Salsabila, Shofiyah (2018) A Critical Discourse Analysis On The Construction Of Corruption In British National Corpus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang persepsi dari kata korupsi di 100-juta kata korpus. Topik mengenai korupsi mulai dibahas sejak menjadi salah satu penghambat bagi keberlangsungan perekonomian, politik, dan perkembangan sosial. Penelitian ini menggunakan Korpus Linguistik dan Analisis Diskursus Kritis untuk membahas aspek yang berkaitan dengan Linguistik dari kata korupsi yang terdapat di Korpus Nasional Inggris. Kata korupsi yang terdapat di Korpus Nasional Inggris tersebut memiliki keterkaitan dengan teks yang lain untuk mendapatkan aspek kontekstual. Sebagai pendukung untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, teori yang berasal dari Ruth Wodak (2009) mengenai Discourse-Historical Approach telah digunakan saat mencari kesimpulan di kata korupsi yang terdapat di British National Corpus. Kata kunci yang digunakan dalam Corpus Linguistic yaitu keywords, collocation, semantic preference, dan concordance. Dari penelitian ini dapat terlihat bahwa kata korupsi yang terdapat di British National Corpus dapat diselidiki, karena BNCweb merupakan suatu program berbasis web yang mudah digunakan yang didukung oleh BNC. Selain itu, analisis di dalam penelitian ini berkaitan dengan teks lainnya seperti teks yang telah diterbitkan oleh worldbank.org Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kata ‘korupsi’ merupakan sebuah topik yang didiskusikan melalui teks, berbasis lisan dan tulisan dan terdapat dalam jenis fiksi maupun non-fiksi. Itu semua dapat terlihat dari domain ‘world affairs’, saat topik ini didistribusikan oleh orang-orang yang berusia remaja hingga 60+. Di dalam pendistribusiannya, dapat diketahui bahwa kata korupsi berkolokasi dengan kata yang lainnya yang mengarah pada kategorisasi berdasarkan semantic preference yang dimiliki. Pola kolokasi merujuk kepada seseorang yang terlibat dalam kasus korupsi (pemerintah, polisi), ruang lingkup dalam kasus korupsi (kasus suap, nepotisme, kekejaman), tindakan untuk melawan korupsi (pernyataan tanpa bukti, investigasi, tambahan biaya). Semantic Preferences dapat dianalisis lebih lanjut dengan bantuan teks yang lain untuk memperoleh konsep analitik yang melabeli kasus korupsi sebagai hasil dari interaksi diantara kerangka normatif yang menghasilkan makna dari struktur sosial. Peneliti berharap untuk peneliti yang selanjutnya dapat meneliti topik korupsi di jenis korpus yang lain, agar pembaca dapat memiliki wawasan mengenai bagaimana persepsi korupsi dalam konteks sosial tertentu.
English Abstract
This research aims at finding how corruption is perceived in a 100-million-word corpus. The topic of corruption is under discussion since it is one of main obstacles for sustainable economic, political, and social development. By using methods from corpus linguistics (CL) and critical discourse analysis (CDA)this research examines the linguistic aspect of corruption construed in British National Corpus (BNC) which is then related to other texts to obtain the contextual aspect. To achieve the goal, Wodak’s (2009) Discourse-Historical Approach was carried out for the node word ‘corruption’ in BNC. The key methodological issues in CL, namely keywords, collocations, semantic preference and concordance were addressed. It is shown that these topics could be explored step-by-step with BNCweb, a user-friendly web-based tool that supports analysis of BNC. Moreover, the analysis of discourse context was connected to the other discourses of corruption, such as those published by worldbank.org. The analysis shows that the word ‘corruption’ is a topic discussed in written and spoken genre of text in the corpus in fiction and non-fiction types. It is included in the domain ‘world affairs’ where the case is mostly distributed by people at teenage to 60+. In the distribution, it is known that the node word collocates to the other words or keywords that lead to the categorisation based on their semantic preferences. The collocational pattern refers to the actors involved in corruption (i.e. government, police), the scope of corruption including types (i.e. bribery, nepotism, brutality) and the intervention or the fight against corruption (i.e. allegation, investigation, charges). The semantic preferences are further analysed with the help of other texts on corruption to obtain its analytic concept that what is labelled corrupt is a result of interactions between meaning-producing normative frameworks of social structure. As the research is conducted to British corpus, there is a prominence of research on corruption in other corpora to have the whole idea of how it is construed in a particular social context.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FBS/2018/499/051900079 |
| Uncontrolled Keywords: | Korupsi, Collocation, Semantic Preference, BNCweb / corruption, collocation, semantic preference, BNCweb |
| Subjects: | 400 Language > 401 Philosophy and theory; international languages > 401.4 Communication; semantics, pragmatics, languages for special purposes > 401.43 Semantics |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 01 Nov 2019 07:07 |
| Last Modified: | 20 Jun 2022 02:26 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/166872 |
![[thumbnail of Shofiyah Salsabila.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Shofiyah Salsabila.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |