Nharawasthu, Diah Ayu (2018) Analisis Kelembagaan Rantai Pasok Keripik Gadung Menggunakan Metode Interpretive Structural Modelling (Studi Kasus Pada Ukm Indah Lestari, Kab. Tulungagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi UMKM yang cukup unggul. Salah satunya yaitu UKM Indah Lestari yang memproduksi keripik gadung. Memiliki struktur kelembagaan yang baik merupakan salah satu pendukung keberhasilan pengembangan UKM keripik gadung ini. Selama ini, UKM Indah Lestari belum mempunyai hubungan antar pihak dan struktur kelembagaan dalam rantai pasok yang terintergrasi dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan struktur kelembagaan rantai pasok dan menunjukkan hubungan keterkaitan antar elemen pada kelembagaan rantai pasok. ISM merupakan metode yang menganalisis elemen-elemen sistem, memecahkannya dalam bentuk grafik dari hubungan langsung antar elemen dan tingkat hierarki. Analisis hasil dengan ISM dinyatakan dalam bentuk hubungan kontekstual yang disusun dengan Structural Self-Interaction Matrix, kemudian diubah menjadi Reachability Matrix lalu diuji dan diubah sehingga terbentuk struktur hirarki dan matriks DP-D. Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan 7 responden pakar yang dipilih secara sengaja, yakni akademisi, Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag, supplier, retailer, dan 2 responden dari UKM Indah Lestari. Penelitian ini terdapat 5 elemen yang dianalisis yakni elemen kebutuhan, kendala, tujuan, lembaga yang bersangkutan serta perbaikan yang dimungkinkan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kelembagaan keripik gadung terdiri dari supplier, UKM Indah Lestari, retailer dan pemerintah yang terlibat secara langsung di dalam rantai pasok keripik gadung. Hubungan antar pelaku dalam struktur kelembagaan rantai pasok keripik gadung memiliki pengaruh dan keterkaitan satu sama lainnya yang akan viii menggerakan jalannya usaha UKM Indah Lestari. Hubungan keterkaitan pada elemen kebutuhan, semua sub-elemenya merupakan elemen kunci, yaitu ketersediaan bahan baku keripik gadung, ketersediaan modal, tenaga kerja yang terampil, strategi pemasaran yang inovatif, dukungan pemerintah. Semua sub-elemen tersebut berada di sektor linkage, sehingga perlu diperhatikan karena dapat memberikan pengaruh pada sub-elemen lainnya. Pada elemen kendala, sub-elemen konsistensi kualitas dan kuantitas umbi gadung serta kekurangan modal menjadi sub-elemen kunci. Kedua sub-elemen tersebut berapa pada sektor independent, yang berarti memiliki dorongan kuat terhadap sub-elemen lainnya. Pada elemen tujuan, ketersediaan bahan baku yang terjamin menjadi sub-elemen kuncinya. Sub-elemen ini berada pada sektor independent yang memiliki daya dorong yang kuat. Pada elemen lembaga yang terlibat pemerintah menjadi sub-elemen kunci dan berada pada sektor independent, hal itu menunjukkan bahwa sub-elemen pemerintah dapat memberikan dorongan kuat terhadap sub-elemen lain yaitu supplier, UKM, dan retailer. Pada elemen perbaikan yang dimungkinkan semua sub-elemennya merupakan sub-elemen kunci, yaitu kecepatan perubahan program, perbaikan sistem produksi, jaringan pemasaran produk, dan komitmen pemerintah memajukan UKM. Semua sub-elemen tersebut berada di sektor linkage, sehingga perlu diperhatikan karena dapat memberikan pengaruh pada sub-elemen lainnya.
English Abstract
Tulungagung regency is one of regions in East Java which has superior enough potential of UMKM. One of them is UKM Indah Lestari which produces gadung chips. Its succeeded development is supported by good institutional structure. So far, UKM Indah Lestari has not had inter-party relationship and institutional structure in well integrated supply chain. The purpose of this study is to determine the institutional structure of the supply chain and to show the related relationship between elements on the supply chain institutional. ISM is a method that analyzes elements of the system and breaks it into the form of direct relationships’ graphs between elements and hierarchy levels. The result of analysis with ISM is stated in form of contextual relationship arranged with Structural Self-Interaction Matrix, converted into Reachability Matrix, then tested and modified so that it forms hierarchical structure and DP-D matrix. This study uses questionnaire with 7 expert respondents who is deliberately chosen, namely academician, Department of Cooperatives and UMKM, Disperindag, suppliers, retailers, and 2 respondents of UKM Indah Lestari. This study has 5 elements which are analyzed, they are the element of needs, constraints, objectives, institutions and possible improvements. Based on the research result, it is known that the institutional of gadung chips consists of suppliers, UKM Indah Lestari, retailers and government who are directly involved in the supply chain of gadung chips. The relationship among agents in the institutional structure of gadung chips’ supply chains has ix influence and linkage with each others that will move the business progress of UKM Indah Lestari. Relation to the needs element and all sub-elements are key elements, namely the availability of raw materials gadung chips, availability of capital, skilled labor, innovative marketing strategies, and government support. All those sub-elements are in the linkage sector, so that they need to be noticed as they can affect other sub-elements. In constraint element, sub-element consistency of quality and quantity of gadung bulb as well as lack of capital become sub-key elements. These two sub-elements are in independent sectors, meaning that they have a strong impetus to other sub-elements. In the objective element, the availability of guaranteed raw materials becomes the key sub-element. These sub-elements are in an independent sector that has a strong thrust. In the element of agencies which are involved with government becomes a key sub-element and resides in the independent sector. It shows that government sub-elements can provide a strong impetus towards other sub-elements like suppliers, UKM, and retailers. Meanwhile within the element of improvement which is possible for all sub-elements has key sub-element such as the speed of program change, improvement of production system, product marketing network, and government commitment to promote UKM. All these sub-elements are in the linkage sector, so that they need to be noticed as they can affect other sub-elements.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2018/205/051805352 |
Uncontrolled Keywords: | Elemen Kunci, Kelembagaan, Keripik Gadung, Rantai Pasok / Key Elements, Institutional, Gadung Chips, Supply Chain |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.6 Organization of production > 338.64 Size of enterprises > 338.642 Small business |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 16 Sep 2019 02:39 |
Last Modified: | 30 Jun 2022 08:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165915 |
![]() |
Text
Diah Ayu Nharawasthu.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |