Evaluasi Hasil Emisi Co2 Dari Proses Kalsinasi Pada Pt Semen Padang Berdasarkan Intergovernmental Panel On Climate Change (Ipcc) Guidelines 2006 Dalam Mewujudkan Green Cement Industry

Faizah, Fajratul (2018) Evaluasi Hasil Emisi Co2 Dari Proses Kalsinasi Pada Pt Semen Padang Berdasarkan Intergovernmental Panel On Climate Change (Ipcc) Guidelines 2006 Dalam Mewujudkan Green Cement Industry. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gas rumah kaca (GRK) adalah senyawa kimia seperti uap air, karbon dioksida, metana, nitrat oksida yang terdapat di atmosfer. Karbon dioksida adalah GRK utama dan emisinya terutama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Salah satu industri yang berperan besar dalam menghasilkan emisi CO2 adalah industri semen. Kumpulan Gas Rumah Kaca yang telah melewati ambang batas akan menimbulkan Efek Rumah Kaca (green house effect) yang merupakan suatu keadaan yang timbul akibat semakin banyaknya gas buang ke lapisan atmosfer yang memiliki sifat penyerap panas yang ada, baik yang berasal dari pancaran sinar matahari maupun panas yang ditimbulkan akibat dari pendinginan bumi, radiasi solar dan radiasi panas tersebut kemudian dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji berapa besar emisi GRK (CO2) yang dihasilkan berdasarkan proses produksi pada proses kalsinasi pada pabrik semen, mengevaluasi manajemen penggunaan atau pemanfaatan emisi CO2 kembali sebagai upaya mereduksi emisi CO2, mengkaji berapa besar emisi GRK (CO2) yang dapat direduksi dari green belt area berdasarkan proses produksi pada proses kalsinasi, mengkaji berapa besar emisi GRK (CO2) yang dapat digunakan kembali (reuse) pada project memanfaatkan limbah gas buang sebagai penghasil listrik yang bernama WHRPG (Waste Heat Recovery Power Generation). Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif dan kualitatif. Pada metode kuantitatif dilakukan pengukuran besar emisi CO2 yang ditimbulkan pada proses viii kalsinasi berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dimana perhitungan tersebut dibagi menjadi 3 tier (ketelitian). Tier 1 Emisi dihitung berdasarkan jumlah bahan – bahan penghasil emisi dikalikan faktor emisi standar. Tier 2 Emisi dihitung berdasarkan jumlah bahan – bahan penghasil emisi dikalikan faktor emisi nasional. Tier 3 Emisi dihitung berdasarkan bahan - bahan penghasil emisi dikalikan faktor emisi peralatan sumber emisi. Dilakukan juga perhitungan CO2 yang dapat digunakan kembali (reuse) dan CO2 yang dapat direduksi pada green belt area. Perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa emisi CO2 yang dihitung berdasarkan Tier 1 memiliki nilai yang lebih besar disbanding Tier 2. Perbandingan emisi CO2CO2 pada tiap Tier yang dihitung jika dibandingkan dengan emisi CO2 yang diukur dengan CEMs menunjukkan bahwa Tier 1 memiliki nilai error rata-rata sebesar 18% sedangkan Tier 2 memiliki nilai error rata-rata 8%. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan CO2 yang dilakukan dengan Tier 2 memiliki nilai emisi yang lebih mendekati nilai pengukuran emisi sebenarnya. Perwujudan Green Cement Industry sendiri salah satunya adalah upaya perusahaan dalam menurunkan kadar CO2 yang terbentuk dari proses produksi. PT Semen Padang sendiri memiliki WHRPG (Waste Heat Recovery Power Generation) pada pabrik Indarung V yang memanfaatkan CO2 untuk menghasilkan listrik, selain itu juga di lakukan penanaman vegetasi untuk menyerap CO2 di sekitar pabrik. WHRPG sendiri dalam pengoperasiannya dapat menurunkan kadar CO2 rata-rata 4% tiap tahunnya. Data vegetasi yang berfungsi menyerap tanaman menunjukkan bahwa total vegetasi yang terdapat di area PT Semen Padang belum dapat menyerap CO2 secara keseluruhan sehingga dibutuhkan penambahan penanaman vegetasi yang dapat menyerap CO2 agar leboh optimal.

English Abstract

Greenhouse gases (GHGs) are chemical compounds such as water vapor, carbon dioxide, methane, nitric oxide in the atmosphere. Carbon dioxide is the main of GHG and emissions are mainly derived from burning fossil fuels. One of industry that plays a major role in generating CO2 emissions is cement industry. Collection of Greenhouse Gases that have crossed the threshold will cause the Greenhouse Effect which is a condition that arises from the increasing amount of exhaust gas into the atmosphere layer that has the properties of the existing heat sink, both derived from sunlight and heat generated as a result of cooling the earth, solar radiation and heat radiation is then emitted back to the surface of the earth. The purpose of this research is to examine how much GHG emissions are generated based on the production process on the calcining process at the cement plant, to evaluate the management of use or reuse of CO2 emissions as an effort to reduce emissions, to examine how much GHG emissions (CO2) can be reduced from the green belt area based on the production process in the calcination process, to examines how much reusable GHG emissions (CO2) in the project which using waste gas as an electricity generator called WHRPG (Waste Heat Recovery Power Generation). The research method used is quantitative and qualitative description. In the quantitative method, measurement of CO2 emissions is generated in the calcination process based on the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) where the calculation is divided into 3 tier (accuracy). Tier 1 emissions are x calculated on the basis of the number of emission-generating materials multiplied by standard emission factors. Tier 2 Emissions are calculated on the basis of the number of emission-producing materials multiplied by the national emission factor. Tier 3 Emissions are calculated on the basis of emission-generating materials multiplied by emissions source equipment emission factors. Reusable CO2 calculations are also reused and CO2 can be reduced to the green belt area. The calculations performed show that CO2 emissions calculated under Tier 1 have a greater value than Tier 2. The comparison of CO2 emissions on each Tier calculated when compared to CO2 emissions as measured by CEMs indicates that Tier 1 has an average error rate of 18% while Tier 2 has an average error rate of 8%. This shows that CO2 calculations performed with Tier 2 have emission values that are closer to the actual emission measurement values. The manifestation of Green Cement Industry is one of which is the company's efforts to reduce levels of CO2 formed by the production process. PT Semen Padang has WHRPG (Waste Heat Recovery Power Generation) at Indarung V factory which utilizes CO2 to generate electricity, also in planting vegetation to absorb CO2 around the factory. WHRPG in its operation can reduce the average CO2 content 4% per year. Vegetation data that function to absorb crops shows that the total vegetation contained in the area of PT Semen Padang has not been able to absorb CO2 as a whole so that the required increase of planting vegetation that can absorb CO2 to be optimal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2018/155/051804151
Uncontrolled Keywords: GRK, Karbon Dioksida, IPCC Guidelines 2006, Tier
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 665 Technology of industrial oils, fats, waxes, gases > 665.8 Other industrial gases > 665.89 Carbon dioxide, ozone, hydrogen sulfide
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 22 Oct 2019 02:58
Last Modified: 05 Jul 2022 04:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165121
[thumbnail of Fajratul Faizah.pdf] Text
Fajratul Faizah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item