Pratita, Della Alfina (2018) Komunikasi Konflik Masyarakat Adat (Studi Kasus Konflik Perebutan Tanah Ulayat Masyarakat Desa Adat Karuhun Urang (AKUR) di Cigugur, Kec. Cigugur, Kab. Kuningan, Jawa Barat). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Selain enam agama yang diakui oleh pemerintah, terdapat juga kepercayaan lokal yang dianut oleh sebagian masyarakat adat, salah satunya adalah kepercayaan Sunda Wiwitan yang dianut oleh masyarakat AKUR di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Dalam sejarahnya, masyarakat AKUR pernah mengalami beberapa konflik yang melibatkan masyarakat AKUR dengan pihak eksternal, misalnya konflik dengan pemerintah dan konflik dengan pihak gereja Katolik. Namun, pada tahun 2008 masyarakat AKUR menghadapi konflik dengan sesama keturunan adat yang mengklaim blok mayasih sebagai hak waris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi konflik yang dilakukan masyarakat AKUR dalam menghadapi konflik perebutan tanah ulayat dengan menggunakan metode penelitian studi kasus dengan analisis Miles, Huberman dan Saldana. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori identitas sosial yang dipopulerkan oleh Tjafel dan Turner. Hasil penelitian ini adalah konflik ini disebabkan oleh adanya perbedaan pemahaman mengenai hak waris antara Jaka Rumantaka dengan masyarakat AKUR, hal tersebut terjadi karena adanya kesenjangan informasi tentang nilai-nilai masyarakat adat yang berkaitan dengan tanah adat. Eskalasi konflik perebutan tanah adat mengalami tingkat tertinggi saat melibatkan pengadilan lewat eksekusi lahan blok mayasih yang ditanggapi dengan blokade jalan oleh masyarakat AKUR sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan pengadilan. Upaya penyelesaian konflik sudah dilakukan baik lewat mekanisme musyawarah adat, negosiasi dan ajudikasi, namun belum membuahkan hasil yang efektif bagi hubungan kedua belah pihak yang bertikai. Dalam menghadapi konflik ini, masyarakat AKUR masih menjunjung tinggi nilai-nilai yang diturunkan oleh leluhur mereka seperti filosofi hidup yang diimplementasikan dalam sikap mereka yang tidak menggunakan kekerasan dalam menanggapi Jaka Rumantaka selaku penggugat. Solidaritas masyarakat AKUR dalam membela tanah adat sebagai warisan leluhur mereka merupakan bentuk identitas sosial masyarakat AKUR dalam konflik perebutan tanah adat
English Abstract
In addition to the six religions recognized by the government, there are also local beliefs embraced by some indigenous peoples, one of which is the belief of Sundanese origin has known as Sunda Wiwitan that is adopted by the AKUR community in Cigugur, Kuningan, West Java. In its history, the AKUR community has experienced several conflicts involving the AKUR community with external parties, such as conflicts with the government and conflicts with the Catholic Church. However, in 2008 the AKUR community faced conflicts with their indigenous descendants who claimed the Mayasih Block as inheritance rights. The purpose of this study is to determine the communication of conflicts conducted by the AKUR community the face of conflicts over customary land, using case study research methods with Miles, Huberman, and Saldana analysis. The theory that used in this study is social identity theory popularized by Tajfel and Turner. The results of this study are that the conflict between the AKUR community and Jaka Rumantaka was caused by their difference way in understanding of inheritance rights, this occurs caused by an information gap about the values of indigenous peoples relating to customary land. In the escalation of conflict over customary land conflict was culminated when involving the court through the land execution of Mayasih Block which was responded by the AKUR community through road blockade action as a form of resistance to the court’s decisions. Conflict resolutions have been carried out both through the mechanism of customary deliberation, negotiation, and adjudication, but have not produced any effective results for the relations between them, the conflicting parties. In facing this conflict, the AKUR community still upholds the inherited values from their ancestors such as the implementation of life philosophy by not using any violence in their attitude towards Jaka Rumantaka as the plaintiff. The AKUR community’s solidarity in defending customary land as their ancestral heritage is a form of AKUR community social identity in this conflict of customary land.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FIS/2018/1151/051901597 |
| Uncontrolled Keywords: | Komunikasi Konflik, Konflik Adat, Teori Identitas Sosial. Communication of Conflicts, Customary Conflict, Social Identity Theory. |
| Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.3 Private ownership of land |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 09 Oct 2019 03:10 |
| Last Modified: | 25 Oct 2021 04:28 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165180 |
Preview |
Text
Della Alfina Pratita.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |