Sagala, Septi Dharma Putri (2018) Peningkatan Mutu Karbon Aktif Dari Arang Tempurung Kelapa Yang Diaktivasi Dengan Natrium Hidroksida (Naoh) Dan Tekanan Tinggi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tempurung kelapa merupakan bahan terbaik yang dapat dibuat menjadi karbon aktif karena karbon aktif yang terbuat dari tempurung kelapa memiliki mikropori yang banyak, kadar abu yang rendah, kelarutan dalam air yang tinggi dan reaktivitas yang tinggi. kandungan kimia dari tempurung kelapa adalah selulosa (34%), hemiselulosa (21%) dan lignin (27%). Tempurung kelapa yang pada awalnya dianggap sebagai limbah sisa pemanfaatan buah kini telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan arang aktif tempurumg kelapa. Dari komposisi kimia tempurung kelapa terdiri dari 74,3%C, 21,9O, o,2%Si, 1,4%K, 0,5%S dan 17%P. Proses pembuatan karbon aktif dalam penelitian ini melalui 4 tahapan yaitu proses pengeringan tempurung kelapa dengan menggunakan oven, proses aktivasi kimia menggunakan aktivator larutan NaOH denga variasi konsentrasi NaOH 1M, 2M dan 3M., proses karbonisasi tempurung kelapa dengan menggunakan tungku pembakaran selama 4 jam dan pencucian karbon aktif dari tempurung kelapa menggunakan kertas saring hingga pH sebesar 7. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator terhadap luas permukaan karbon aktif dari tempurung kelapa menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) 2 faktor yang diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 9 perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi NaOH dan faktor kedua adalah waktu aktivasi (lama hydrothermal). Hasil penelitian karbon aktif tempurung kelapa dilakukan karakterisasi karbon aktif untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil uji karerakterisasi karbon aktif dilakukan dengan analisis ragam ANOVA dengan uji F selang ii kepercayaan 95% (α = 0,05) dan akan dilanjutkan uji lanjutan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara konsentrasi NaOH dan lama hydrothermal terhadap karbon aktif granular tempurung kelapa yang dihasilkan. Interaksi antar kedua faktor yaitu konsentrasi NaOH dan lama hydrothermal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai bilangan iodin karbon aktif tempurung kelapa sebesar 925,970 mg/g. Hubungan Interaksi antara konsentrasi NaOH dan lama hydrothermal pada nilai kadar air menunjukkan tidak memberikan pengaruh yang signifikan dengan hasil terbaik sebesar 2,86%. Interaksi antara konsentrasi NaOH dan lama hydrothermal terhadap nilai kadar abu memberikan pengaruh yang nyata dengan hasil terbaik sebesar 2,14%. Serta pada interaksi dua faktor yaitu konsentrasi NaOH dan lama hydrothermal tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai berat jenis karbon aktif tempurung kelapa dengan didapatkannya hasil terbaik sebesar 0,19 g/mL. Hasil analisis perhitungan ANOVA dan uji lanjut DMRT didapatkan hasil terbaik yaitu pada perlakuan A1T1 (konsentrasi NaOH 1M dan lama hydrothermal selama 30 menit) terhadap karbon aktif granular tempurung kelapa.
English Abstract
The coconut shell is the best material that can be made into activated carbon because the activated carbon made from coconut shell has a lot of micropore, low ash content, high water solubility and high reactivity. the chemical content of the coconut shell is cellulose (34%), hemicellulose (21%) and lignin (27%). Coconut shell which was originally regarded as waste residual utilization of fruit has now been widely used as a raw material in the manufacture of activated charcoal coconut tempurumg. The chemical composition of coconut shell consists of 74.3% C, 21.9O, o, 2% Si, 1.4% K, 0.5% S and 17% P. The process of making activated carbon in this research through 4 stages is the process of drying coconut shell by using the oven, chemical activation process using NaOH solution activator with variation of NaOH concentration of 1M, 2M and 3M., Coconut shell carnation process using 4 hours burning stove and washing the activated carbon from the coconut shell using filter paper to pH of 7. To know the effect of activator concentration on the active carbon surface area of the coconut shell using RAK (Group Random Block Design) 2 2 repeated factors, so there are 9 treatments. The first factor is the concentration of NaOH and the second factor is the activation time (old hydrothermal). The result of coconut shell activated carbon research is carried out the characterization of activated carbon to determine the best treatment. The result of activated carbon careracterization test was done by ANOVA variance analysis with F test 95% confidence interval (α = 0,05) and continued by Duncan Multiple Range Test (DMRT). iv The results showed a significant influence between the concentration of NaOH and the duration of hydrothermal to the coconut granular activated carbon produced. The interaction between the two factors that is NaOH concentration and hydrothermal duration give significant influence to the value of coconut shell activated carbon iodine amounted to 925,970 mg / g. Relationship The interaction between NaOH concentration and hydrothermal duration at moisture value showed no significant effect with the best result of 2.86%. The interaction between NaOH concentration and hydrothermal duration to ash values gave a significant effect with the best result of 2.14%. And on the interaction of two factors, the concentration of NaOH and the duration of hydrothermal did not give a significant effect to the heavy density of coconut shell activated carbon by obtaining the best result of 0.19 g / mL. The result of ANOVA calculation and DMRT advanced test showed the best result that was in treatment of A1T1 (1M NaOH concentration and hydrothermal duration for 30 min) to granular coconut shell activated carbon.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2018/181/051805328 |
| Uncontrolled Keywords: | NaOH, Karbon aktif, Aktivasi Fisika, Tempurung Kelapa / NaOH, Activated Carbon, Physical Activation, Coconut Shell |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.5 Fiber crops |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 29 Oct 2019 03:56 |
| Last Modified: | 23 Mar 2022 06:16 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165665 |
Preview |
Text
Septi Dharma Putri Sagala.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |