Rizki I.S.Y.S, Ade (2018) Narasi Deskripsi (Panyandra) Dalam Upacara Panggih Pengantin Adat Surakarta Di Desa Simo, Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi (Tinjauan Etnopuitika). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Upacara panggih merupakan puncak acara dari sebuah prosesi pernikahan. Bahasa yang digunakan dalam upacara panggih tergolong dalam bahasa endah dan dinarasikan oleh pranata hadicara. Narasi deskripsi upacara panggih biasa disebut dengan janturan dan termasuk dalam pentas sastra Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan unsur bahasa dalam tataran fonologis (aliterasi dan asonansi) dan morfologis (afiksasi dan reduplikasi) pada narasi upacara panggih, dan (2) mendeskripsikan unsur estetika (bahasa endah dan temuan budaya) pada upacara panggih.. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan narasi upacara panggih secara menyeluruh dan menitikberatkan pada partisipasi peneliti dari awal hingga akhir sebagai pengamat. Hasil dari penelitian ini adalah (1) penggunaan unsur bahasa berupa fonologis yang terdiri dari asonansi dan aliterasi digunakan pranata hadicara dalam mendeskripsikan prosesi panggih, memiliki tujuan sebagai pengungkapan perasaan suka cita dan bahagia yang melingkupi prosesi upacara panggih, penggunaan tersebut didukung dengan aspek morfologis berupa afiksasi dan reduplikasi yang memberikan makna penegasan serta variasi bentuk bahasa yang dinarasikan pranata hadicara sehingga menimbulkan dua fungsi bahasa pada narasi deskripsi (panyandra) yakni fungsi emotif dan fungsi puitis. (2) Penggunaan bahasa endah berupa bahasa Kawi memberikan estetika bahasa dalam seni pelantunannya serta keindahan bentuk teks yakni dengan memunculkan makna figuratif bahasa dan juga mengubah tingkat tutur awal bahasa Jawa tersebut. Selain itu, upacara panggih juga dipandang sebagai suatu ritual yang sakral dan memiliki kekuatan. Hal tersebut tercermin pada ragam bahasa yang digunakan dan penggambaran sosok pujangga agung yang dinarasikan oleh pranata hadicara selanjutnya upacara panggih juga merupakan perpaduan antara budaya keraton dan masyarakat desa menciptakan akulturasi yang nampak pada narasi deskripsi upacara panggih hal tersebut ditandai dengan penggunaan ragam bahasa Ngoko Alus dan Kawi sebagai bentuk asimilasi antara budaya keraton dan masyarakat pedesaan.
English Abstract
ABSTRACT Rizki, Ade. 2018. Narratives of Descriptive (Panyandra) in Panggih Ceremony of Brides and and Grooms of Surakarta custom in Desa Simo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi (Ethonopoetics Study). Study Program of Indonesian language and Literature Education. Faculty of Cultural Studies. University of Brawijaya. Counselor : Wahyu Widodo, M.Hum. Keywords : Narratives descriptive of panggih ceremony, Ethnopoetics. Panggih ceremony is the peak of all wedding procession. The language used in the panggih ceremony is categorized into a performance variant of Javanese and narrated by pranata hadicara. Narrative descriptive of panggih ceremony called janturan and included in verbalart performance. The aims of this research are (1) To describe the element of language in phonological (alliteration and assonace) and morphological (affixation and reduplication) orders in the narratives descriptive panggih ceremony, (2) To describe the aesthetic elements (a performance variant of Javanese and culture findings) in panggih ceremony. This research used qualitative approach to describe narratives of panggih ceremony completely and emphasize the participation of the researcher from beginning as observer. The result of this research are (1) the use of phonological language elements consisting of assonance and aliteration is used by pranata hadicara to describe the feeling of pleasure surrounding the procession of panggih. Supported by morphological aspects such as affixation and reduplication that give meaning affirmative and various form of languages that narrated by pranata hadicara that giving two function of emotive and poetics. (2) the use performance variant of Javanese like Kawi language giving aesthetics to the voice and beauty of the text namely by raises the figurative meaning and also transform the speech level of Java language. In addition, panggih ceremony was also seen as a sacred ritual and also have a strength, that is reflected in a variety of language used describe of pujangga agung figure narrated by pranata hadicara and then, panggih ceremony is also assimilated Keraton culture and the village in a narrative descriptive of panggih marked by the use of a variety language Ngoko Alus as a form reflection of society village and Kawi as a form reflection of culture palace in the procession.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2018/414/051812153 |
Uncontrolled Keywords: | Narasi Deskripsi Upacara Panggih. Etnopuitika, Bahasa Jawa / Narratives descriptive of panggih ceremony, Ethnopoetics |
Subjects: | 200 Religion > 264 Public worship > 264.02 Roman Catholic Church > 264.022 Texts of ceremonials |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Apr 2020 14:30 |
Last Modified: | 06 Jul 2022 05:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/166664 |
Text
Ade Rizki I.S.Y.S.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |