Pengembangan Kawasan Mangrove Pancer Cenkrong Trenggalek Untuk Mendukung Kegiatan Pariwisata dan Perikanan Berkelanjutan

Nanda, Romi Dwi (2018) Pengembangan Kawasan Mangrove Pancer Cenkrong Trenggalek Untuk Mendukung Kegiatan Pariwisata dan Perikanan Berkelanjutan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekowisata Mangrove Pancer Cengkrong sudah didirikan sejak tahun 2012, namun pengelolan yang berbasis masyarakat terasa belum optimal. Hal ini dikarenakan pembangunan di kawasan tersebut berjalan cepat dan lebih mengutamakan kepentingan ekonomi sehingga akan berdampak buruk pada kondisi lingkungan dan organisme yang ada. Padahal organisme seperti ikan, udang, kepiting dan kerang sangat penting bagi warga sekitar yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Sehingga berdasarkan potensi dan kondisi hutan mangrove yang ada sekarang ini maka diperlukan sebuah kajian mengenai kesesuaian dan daya dukung kawasan hutan mangrove untuk melakukan perencanaan pengembangan pariwisata dan perikanan yang berkelanjutan. Kegiatan penelitian ini dilakukan di kawasan Mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji potensi dan kondisi kawasan tersebut dengan analisis kesesuaian dan daya dukung kawasan sehingga tercipta rekomendasi zonasi pengembangan yang tepat untuk mendukung kegiatan pariwisata dan perikanan yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ini adalah metode deskriptif dengan memanfaatkan data dari citra satelit Landsat 8 dan divalidasi dengan data lapang. Pengambilan data lapang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil validasi kemudian dilakukan skoring kesesuaian wisata yang selanjutnya dilakukan overlay pada peta. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis daya dukung kawasan dan analisis zonasi untuk menentukan peta zonasi dan rekomendasi pengembangan yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan Mangrove Pancer Cengkrong memiliki potensi yang sangat besar dilihat dari kerapatan mangovenya, keanekaragaman satwa yang diantaranya termasuk dalam Redlist IUCN satwa terancam punah. Memiliki potensi perikanan yang besar dengan ditemukannya berbagai jenis ikan dari perikanan tawar, payau dan laut. Hasil skoring menunjukkan bahwa stasiun 2 dan 3 mendapatkan hasil “Sangat Layak” sedangkan stasiun lainnya mendapatkan hasil “Layak” untuk dijadikan tempat wisata. Analisis daya dukung kawasan menunjukkan bahwa lokasi wisata saat ini yaitu stasiun 2 dan 3 memiliki nilai daya dukung 250 orang/ sedangkan nilai daya dukung kawasan yang dapat dikembangkan memiliki nilai 500 orang/hari. Sehingga perlu ada pembatasan jumlah pengunjung atau penambahan jalur tracking agar wisatawan merasa nyaman dan tidak merusak lingkungan. Hasil analis zonasi menunjukkan zona inti yaitu berada pada stasiun 7 dengan luas 24 Ha. Zona pemanfaatan pariwisata berkelanjutan pada stasiun 2 dan 3 dengan luas 10 Ha. Zona pemanfaatan perikanan berkelanjutan berada pada sekitar stasiun 4, 5 dan 6 dengan luas 23 Ha dengan potensi perikanan seperti kepiting bakau, kerang bakau, kerapu lumpur, kakap bakau, bandeng, udang windu dan sidat. Sedangkan zona lainnya digunakan untuk rehabilitasi seluas 8 Ha pada stasiun 1. Sehingga perlu adanya sinergitas antara mayarakat, pengelola wisata dan pemerintah untuk melakukan pemanfaatan kawasan agar dapat berjalan secara berkelanjutan.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/464/051806026
Uncontrolled Keywords: -Ekowisata Mangrove
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 634 Orchards, fruits, forestry > 634.9 Forestry > 634.99 Agroforestry
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 03 Jul 2019 03:11
Last Modified: 20 Jan 2023 02:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/164987
[thumbnail of Romi Dwi Nanda.pdf] Text
Romi Dwi Nanda.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item