Kinerja Model Destilator Air Laut Berbasis Efek Rumah Kaca Dengan Penambahan Batu Alor Sebagai Penyimpan Panas Pada Ruang Evaporasi

Arfanti, Septi Eka Ayu (2018) Kinerja Model Destilator Air Laut Berbasis Efek Rumah Kaca Dengan Penambahan Batu Alor Sebagai Penyimpan Panas Pada Ruang Evaporasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas perairan laut sekitar 3.288.683 km2. Kondisi tersebut menjadikan Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya kelautan yang dapat dimanfaatkan, salah satunya air laut sebagai bahan utama dalam pembuatan garam. Disisi lain, permasalahan yang sering timbul di pesisir pantai adalah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Proses produksi garam di Indonesia umumnya masih dilakukan secara tradisional, yaitu penguapan dengan panas matahari. Namun, perubahan iklim menyebabkan proses penjemuran secara tradisional menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan alat pengolah mekanis yang bisa membantu proses produksi garam dan air tawar. Tujuan penelitian adalah untuk menguji kinerja model destilator air laut berbasis efek rumah kaca dengan penambahan batu alor sebagai penyimpan panas pada ruang evaporasi serta membandingkan hasil kinerja model destilator air laut berbasis efek rumah kaca yang dilengkapi batu alor sebagai penyimpan panas dengan penjemuran secara tradisional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melakukan pengukuran terhadap variabel penelitian. Variabel yang diukur mencakup suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kuantitas air tawar hasil destilasi, kuantitas garam yang dihasilkan, serta lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai air laut dalam wadah menguap atau menjadi kering sehingga viii terbentuk kristal garam. Penelitian ini terdapat 2 perlakuan, yaitu: penjemuran air laut dengan menggunakan model destilator air laut berbasis efek rumah kaca dengan penambahan batu alor sebagai penyimpan panas dan penjemuran air laut secara tradisional di bawah terik matahari secara langsung. Penelitian ini dilakukan dari pukul 08:00 hingga 16:00 WIB. Penggunaan destilator air laut dengan penambahan batu alor ini mampu menghasilkan air tawar dan garam. Volume air laut yang digunakan sebagai sampel sebanyak 2000 mL. Hasil penjemuran dengan menggunakan model destilator berupa air tawar sebanyak 1649 mL dan garam sebanyak 79,75 gram selama 3 hari lebih 8 jam. Sedangkan penjemuran secara tradisional menghasilkan garam sebanyak 78,35 gram selama 2 hari lebih 6 jam. Hasil pengujian kualitas air tawar hasil destilasi meliputi kadar garam (salinitas) sebesar 0 %, pH sebesar 6,6, nilai Electrical Conductivity (EC) sebesar 40 μS/cm, dan Total Disolved Solids (TDS) sebesar 20 mg/L.

English Abstract

Indonesia is the largest archipelagic country in the world which has an area of about 3,288,683 km2 of marine waters. These conditions make Indonesia has many potential marine resources that can be utilized, one of which sea water as the main ingredient in the manufacture of salt. On the other hand, the problems that often arise on the coast is the difficulty in meeting the needs of clean water. The process of salt production in Indonesia is generally still done traditionally, namely the evaporation of the sun's heat. However, climate change causes the traditional drying process to be less effective. Therefore, it takes a mechanical processor that can help the process of salt and fresh water production. The purpose of this research is to test the performance of sea-based distillator model based on greenhouse effect with the addition of alor stone as heat storage in the evaporation room and to compare the performance result of sea-based distillator model based on greenhouse effect with alor stone as heat storage with traditional drying. This research uses descriptive method by measuring the research variables. Measurable variables include temperature, humidity, light intensity, quantity of distilled fresh water, the quantity of salt produced, and the length of time required to reach the seawater in the vaporized container or to be dry to form salt crystals. This research has 2 treatments, namely: the drying of seawater using the model of sea-based distillator x based on greenhouse effect with the addition of alor stones as a heat storage and drying the seawater traditionally under direct sunlight. This research was conducted from 08:00 to 16:00 WIB. The use of sea water destilator with the addition of alor stone is able to produce fresh water and salt. The volume of sea water used as a sample of 2000 mL. The results of drying using a model of freshwater distillator as much as 1649 mL and salt as much as 79.75 grams for 3 days over 8 hours. While drying traditionally produce salt as much as 78,35 gram for 2 days over 6 hours. The results of testing of freshwater quality of distillation products include salinity (salinity) of 0%, pH of 6.6, Electrical Conductivity (EC) of 40 μS / cm, and Total Disolved Solids (TDS) of 20 mg / L.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FTP/2018/276/051807912
Uncontrolled Keywords:	Air Tawar, Destilasi, Efek Rumah Kaca, Garam / Distillation, Fresh Water, Greenhouse Effect, Salt.
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 665 Technology of industrial oils, fats, waxes, gases > 665.8 Other industrial gases
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	14 Oct 2019 01:57
Last Modified:	30 Jun 2022 07:24
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165599

Text Septi Eka Ayu Arfanti.pdf Download (2MB)

Actions (login required)

View Item