Pengaruh Praperlakuan Iradiasi Gelombang Mikro Dan Pemucatan Terhadap Isolasi Selulosa Tongkol Jagung (Zea Mays L.) (Kajian Daya Dan Konsentrasi H2o2)

Harianti, Arta (2018) Pengaruh Praperlakuan Iradiasi Gelombang Mikro Dan Pemucatan Terhadap Isolasi Selulosa Tongkol Jagung (Zea Mays L.) (Kajian Daya Dan Konsentrasi H2o2). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung merupakan subsektor tanaman pangan terbesar kedua setelah padi yang diproduksi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Berdasarkan data hasil Sensus Pertanian (2015), produksi jagung Provinsi Jawa Timur sebesar 6.131.163 ton. Konsumsi jagung yang tinggi menghasilkan limbah pertanian salah satunya tongkol jagung. Kandungan selulosa yang besar dalam tongkol jagung menyebabkan berkembangnya teknologi pemurnian selulosa untuk dapat dimanfaatkan menjadi produk yang lebih bernilai guna dan bernilai ekonomi, seperti produksi bahan pemanis xilooligosakarida, media tumbuh mikroorganisme penghasil enzim xilanase, serta bahan bakar alternatif (bioetanol). Kombinasi praperlakuan iradiasi gelombang mikro dan pemucatan (bleaching) H2O2 menjadi salah satu solusi untuk menguraikan senyawa lignin dan hemiselulosa, sehingga dapat meningkatkan kemurnian selulosa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor. Faktor I adalah daya gelombang mikro dengan variasi 450, 600, 800 watt dan Faktor II adalah konsentrasi H2O2 dengan variasi 2%, 4%, 6%. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin padatan tongkol jagung menggunakan metode Chesson. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan dengan ANOVA (Analysis of Variance) pada selang kepercayaan 5% menggunakan software SPSS 2.0 dan jika terdapat interaksi antara kedua faktor, maka analisis dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada selang kepercayaan 5%. vi Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan daya iradiasi gelombang mikro dan konsentrasi H2O2 pada proses pemucatan (bleaching) terhadap kadar selulosa dan lignin ditandai dengan nilai Sig. >0,05. Namun, secara terpisah perlakuan konsentrasi H2O2 berpengaruh nyata terhadap kadar selulosa tongkol jagung dengan nilai Sig. <0,05. Sedangkan perlakuan daya iradiasi gelombang mikro tidak berpengaruh nyata terhadap kadar selulosa tongkol jagung ditandai dengan nilai Sig. >0,05. Perlakuan terbaik diperoleh menggunakan metode indeks efektivitas De Garmo yaitu pada perlakuan iradiasi gelombang mikro daya 600 watt dan pemucatan (bleaching) konsentrasi H2O2 6%. Pada perlakuan tersebut dihasilkan kadar selulosa 75,9785%, hemiselulosa 18,3923%, dan lignin 3,0123%.

English Abstract

Corn is the second largest food crop sub-sector after rice produced in Indonesia, especially in East Java. Based on data from Agricultural Census (2015), corn production of East Java Province is 6,131,163 tons. High consumption of corn to produce agricultural waste one corn cob. The large cellulose content in corncobs leads to the development of cellulose purification technology to be utilized into more valuable and economically products, such as the production of xylooligosaccharide sweetener, the growing medium of xylanase-producing enzyme microorganisms, and alternative fuels (bioethanol). The combination of pretreatment of microwave irradiation and bleaching of H2O2 becomes one of the solutions to degrade lignin and hemicellulose compounds, and increasing the purity of cellulose. The research method used in this research is Randomized Block Design (RAK) which is arranged with 2 factors. First factor is the microwave power with variation of 450, 600, 800 watt and second factor is the concentration of H2O2 with variation 2%, 4%, 6%. Parameters measured in this study were cellulose, hemicellulose, and lignin content of corncobs using Chesson method. The data obtained were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) at 5% confidence interval using SPSS 2.0 software and if there was interaction between the two factors, then the analysis was continued with Duncan Multiple Range Test at 5% confidence interval. The results showed that there was no interaction between the treatment of microwave irradiation and H2O2 concentration on bleaching process on cellulose and lignin levels characterized by Sig value. > 0.05. However, separately H2O2 viii concentration treatment had significant effect on corncob cellulose content with Sig value. <0.05. While the treatment of microwave irradiation power has no significant effect on the content of corncob cellulose characterized by Sig value. > 0.05. The best treatment was obtained using De Garmo's effectiveness index method in 600 watt microwave irradiation and 6% H2O2 concentration on bleaching treatment. The best treatment resulted cellulose content 75.9785%, hemicellulose 18.3923%, and lignin 3.0123%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2018/198/051805345
Uncontrolled Keywords: gelombang mikro, pemucatan, praperlakuan, selulosa, tongkol jagung / microwave, bleaching, pretreatment, cellulose, corncobs
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Oct 2019 08:15
Last Modified: 23 Mar 2022 06:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165723
[thumbnail of Arta Harianti.pdf] Text
Arta Harianti.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item