Directive Speech Act Used in Public Service Advertisement of Ministry of Health Republic Indonesia from 2014 – 2017

Imantari, Muthia (2018) Directive Speech Act Used in Public Service Advertisement of Ministry of Health Republic Indonesia from 2014 – 2017. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bahasa dan komunikasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, mereka selalu terhubung. Komunikasi mengambil peran penting dalam kehidupan manusia. Studi tentang makna dari komunikasi oleh pembicara disebut juga dengan tidak tutur. Salah satu elemen dari tindak tutur adalah tindak direktif. Tindak direktif bisa dipelajari dari berbagai perspektif dan bisa ditemukan dimana saja seperti dari iklan. Penulis melakukan penelitian ini untuk mencari tipe dari tindak direktif dan tipe tindak direktif yang paling sering muncul di Kementrian Kesehatan Indonesia sejak tahun 2014 – 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagaimana hasil dari penelitian ini dalam bentuk teks. Selain itu, penelitian ini di analisis menggunakan metode analisis wacana karena data penelitian yang sudah di transkipsikan. Data penelitian ini diperoleh dari kalimat dan kata dari iklan layanan masyakat tersebut. Data penelitian ini diperoleh dari youtube. Berdasarkan pada data yang sudah di analisis, penulis menemukan lima dari dua puluh kategori tindak direktif yang dikemukakan oleh Jucker dan Taavitseinen (2008), dan penelitian ini menggunakan teori dari Yule (2006). Penelitian ini mengungkapkan bahwa ada 41 ucapan yang mengandung tindak direktif berdasarkan kategori,yakni; menyarankan (18 ucapan), memperingatkan (11 ucapan), menginstruksikan (6 ucapan), merekomendasikan (4 ucapan), meminta (2 ucapan). Perangkat tindak direktif yang paling sering muncul di dalam data ini adalah menyarankan. Menurut Bollen (in Hadiwijaya, 1994:30) salah satu karakteristik dari menyarakan adalah persuasif dan iklan ini banyak mengandung kalimat persuasif. Dalam penelitian ini difokuskan untuk menemukan tindak tutur direktif yang digunakan dalam Iklan Layanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Berdasarkan analisis data, peneliti menemukan lima dari dua puluh kategori tindak tutur direktif yang diusulkan oleh Jucker dan Taavitsainen (2008), yaitu menasihati, memperingatkan, merekomendasikan, menginstruksikan dan meminta. Kategori yang paling dominan memberi nasihat. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan studi ini dengan elemen yang berbeda dari tindak ilokusi seperti representative, komisif, ekspresif, deklaratif. Dan penulis juga menyaraknkan untuk peneliti selanjutnya untuk menerapkan teori yang berbeda dari ahli yang berbeda yang mungkin telah mengembangkan teori tindak tutur direktif.

English Abstract

Language and communication are two things that cannot be separated, they are always connected. Communication takes an important role in human’s life. The study of meaning as communicated by speaker is called pragmatics. One of elements in pragmatic is directive speech act. Directive speech act can be studied from various perspective and can be found anywhere like advertisement. The researcher conducted this study to find out the types of directives act and most frequently in used in Public Service Advertisement of Ministry of Health Republic of Indonesia in 2014-2017. This study uses qualitative approach as the outcome of this study in a form to text. Moreover, this study is analyzed by using discourse analysis method as the data are already transcribed. The data of this study are the utterances and words from the advertisement. The data source of this study is from youtube. Based on the data analysis, the researcher find five out of twenty categories of Directive Speech Act by Jucker and Taavitsainen (2008), and this study used theory by Yule (2006) .The study reveals that there are 41 utterances that contain directive speech act based on the categories, namely; advising (18 utterances), warning (11 utterances), instructing (6 utterances), recommending (4 utterances), and requesting (2 utterances). The most frequently device found in the data is advising. Based on Bollen (in Hadiwijaya, 1994:30) one of the characteristics of advising was persuasive and this advertisement contained persuasive word. In this study focused on finding directive speech act used in Public Service Advertisement of Ministry of Health Republic of Indonesia. Based on the data analysis, the researcher found five out of twenty categories of directive speech act proposed by Jucker and Taavitsainen (2008), namely advising, warning, recommending, instructing and requesting. The most dominant category advising. The researcher suggests for the further researchers are expected to conduct a study about another element of illocution such as representative, commisive, expressive and declarative. The researcher also suggests the next researchers to apply different theories from different experts who may have developed the theory of directive speech act.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2018/224/051806516
Uncontrolled Keywords: Tindak tutur, Tindak Ilokusi, Tindak Direktif, Iklan Layanan Masyarakat, Kementrian Kesehatan Indonesia / Speech Acts, Directive Speech Act, Public Service Advertisement, Ministry of Health Indonesia
Subjects: 400 Language > 401 Philosophy and theory; international languages > 401.4 Communication; semantics, pragmatics, languages for special purposes > 401.45 Pragmatics > 401.452 Speech acts
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 01 Nov 2019 02:38
Last Modified: 04 Jul 2022 09:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/166264
[thumbnail of Muthia Imantari.pdf] Text
Muthia Imantari.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item