Kajian Visual Kain Tenun Tembe Salungka Di Desa Renda Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat

Indrayani (2018) Kajian Visual Kain Tenun Tembe Salungka Di Desa Renda Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan visual kain tenun Tembe Salungka di Desa Renda Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Latar belakang pada penelitian ini adalah munculnya pola pikir masyarakat di Renda yang terbentuk dari keadaan alam di sekitar lingkungan hidup pengrajin tenun sehingga mempengaruhi munculnya bentuk motif pada kain tenun Tembe Salungka. Tembe Salungka memiliki keistimewaan tersendiri pada motifnya yang menyerupai bentuk-bentuk alam disekitar Desa Renda. Pada kain tenun Tembe Salungka terdapat ciri khusus yang mudah dikenali, yaitu dari bentuk motif yang bervariasi, penggunaan warna yang kontras dan berani, kainnya dapat menyesuaikan dengan suhu disekitarnya. Pada suhu yang dingin, kain tenun tembe salungka dapat menjadi hangat, demilikian sebaliknya. Tujuan penelitian sebagai sumber informasi masyarakat tentang kain tenun Tembe Salungka di Desa Renda. Penelitian ini mengkaji tanda peda kain tenun Tembe Salungka menggunakan Teori semiotika Charles Sanders Pierce tentang tiga aspek yaitu ikon, indeks, dan simbol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data-data diperoleh dengan melakukan observasi, wawacara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode triangulasi sumber data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kain tenun tembe salungka memiliki enam jenis motif yang sering digunakan oleh masyarakat Renda yaitu 1) Fu’u Ringi, 2) Kari’i, 3) Fare, 4) Ngusu Upa, 5) Kabate, 6) Paria. Motif-motif tersebut memiliki makna sebagai simbol keluhuran desa Renda yang masih alami serta penggambaran tentang alam sekitarnya. Dalam satu kain tenun tembe salungka. (2) Perkembangan bentuk motif kain tenun Tembe Salungka dengan cara membandingkan motif terdahulu dan yang digunakan saat ini. Pasca kemerdekaan 1945, masyarakat desa renda menggunakan motif-motif diatas sebagai ciri utama kain tenun desa Renda.

English Abstract

This study aims to describe visually the Salungka Tembe woven fabric in Renda Village, Bima Regency, West Nusa Tenggara. The background of this study is the emergence of a community mindset in Renda that is formed from natural conditions around the living environment of woven craftsmen, thus affecting the emergence of motives on the Salungka Tembe woven fabric. Tembe Salungka has its own special features in its motive that resembles natural forms around the Renda village. In the Salungka Tembe woven fabric there are special features that are easily recognizable, namely from varied motives, the use of contrasting colors and bold, the fabric can adjust to the temperature around it. In cold temperatures, the tembe salungka woven cloth can be warm, and vice versa. The research objective was as a source of public information about the Salungka Tembe woven fabric in Renda Village. This study examines the signs of the Salungka Tembe woven fabric using Charles Sanders Pierce's semiotic theory of three aspects, namely icons, indixes, and symbols. This study used a descriptive qualitative research method with an ethnographic approach. The data are obtained by observing, interviewing, and documentation. The data analysis technique uses the data source triangulation method by means of data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that: (1) Tembe Salungka woven fabric has six types of motives that are often used by the Renda community, namely 1) Fu'u Ringi, 2) Kari'i, 3) Fare, 4) Ngusu Upa, 5) Kabate, 6 ) Paria. These motives have a meaning as a symbol of the nobleness of Renda village which is still natural and depictions of the surrounding nature. In one tembe salungka woven cloth. (2) Development of the shape of the motif of the Salungka Tembe woven fabric by comparing the previous and current motives. Post-independence 1945, the Renda Village community used the above motives as the main feature of the Renda cloth.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2018/486/051900066
Uncontrolled Keywords: Kain Tenun, Tembe Salungka, Desa Renda / Woven Fabric, Tembe Salungka, Renda Village
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 677 Textiles > 677.6 Special-process fabrics regardless of composition
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Seni Rupa Murni
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 15 Apr 2020 07:34
Last Modified: 20 Jun 2022 02:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/166909
[thumbnail of Indrayani.pdf] Text
Indrayani.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item