Studi Etnomedisin Tumbuhan Obat untuk Sakit Batuk yang Berpotensi sebagai Antibakteri pada Suku Tengger Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

Khansa’, Nadia (2018) Studi Etnomedisin Tumbuhan Obat untuk Sakit Batuk yang Berpotensi sebagai Antibakteri pada Suku Tengger Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Resistensi bakteri terjadi karena penggunaan terapi antibiotik yang tidak sesuai pada infeksi. Penemuan antibakteri baru diperlukan untuk mengatasi masalah resistensi bakteri tersebut. Salah satu tanda terjadinya infeksi bakteri adalah batuk. Studi etnomedisin dilakukan untuk mengetahui tumbuhan yang berpotensi untuk mengobati batuk dan memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Use Value Index (UVI), Fidelity Level (FL), Knowledge Value Index (KVI), Ethnobothanical Richness (ER) dan potensi antibakteri dari tiap tumbuhan obat yang secara tradisional digunakan untuk mengatasi batuk. Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2017 hingga bulan April 2018 pada Suku Tengger di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dan teknik pengambilan sampel yakni snowball sampling melalui wawancara dengan 14 informan menggunakan media kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adas, bawang prei, dan pulosari merupakan tumbuhan obat untuk mengobati batuk yang memiliki nilai UVI, FL, KVI, dan ER paling tinggi. Dari tumbuhan tersebut, adas merupakan tumbuhan obat yang paling berpotensi untuk mengobati batuk dengan nilai UVI, FL, KVI dan ER berturut-turut 0,57; 1; 1; 1. Berdasarkan tinjauan pustaka, diketahui bahwa Foeniculum vulgare, Allium fistulosum, dan Alyxia reinwardtii berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai obat antibakteri.

English Abstract

Bacterial resistance occurs because of inappropriate use of antibiotic therapy in infections. The discovery of new antibacterial required to overcome the problem of bacterial resistance. A sign of a bacterial infection is cough. Ethnomedicinal study were conducted to determine plants that have the potency to treat cough and have activity as an antibacterial. This study aims to determine the profile of Use Value Index (UVI), Fidelity Level (FL), Knowledge Value Index (KVI), Ethnobothanical Richness (ER), and antibacterial potency of each medicinal plant that traditionally used to treat cough. The study has been.conducted from October 2017 until April 2018 at Tengger Tribe in Ngadas Village, Poncokusumo Subdistrict, Malang District. The.type of this research is descriptive.observational research with snowball sampling technique through interview with 14.informant using questionnaire. The results showed that fennel, spring onion, and Alyxia reinwardtii are medicinal plants to treat cough which has the highest UVI, FL, KVI, and ER values. Among these plants, fennel is the most potential medicinal plant with the value of UVI, FL, KVI and ER, 0.57; 1; 1; 1. Based on literature review, it is known that F. vulgare, A. fistulosum, and A. reinwardtii have the potency to be developed as antibacterial drugs.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FK/2018/306/051808204
Uncontrolled Keywords: etnomedisin; Suku Tengger; batuk; antibakteri; adas-ethnomedicin; Tengger Tribe; cough; antibacterial; fennel
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 581 Specific topics in natural history of plants > 581.6 Miscellaneous nontaxonomic kinds of plants > 581.63 Beneficial plants
Divisions: Fakultas Kedokteran > Farmasi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 07 Nov 2019 01:35
Last Modified: 23 Nov 2020 07:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/167457
[thumbnail of Nadia Khansa’ (2).pdf] Text
Nadia Khansa’ (2).pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item