Arfan, Muhammad Amran (2018) Kualitas Semen Cair Sapi Bali Pada Berbagai Formula Pengencer Berbahan Dasar Air Kelapa Selama Pendinginan 2-5 °C. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Semen yang didapatkan dari pejantan sebelumnya harus diencerkan terlebih dahulu untuk memperbanyak volume sehingga makin banyak betina yang bisa di IB dengan semen yang dihasilkan dari satu pejantan. Ada berbagai macam pengencer yang dapat digunakan untuk mengencerkan semen. Selain alasan diatas pengenceran semen dilakukan untuk menyediakan zat makanan bagi spermatozoa, melindungi spermatozoa dari coldshock dan dapat mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit yang sesuai serta dapat menghambat penurunan viabilitas. Pendinginan pada semen yang telah diencerkan bertujuan untuk memperpanjang masa simpan dari semen tersebut agar kualitas semen tersebut masih tetap baik ketika ingin digunakan untuk IB serta untuk memperlambat penurunan angka kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari formulasi pengencer berbahan dasar air kelapa pada sapi Bali yang memiliki kualitas seperti CEP-3 2. Mencari formulasi pengencer berbahan dasar air kelapa yang lebih dapat mempertahankan kualitas semen lebih lama spermatozoa di dalam semen tersebut yang akan lebih tinggi bila didiamkan viii pada suhu ruang. Pendinginan pada semen biasanya dilakukan pada suhu 5oC. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan 4 perlakuan dan 10 ulangan Materi penelitian yang digunakan yaitu semen segar sapi Bali yang ada di Loka Penelitian Sapi Potong Grati dengan menggunakan dua sapi Bali jantan B2013/156 dan B2013/158 dengan bobot 440kg dan 507kg serta lingkar testis 25 cm dan 26 cm. Penampungan dilakukan setiap seminggu dua kali menggunakan metode vagina buatan. Persayaratan semen segar yang digunakan yaitu semen yang mempunyai motilitas individu ≥ 70% dan motilitas massa 2+. CEP-3 yang digunakan didapatkan dari laboratorium Universitas Brawijaya, kuning telur yang digunakan adalah kuning telur segar berasal dari ayam ras petelur dengan umur kurang dari 3 hari dari air kelapa yang digunakan berumur kurang dari 5 hari. Hasil dari penelitian ini warna semen sapi Bali yang dihasilkan pada penelitian ini adalah krem Bau semen yang dihasilkan pada penelitian ini didapatkan bau yang khas. Jumlah rataan volume semen sapi yang dihasilkan adalah 6,63±0,08 ml. pH yang didapatkan adalah 6,63±0,08 angka tersebut masih dikatakan normal. pH diukur dengan cara mengambil semen dan diletakan dikertas lakmus kemudian dilihat pH-nya dengan pH BTB paper, pH normal semen adalah 6,4 - 7,8. Konsistensi yang didapatkan pada semen sapi bali adalah sedang, hal ini berkaitan juga dengan konsentrasi yang didapatkan yaitu 1140±158,32 ml. Hasil analisis menggunakan Pearson’s Chi Square pada motilitas semen yang diencerkan menggunakan P1 menunjukan hasil yang baik, hasil tersebut menandakan bahwa perlakuan P1 pada hari ke-8 masih layak untuk di IBkan. Untuk perlakuan P2 menunjukan hasil yang tidak baik pada hari ke-6 sehingga semen pada hari ke-6 sudah tidak layak untuk dibuat untuk Inseminasi buatan, sedangkan pada P3 dan P4 ix menunjukan hasil yang kurang baik namun memiliki nilai diatas nilai harapan sehingga semen pada hari ke-5 masih layak untuk digunakan pada inseminasi buatan. Viabilitas pengenceran semen yang terbaik adalah P1 kemudian P2, P4 dan P3. Hal ini menandakan bahwa kuning telur dan jumlah fruktosa yang diberikan dapat mempengaruhi viabilitas spermatozoa yang telah diencerkan. Nilai rataan abnormalitas tersebut sangat fluktuatif setiap harinya pada setiap perlakuan yang diberikan pada pengencer, hal dapat terjadi karena masa simpan, karena semen yang diencerkan lalu disimpan semakin lama semakin rusak membran spermatozoanya. Namun angka tersebut masih dalam angka yang wajar karena nilai maksimal abnormalitas pada semen yang ingin digunakan untuk IB adalah 20% sedangkan nilai rataan abnormalitas ditabel tersebut masih dibawah 10% pada setiap perlakuannya. Hasil perhitungan menunjukan bahwa total spermatozoa motil pada semua perlakuan selama pendinginan hingga hari ke – 5 memiliki nilai diatas nilai harapan 40 juta/ml, oleh sebab itu semen tersebut masih layak untuk di IB. Hasil analisis menggunakan Pearson’s Chi Square menunjukkan dari ke-5 perlakuan yang diberikan jumlah total spermatozoa motil yang terbaik ditunjukan oleh P1 dimana pada hari ke-8 masih memiliki nilai diatas nilai harapan, sedangkan pada perlakuan P2, P3, dan P4 nilainya sudah sangat jauh dibawah nilai harapan. Hal ini menunjukan bahwa semen yang diberikan perlakuan P1 masih layak digunakan untuk Inseminasi Buatan pada hari ke-8.
English Abstract
Purpose of this research was to investigate the effect of treatment on semen with CEP-3 and green coconut water to semen quality during cooling at 2- 5oC. This research was conducted at Beff Cattle Research Center on Grati Pasuruan East Java Indonesia from March to May 2018. The method used in this research is laboratory experimental with 4 treatments and 10 replications. P1: 80% CEP-3 + 20% Egg Yolk, P2: 80% Green Coconut Water + 20% Egg Yolk, P3: 80% Green Coconut Water + 0.4 Albumin + 1 g Fructose + 20% Egg Yolk and Treatment 3: 80 % Green Coconut Water + 0.4 Albumin + 2g Fructose + 20% Egg Yolk. Pearson's Chi Square test showed that spermatozoa motility showed P1 to the day 8, P3 and P4 5 th day storage during cold storage there was a significant difference (P> 0.01) while on P2 day 5 there was highly significant difference (P <0.01). Viability obtained the highest value on the P1 treatments with 87.41±2.72 %. Abnormalities after cooling at 2-5oC indicate abnormality below 20% in all 4 treatments. Quality of spermatozoa in diluent with Green Coconut Water + 20% Egg Yolk able to maintain spermatozoa until day 5. Diluent CEP-3 + 20% Egg Yolk has the best shelf quality.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2018/569/051811330 |
Uncontrolled Keywords: | Bali Bulls, Green Coconut Water, Liquid Semen |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.082 Breeding > 636.082 4 Breeding and reproduction methods |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 08 Jul 2019 02:03 |
Last Modified: | 16 Mar 2022 03:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/168435 |
Text
168435-Muhammad Amran Arfan-2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |