 146,07 ± 9,01 cm, sapi PO betina UPTD lingkar dada 156,14 ± 5,81 cm, sebanyak 78,57% atau 11 ekor dari total sapi PO Palang umur PI2 masuk kedalam kelas I, dan 21,43% atau 3 ekor dari total sapi betina Palang umur PI2 masuk kedalam kelas II. UPTD sapi betina umur PI 2 kelas I sebanyak 100% atau 7 ekor. Sedangkan pada sapi betina Palang umur PI4 termasuk kedalam kelas II dengan lingkar dada 158,38 ± 7,44 cm hasil yang berbeda ditunjukan pada sapi betina UPTD umur PI4 yang masuk kedalam kelas III dengan lingkar dada 153,6 ± 5,03 cm, total sapi betina Palang yang masuk dalam kelas I berjumlah 37,5% v atau 3 ekor, 25% atau 2 ekor kelas II dan 37,5% atau 3 ekor kelas III, total sapi betina UPTD yang masuk dalam kelas II berjumlah 40% atau 2 ekor, dan 60% atau 3 ekor kelas III . Pada sapi betina PO Palang dan UPTD umur PI2 memenuhi standart kelas I dengan panjang badan 129,89 ± 10,39 cm dan 126,64 ± 5,27 cm, jumlah sapi betina Palang yang masuk dalam kelas I adalah 78,57% atau 11 ekor, 7,14% atau 1 ekor kelas II, dan 14,29% atau 2 ekor kelas III, sedangkan sapi betina UPTD yang masuk kedalam kelas I berjumlah 100% atau 7 ekor. Panjang badan sapi PO betina umur PI4 pada kawasan Palang memenuhi standar minimal kelas II dengan panjang badan 130 ± 8,63 cm, sedangkan hasil berbeda ditunjukkan pada sapi betina PO pada kawasan UPTD, panjang badan sapi betina UPTD tidak memenuhi standar SNI yang ada dengan panjang badan 125,9 ± 5,53cm, sapi betina Palang yang memenuhi kelas I berjumlah 37,5% atau 3 ekor, 37,5% atau 3 ekor kelas II dan 25% atau 2 ekor tidak memenuhi standart nasional, sedangkan pada sapi betina UPTD, 20% atau 1 ekor masuk kedalam kelas I, 20% atau 1 ekor kelas II, dan 60% atau 3 ekor tidak memenuhi standart. Dan pada sapi betina PO Palang umur PI2 sudah memenuhi standar minimum kelas I dengan tinggi 120,61 ± 9,48 cm, sapi PO betina UPTD sudah memenuhi standar tinggi gumba kelas I dengan tinggi 125,71 ± 4,07 cm, sapi betina Palang sebanyak 57,14% atau 8 ekor tergolong dalam kelas I, 21,43% atau 3 ekor tergolong dalam kelas II, dan 21,43% atau 3 ekor dalam kelas III. Sapi betina UPTD 100% atau 7 ekor masuk dalam kelas I. Pada PI4 sapi betina PO Palang memenuhi kelas II dengan tinggi 126,44 ± 6,03 cm, sapi betina PO UPTD berada pada kelas II, dengan tinggi 126,9 ± 3,29 cm, sapi betina Palang 37,5% atau 3 ekor masuk kedalam kelas I, 12,5% atau 1 ekor kelas II, 37,5% atau 3 ekor kelas III, dan 12,5% atau 1 ekor tidak memenuhi standart, sedangkan pada sapi betina UPTD 20% atau 1 ekor masuk dalam kelas I, 60% atau 3 ekor masuk kelas II, dan 20% atau 1 ekor masuk kedalam kelas III.

English Abstract

Aim of this study was to find characteristics and performance, qualitative characteristic and quantitative Ongole Grade (PO) cattle based on body colour (dominant colour, tail and circle area of eyes) body shape (brisket, blade, horn and ear) and body measurement (Body lenght, body height and chest grith). Material used were 65 heads in Palang Ongole grade (consist 61 female and 4 male) and 65 heads in Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Ongole grade (consist of 55 female and 10 male) cattle group by age, that are PI0, PI2, PI4, PI6, and PI8. The results showed that the mean value and standard deviation of vital statistics of female cattle PO Grade and UPTD in age group PI2 included in class I with chest grith 146.07 ± 9.01 cm, and 156.14 ± 5.81 cm and showed result significantly different (P <0.05). except height and body length there is no significant different.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2018/584/051811508
Uncontrolled Keywords: Ongole grade, characteristic, body measurement
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Jul 2019 02:58
Last Modified: 16 Mar 2022 03:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/168443
[thumbnail of 168443-Hervina Intan Isnaini Febri-2.pdf]
Preview
Text
168443-Hervina Intan Isnaini Febri-2.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item