Wayang Kulit sebagai Media Dakwah (Pengajak Kebaikan) (Studi Retorika pada Dalang Pagelaran Wayang Kulit)

Amiin, Haris Hafidh (2018) Wayang Kulit sebagai Media Dakwah (Pengajak Kebaikan) (Studi Retorika pada Dalang Pagelaran Wayang Kulit). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wayang kulit digunakan oleh para Wali sebagai media penyebaran agama Islam dengan mengubah cerita hindu kedalam cerita yang berunsurkan nusantara seperti Gareng, Semar, Petruk, Bagong. Wayang kulit merupakan kesenian yang digemari masyarakat khusunya masyarakat Jawa Timur. Dalang merupakan aktor dibalik berjalannya pagelaran wayang kulit. Dalang menggunakan retorika sebagai teknik penyampaian pesan kebaikan kepada masyarakat. Penggunakan retorika oleh dalang dalam setiap pagelaran wayang kulit dijadikan alat sebagai penarik minat para penikmat kesenian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat retorika yang digunakan dalang dalam pagelaran wayang kulit serta pesan yang disampaikan oleh dalang pada pagelaran wayang kulit. Kemudian penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan retorika sebagai metode serta pentad yang ada pada retorika sebagai analisis data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalang memiliki retorikanya masing – masing dalam setiap pagelaran wayang kulit. Penyampaian pesan dilakukan oleh dalang pada adegan limbukan yang berada pada pertengahan wayang kulit. Dalang dalammenyampaikan pesan menggunakan dua tokoh wayang kulit Bu Cangik dan Bu Limbuk di bantu oleh para sinden dan para dagelan. Dalang memposisikan dirinya sebagai aktor sosial yang memiliki peran penting dalam merubah perilaku atau tatanan masyarakat melalui wayang kulit. Penggunaan lagu serta sholawat yang dibawakan oleh para sinden dan para dagelan bertujuan untuk mengajak penonton mengingat kepada Tuhan YME. Jaranan salah satu contoh kesenian budaya yang dianggap dalang sudah banyak dilupakan masyarakat juga ditampilkan pada awal adegan limbukan. Penanggap wayang kulit memiliki peran penting dalam penentuan tema ataupun pesan – pesan yang akan disampaikan oleh dalang. Penanggap akan berdiskusi dengan sesepuh setempat dalam penentuan tema cerita yang akan dibawakan oleh dalang. Penyampaian pesan – pesan yang disampaikan oleh dalang pada setiap pagelaran wayang kulit mengandung nilai – nilai seperti nilai keagamaan, sosial, kekeluargaan, dan kepemerintahan.

English Abstract

Wayang kulit is used by the saints as a medium for the spread of Islam by turning Hindu stories into stories that contain local figures such as Gareng, Semar, Petruk, Bagong. Wayang kulit is an art that is popular with the community, especially the people of East Java. Dalang is the actor behind the running of the wayang kulit’s show. Dalang use rhetoric as a technique for conveying messages of kindness to society. The use of rhetoric by dalng in each wayang kulit is used as a tool to attract the interest of art lovers. This research aims to see the rhetoric used by dalang in the wayang kulit show and the message delivered by the dalang. This observation utilize desciptive method with a qualitative approach. This observation also uses rhetoric as a method and is important for rhetoric as a data analysis. The results of this research show that Dalang have their respective rhetoric in every wayang kulit show. The message was carried out by Dalang in the limbukan’s scene which was in the middle of the wayang kulit. The message was carried out by the mastermind in the limbukan scene which was in the middle of the shadow puppet. Dalang in delivering the message uses two figures of wayang kulit Bu Cangik and Bu Limbuk assisted by the sinden and the dagelan. Dalang position themselves as social actors who have an important role in changing the behavioror order of society through wayang kulit. The use of songs and prayers delivered by sinden and dagelan aims to invite the audience to remember God. Jaranan is one example of cultural arts that are considered to dalang that many people have forgotten are also displayed at the beginning of the limbukan scene. The owner of wayang kulit show has an important role in determining the theme or the messages that will be delivered by the Dalang. The owner of the event will discuss with the local elders in determining the theme of the story that will be presented by the Dalang. The messages to be delivered by the Dalang at every wayang kulit show have contains value such as religious, social, family, and governance values

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/1134/051901580
Uncontrolled Keywords: Wayang kulit, media dakwah
Subjects: 700 The Arts > 791 Public performances > 791.5 Puppetry and toy theaters
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 11 Sep 2019 03:29
Last Modified: 04 Oct 2024 09:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/165070
[thumbnail of Haris Hafidh Amiin.pdf]
Preview
Text
Haris Hafidh Amiin.pdf

Download (24MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item