Abidah, Habibah Nur (2018) Uji Keberhasilan Silang Balik Padi (Oryza Sativa L.) Generasi Backcross1 (BC1) Dengan Tetua Padi Gogo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas pangan utama masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kebutuhan beras cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun hal tersebut tidak sebanding dengan produksi padi yang cenderung menurun. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah luas lahan sawah yang cenderung menurun karena produktivitas padi sawah saat ini sebesar 4,5-6 ton/ha sedangkan padi gogo hanya sekitar 1-3 ton/ha. Hal ini menyebabkan produkvitas padi sawah berkontribusi cukup besar dalam peningkatan produksi padi di Indonesia. Sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki sifat tanaman padi agar dapat tumbuh pada kondisi kering dan mampu berproduksi tinggi. Pemuliaan tanaman merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam perbaikan sifat tanaman khususnya dengan cara persilangan. Persilangan dengan metode silang balik ke 2 ini diharapkan dapat menambahkan sifat tahan kering kepada generasi BC2 namun tetap mempertahankan sifat produktivitas padi sawah yang tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-September 2018 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padi generasi backcross1 (BC1) sebagai tetua betina, padi gogo sebagai tetua jantan, kantong kertas, kantong plastik, kertas label, papan nama, polybag, air, alkohol 70%, dan pupuk organik, Pupuk Urea, Pupuk SP36 dan Pupuk KCL. Generasi BC1 yang digunakan merupakan hasil dari persilangan F1 (hasil persilangan Padi Gogo dan Padi Sawah) dengan tetua Padi Gogo. Varietas Padi Gogo yang digunakan adalah varietas Situ Bagendit dan Towuti. Sedangkan varietas Padi Sawah yang digunakan adalah varietas Ciherang dan Cibogo. Sedangkan alat yang digunakan adalah pinset, jarum pentul, gunting, kaca pembesar, jangka sorong, sabit, cangkul, cetok, kamera, dan alat tulis. Penelitian ini merupakan penelitian persilangan dengan metode silang balik atau backcross yang menyilangkan generasi backcross1 (BC1) dengan salah satu tetua (Padi Gogo) untuk menghasilkan generasi backcross2 (BC2). Sehingga terdapat 4 set persilangan yaitu 2 generasi BC1 dengan Situ Bagendit dan 2 generasi BC1 yang lain dengan Towuti. Variabel yang diamati adalah persentase keberhasilan persilangan, masa pengisian bulir, panjang beras pecah kulit dan lebar beras pecah kulit sebagai pengamatan karakter kuantitatif. Warna kulit ari beras dan bentuk beras pecah kulit sebagai pengamatan karakter kualitatif. Seluruh data yang diperoleh dari hasil pengamatan kuantitatif (keberhasilan persilangan, masa pengisian bulir, panjang beras pecah kulit dan lebar beras pecah kulit) disusun dalam tabel dan dihitung rerata dari masingmasing karakter serta dianalisis secara statistik dengan uji homogenitas. Apabila data homogen, maka data diuji lanjut dengan analisis uji-t tidak berpasangan (tstudent unpaired) dengan taraf 5%.ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan antara generasi backcross1 dan tetua (padi gogo) berhasil mendapatkan benih generasi backcross2 sebanyak 166 biji. Namun, tingkat keberhasilan antar set persilangan dengan rentang 6,67-28,09% menunjukkan tingkat keberhasilan yang rendah jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Karakter lebar dan panjang beras pecah kulit antara benih BC2 dengan benih tanaman tetua terdapat perbedaaan yang sangat nyata. Selain itu warna kulit ari beras pecah kulit antara benih BC2 dengan benih tanaman tetua terdapat perbedaan, yakni coklat muda dan sebagian kecil coklat pada benih BC2 dan berwarna putih pada benih tanaman tetua.
English Abstract
Rice (Oryza sativa L.) is one of major food commodities of Indonesian. It makes rice needs tend to increase from year to year. But it was not comparable with rice production which tend to decrease. One of the cause of this problem is land area of paddy rice tend to decrease because the current paddy rice production is 4,5-6 ton/ha while gogo rice is only 1-3 ton/ha. It means that paddy rice production more contribute in increasing of field rice in Indonesia. So it needs an effort to improve traits of rice so it can not only grow well in dry condition but also can produce high yield. Plant Breeding is an effort that can be done in improving rice traits, especially with crossing. Crossing with Back-crossing methode is expected to add drought ressistant trait from gogo rice into Backcross2 generation and also still maintain high productivity trait of paddy rice. Research was conducted in Trial Garden of Agriculture Faculty of Brawijaya University in February-September 2018. Materials that are used in this research are Backcross1 (BC1) generation as female parent, gogo rice as male parent, paper bag, plastic bag, labels paper, board of name, polybag, water, alcohol 70%, organic fertilizer, urea, SP36, amd KCl fertilizer. BC1 generation is result of F1 (the result of gogo rice and paddy rice crossing) and gogo rice parent crossing. Varieties of gogo rice is Situ Bagendit and Towuti varieties. Varieties of paddy rice is Ciherang and Cibogo varieties. Tools that are used in this research are pinset, pin, scissor, magnifying glass, caliper, scythe, hoes, trowel, camera, and stationery. So, there are 4 set of crossing (two BC1 generations with Situ Bagendit and two others BC1 generations with Towuti). Variabels of observation are success of crossing, time of grain filling, length of brown rice, and width of brown rice as a quantitative characters. Skin color of ari rice and form of brown rice as qualitative characters. Data that are obtained from quantitative characters observation (success of crossing, time of grain filling, length of brown rice, and width of brown rice) are compiled in a table and calculated the average of each character and analyzed statistically with homogenity test. If the data are homogen, data are further tested by unpaired t-test analysis with 5% accuracy. The result of research shows that crossing in backcross1 generation with parent (gogo rice) have been successed to get backcross2 generation seed as much as 166 seeds. However, the success of crossing among set of crossing with 6.67- 28.09% range show a low success of crossing level if it compares with the previous researches. There are a significant diferences between BC2 seeds and parent seeds in width and lenght character of brown rice. Furthermore, the husk color of brown rice between BC2 seeds and parent seeds are different, it is mostly light brown and partly brown for BC2 seeds and white for parent seeds
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/937/051900906 |
Uncontrolled Keywords: | Padi, Oryza Sativa L, Silang Balik, Backcross1 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.18 Rice |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 10 Apr 2019 04:18 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 02:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165249 |
Preview |
Text
Habibah Nur Abidah.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |