Pengembangan Ekstraksi Silika Dari Sekam Padi Sebagai Pupuk Slow Release Dengan Menggunakan Microwave Assisted Extraction (Mae).

Sinaga, Laura Teresia (2018) Pengembangan Ekstraksi Silika Dari Sekam Padi Sebagai Pupuk Slow Release Dengan Menggunakan Microwave Assisted Extraction (Mae). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penggunaan bahan baku dari limbah saat ini menjadi salah satu alternatif dalam upaya “zero waste”, sekam padi menjadi salah satu limbah dalam proses penyosohan beras. Dimana kulit yang membungkus yang membungkus butiran besar akan terpisah antara sekam dan beras ketika bulir padi digiling, 78% dari beratnya akan menjadi beras dan akan menghasilkan 22% berat kulit sekam. Sekam padi memiliki kandungan silika yang sangat tinggi yaitu sekitar 80 – 90%, sehingga pada saat ekstraksi sekam padi kandungan silika dapat dioptimalkan dengan baik. Selanjutnya ekstraksi silika ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk lepas lambat. Pupuk lepas lambat (Slow Release Fertilizer) merupakan pupuk dengan mekanisme pelepasan unsur hara secara berkala mengikuti pola penyerapan unsur hara oleh tanaman. Aplikasi pupuk tablet tersebut memungkinkan tanaman dapat menyerap hara sepanjang periode pertumbuhan dan perkembangan dengan meminimalkan risiko kehilangan akibat pencucian, serta menghindari risiko kelebihan garam terlarut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengoptimalan tablet sekam padi vii dengan ekstraksi menggunakan Microwave Assisted Extraction dan mengetahui sifat fisik dan kimia hasil ekstrak tablet sekam padi. Penelitian ini terdiri dari 6 tahapan yaitu proses ekstraksi silika, pembentukan tablet, pengukuran kelarutan dalam air, analisa fisik, analisa kimia, dan analisa data. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu konsentrasi KOH dengan variasi pelarut 2.5%, 5%, dan 7.5% dan perbandingan waktu pemanasan 5 menit, 7.5 menit dan 10 menit. Hasil perhitungan rendemen terbesar pada 7.5% KOH dengan waktu pemanasan terlama yaitu 10 menit dan nilai rata rata rendemen sebesar 5.30%. Setelah dilakukan analisa XRF diketahui nilai silika terbesar yaitu 6.51% pada 5% KOH dengan waktu pemanasan 5 menit, rendahnya nilai silika yang didapatkan kemungkinan disebabkan pada waktu pemanasan sehingga mengakibatkan pelarut KOH jenuh, dan berbedanya penggunaan MAE pada proses ekstraksi. Data yang diperoleh dari uji kekerasan didapatkan nilai terkecil yaitu 1.131 Kgf dan yang terbesar 3.356 Kgf, semakin besar nilai kekerasan maka semakin rapuh bahan yang uji.

English Abstract

The use of raw materials from waste is now one of the alternatives in the "zero waste" effort, rice husk is one of the wastes in the process of ignoring rice. Where the wrapping skin that wraps large grains will separate between the husk and rice when the rice grains are ground, 78% of the weight will become rice and will produce 22% by weight of the husk skin. Rice husk has a very high silica conPtent of around 80 - 90%, so that when extracting rice husk the silica content can be optimized properly. Furthermore, the extraction of silica can be used to make slow release fertilizer. Slow release fertilizer (Slow Release Fertilizer) is a fertilizer with a nutrient release mechanism that periodically follows the pattern of nutrient absorption by plants. The tablet fertilizer application allows plants to absorb nutrients throughout the period of growth and development by minimizing the risk of loss due to washing, and avoiding the risk of excess dissolved salt. This study aims to determine the optimization of rice husk tablets by extraction using Microwave Assisted Extraction and determine the physical and chemical properties of the results of rice husk tablet extracts. This study consisted of 6 stages namely silica extraction process, tablet formation, measurement ix of water solubility, physical analysis, chemical analysis, and data analysis. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with two factors, namely the concentration of KOH with variations in solvents 2.5%, 5%, and 7.5% and a comparison of warm-up times of 5 minutes, 7.5 minutes and 10 minutes. The results of the calculation of the largest yield were 7.5% KOH with the longest heating time of 10 minutes and the average yield value of 5.30%. After XRF analysis, it was found that the largest silica value was 6.51% at 5% KOH with a heating time of 5 minutes, the low value of silica obtained was probably due to heating time resulting in saturated KOH solvents, and different uses of MAE in the extraction process. The data obtained from the hardness test obtained the smallest value of 1,131 Kgf and the largest was 3,356 Kgf, the greater the value of hardness the more fragile the material was tested.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2018/621/051900651
Uncontrolled Keywords: Ekstraksi, Microwave Assisted Extraction, Sekam Padi, Silika./Extraction, Microwave Assisted Extraction, Rice Husk, Silica.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 22 Aug 2019 07:18
Last Modified: 04 Jan 2022 07:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165084
[thumbnail of Laura Teresia Sinaga.pdf] Text
Laura Teresia Sinaga.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item